Harapan Baru, Obat Flu Jepang Avigan Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Dalam 4 Hari Pasien Positif jadi Negatif

Kamis, 19 Maret 2020 | 15:00
IBTimes Singapore

Obat Flu Asal Jepang Avigan Disebut Efektif Atasi Virus Corona

Suar.ID -Favipiravir atau Avigan, obat flu dari Jepang ramai dikabarkan mampu mengatasi virus corona yang berkembang.

Otoritas kesehatan di China bahkan menyebut obat yang diproduksi pabrikan Jepang, Fujifilm Toyama Chemical ini cukup efektif.

Klaim ini berdasarkan hasil uji klinis terhadap 340 pasien yang berasal dari Wuhan serta Shenzhen.

Dilansir dari The Guardian, Zhang Xinmin, pejabat di kementerian teknologi dan sains menuturkan, favipiravir, obat yang dikembangkan Fujifilm, menunjukkan hasil positif.

Baca Juga: Putuskan untuk Mengurung Diri di Rumah karena Virus Corona, Beginilah Rutinitas Hotman Paris: Aku Tahunya cuma 69

"Tingkat keamanannya terbukti tinggi, dan jelas efektif untuk digunakan," ucap Zhang mengomentari obat Jepang itu pada Selasa (17/3/2020).

Obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical itu diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus influenza.

Bulan lalu, obat itu diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk infeksi Covid-19.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Sempat Jadi Negara dengan Kasus Virus Corona Terbanyak Setelah China, Begini Cara Singapura Bisa Nol Kematian Covid-19

Dalam penelitian yang dilakukan, pasien positif Covid-19 di Shenzhen diberi obat Avigan oleh para ahli.

Empat hari setelah diberikan obat tersebut, mereka dites kembali dan hasil tes virus negatif.

Namun, rentang waktu perubahan kondisi dari positif menjadi negatif untuk setiap pasien tidak sama.

Setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal dan setengahnya lagi lebih dari empat hari.

Hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.

Baca Juga: Jumlah Kasus Virus Corona di Indonesia Semakin Bertambah dengan Kecepatan yang Mengerikan, Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Diminta Bebaskan Sosok yang Pernah Menjabat sebagai Menkes di Era SBY dari Penjara yang Bongkar Konspirasi WHO-AS

Yakni pasien tanpa diberi obat Avigan baru dinyatakan negatif 11 hari setelah tertular.

Selain itu, kondisi paru-paru (ditunjukkan sinar-X) memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dan tidak.

Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan, tampak kondisi paru-paru meningkat sekitar 91 persen.

Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru-paru meningkat hanya 62 persen.

Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, obat Avigan tampaknya memperpendek durasi demam pasien, dari yang rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.

Meski demikian, ahli menemukan bahwa obat ini kurang efektif jika diberikan pada pasien yang memiliki gejala berat.

Baca Juga: Ingin Serius Perangi Virus Corona yang Sudah Bikin 19 Orang Meninggal Dunia, Pemerintah Indonesia Larang Pendatang dari 8 Negara Ini Datang ke Indonesia

"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien," kata seorang sumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun dilansir dari The Guardian.

Di Jepang, obat Avigan memang diresepkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang.

Namun, hasil dari uji coba ini belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah peer-review dan tampaknya masih temuan awal.(Kompas.com)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Kompas.com, The Guardian

Baca Lainnya