Sungguh Heroik, Meskipun Khawatir Tertular Virus Corona, Namun Dokter Ini Tetap Berjuang Keras untuk Merawat Pasien Covid-19 hingga Menitikkan Air Mata kala Menceritakan Kisahnya: Kita sudah Disumpah

Jumat, 20 Maret 2020 | 20:30
Kompas.com

Dr. Agus Ungky Setiawan menitikkan air mata kala menceritakan pengalamannya bersama rekan-rekannya dalam menghadapi virus Corona.

Suar.ID -Virus corona saat ini memang tengah menjadi sorotan di masyarakat.

Penyebarannya yang tergolong cepat, membuat sejumlah masyarakat khawatir terpapar virus Covid-19 tersebut.

Banyak masyarakat berlomba-lomba melakukan perlindungan diri agar terhindar dari virus mematikan itu.

Mulai dari memakai masker, menjaga imunitas tubuh hingga menjaga jarak dengan orang-orang melalui social distancing.

Baca Juga: Nia Ramadhani Tiba-tiba Membentak Suaminya Gara-gara Virus Corona: Jadi Ibu-ibu Tuh Enggak Bisa Istirahat... Ah Aku Pusing!

Bahkan sebagian masyarakat menghindari mengunjungi rumah sakit sebab khawatir tanpa sadar melakukan kontak dengan pasien suspect virus corona.

Tapi sadarkah kita ada orang-orang yang tidak bisa menghindari kontak dengan pasien suspect maupun positif virus corona?

Mereka adalah petugas medis.

Petugas medis rupanya juga memiliki rasa khawatir terpapar virus corona seperti masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Orang Indonesia Memang Lain dari yang Lain, Ada yang Dalam Perawatan Virus Corona Justru Jadi Tontonan, Bener-bener Nggak Ada Takut-takutnya!

Bisa dibilang mereka merupakan orang yang paling beresiko terpapar, sebab berada di lingkungan pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan.

Dr. Ungky Agus Setiawan salah satunya.

Ungky Agus Setiawan (40) menitikkan air mata tatkala menceritakan perjuangan para petugas medis merawat pasien yang terjangkit virus corona di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Ungky mengatakan, sebagai garda terdepan penanganan corona, petugas medis sangat berisiko tertular virus mematikan itu.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Petugas Kesehatan dengan Pakai Tempur Lengkap Tetap Laksanakan Salat di Tengah Tugas Selamatkan Pasien Virus Corona, Doa pun Mengalir Deras untuknya

Tidak mudah, tapi itu yang harus dilakukan para tenaga medis.

Tak terkecuali Ungky yang merupakan dokter spesialis paru yang juga masuk dalam Tim Siaga RSSA Kota Malang.

“Iya, gimana ya kita sudah disumpah untuk…,” katanya tertegun sambil menitikkan air mata, saat menghadiri konferensi pers di RSSA Kota Malang, melansir dari Kompas.com Rabu (18/3/2020).

“Kalau dulu sudah nangani SARS, sudah biasa. Tapi kasus ini perjalanannya cukup cepat. Semua menyemangati, karena penyikit paru, kita siap. Seperti tentara kita,” kata Ungky yang sudah 10 tahun menjadi dokter spesialis paru.

Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona, Artis Cantik ini Hanya Minum 2 Suplemen ini, Hasilnya Benar-benar Bikin Terkejut, Tapi Kok Dia Justru Bikin Peringatan

Ada 10 pasien kasus corona di RSSA, di mana 2 orang positif Covid-19, 2 PDP, dan 6 orang dinyatakan negatif.

Meski rentan tertular, Ungky dan petugas medis lainnya selalu berusaha menerapkan standar operasional prosedur yang berlaku agar terhindar dari penularan virus pasien.

Seperti menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, serta meningkatkan imunitas tubuh.

“Kemudian yang paling penting, kita punya optimis dan kerja sesuai dengan porsi. Kalau memang kecapekan, ya semua ada batasnya. Kita memang harus jaga kondisi,” katanya.

Baca Juga: Terungkap Golongan Darah O Paling Kebal Terkena Virus Corona, Sedangkan Golongan A Paling Beresiko, Begini Penjelasan Medisnya...

Semua tenaga medis yang bertugas menangani pasien corona juga saling menyemangati.

Masing-masing dari mereka memberikan rasa optimisme dalam menangani pasien.

"Saling menyemangati. Rasa takut itu pasti ada, tapi ini kan demi masyarakat semuanya. Kalau tidak kita tangani, siapa lagi yang akan membantu untuk menangani ini,” ungkapnya.

Ungky mengatakan, virus itu memang belum ada obatnya.

Baca Juga: UPDATE: 32 Orang Meninggal karena Virus Corona, yang Positif Jadi 369

Namun, dengan imunitas tubuh yang baik dan rasa optimisme, virus itu akan bisa tertangani.

“Kewaspadaan tinggi harus kita jalankan dalam kondisi seperti ini,” ungkapnya.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya