Suar.ID -Favipiravir atau Avigan, obat flu dari Jepang ramai dikabarkan mampu mengatasi virus corona yang berkembang.
Otoritas kesehatan di China bahkan menyebut obat yang diproduksi pabrikan Jepang, Fujifilm Toyama Chemical ini cukup efektif.
Klaim ini berdasarkan hasil uji klinis terhadap 340 pasien yang berasal dari Wuhan serta Shenzhen.
Dilansir dari The Guardian, Zhang Xinmin, pejabat di kementerian teknologi dan sains menuturkan, favipiravir, obat yang dikembangkan Fujifilm, menunjukkan hasil positif.
"Tingkat keamanannya terbukti tinggi, dan jelas efektif untuk digunakan," ucap Zhang mengomentari obat Jepang itu pada Selasa (17/3/2020).
Obat antivirus yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical itu diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical untuk mengobati virus influenza.
Bulan lalu, obat itu diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk infeksi Covid-19.
Dalam penelitian yang dilakukan, pasien positif Covid-19 di Shenzhen diberi obat Avigan oleh para ahli.
Empat hari setelah diberikan obat tersebut, mereka dites kembali dan hasil tes virus negatif.
Namun, rentang waktu perubahan kondisi dari positif menjadi negatif untuk setiap pasien tidak sama.
Setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal dan setengahnya lagi lebih dari empat hari.
Hasil itu kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.
Yakni pasien tanpa diberi obat Avigan baru dinyatakan negatif 11 hari setelah tertular.
Selain itu, kondisi paru-paru (ditunjukkan sinar-X) memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dan tidak.
Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan, tampak kondisi paru-paru meningkat sekitar 91 persen.
Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru-paru meningkat hanya 62 persen.
Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, obat Avigan tampaknya memperpendek durasi demam pasien, dari yang rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.
Meski demikian, ahli menemukan bahwa obat ini kurang efektif jika diberikan pada pasien yang memiliki gejala berat.
"Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien," kata seorang sumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun dilansir dari The Guardian.
Di Jepang, obat Avigan memang diresepkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang.
Namun, hasil dari uji coba ini belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah peer-review dan tampaknya masih temuan awal.(Kompas.com)