Suar.ID - Seperti diketahui, pemerintah Arab memberlakukan aturan khusus menghadapi virus corona yang sedang mewabah.
Ka'bah sempat kosong dari kegiatan ibadah karena dibersihkan demi mencegah penyebaran corona.
Namun ketika Ka'bah sepi, fenomena unik terjadi di sekitar ka'bah.
Video yang memperlihatkan sekawanan burung terbang memutari langit Ka'bah viral di media sosial.
Kawanan burung berwarna putih tersebut terlihat begitu teratur berkeliling di atas Ka'bah ketika tempat ibadah itu sepi dari manusia.
Apa yang dilakukan sekelompok burung ini mirip dengan salah satu rukun ibadah haji yang disebut tawaf.
Tentu saja hal ini menuai pendapat dari beberapa pihak.
Melansir dari kanal YouTube SCTV pada Sabtu (14/3/2020), menurut Ustaz Zacky Mirza, fenomena ini dapat dilihat melalui dua sisi.
"Kita ngelihat dari sisi ilmiahnya dulu. Tapi dari sisi spiritual, sisi agama, itu semua adalah kehendak Allah," tutur ustaz Zacky Mirza.
Menurutnya, kejadian seperti ini sama seperti yang dikisahkan dalam surat Al-Fiil.
"Jadi kalau ada burung, kemudian tiba-tiba bergerombol dateng di atas Ka'bah, ini kan mengingatkan kita tentang satu surat yang disebut dengan surat Al-Fiil yang bercerita tentang bagaimana rombongan gajah itu diserang oleh burung Ababil, itu kehendak Allah," timpalnya.
Mekah yang kala itu terlihat lengang tiba-tiba dihampiri oleh sekawanan burung putih yang mengitari Ka'bah pada Kamis (12/3/2020) malam.
Banyak yang menduga jika sekawanan burung ini bukanlah jenis yang biasa ditemui di pelataran Masjidil Haram.
Adakah makna religius di balik fenomena ini?
Ustaz Zacky Mirza sendiri juga mengungkapkan, dua sisi untuk memandang fenomena ini haruslah dipadupadankan.
Kita tidak boleh melihat fenomena ini dari hanya satu sisi saja.
"Dua sisi cara kita menilai ini harus kita padu padankan. Pertama jangan terlalu rasional, kedua juga, jangan menganggap bahwa, 'Wah ini, jangan-jangan ada murka dari Allah karena virus corona. Karena jamaah yang ditunda, akhirnya seakan-akan justru para burung ini yang datang ke Ka'bah',"ungkap Ustad Zacky.
Menurutnya, kita harus bisa melihat fenomena ini dari dua sisi berbeda.
Mengambil jalan tengah dari dua pendapat tersebut dirasa yang paling tepat.
"Ya, nggak harus ke arah sana juga. Kalau pun ada, kita ya harus di tengah. Menerima sebagai bagian dari gejala alam dan kita terima ini sebagai kehendak Allah," tuturnya.
Ustaz Zacky Mirza juga menambahkan, fenomena ini bukanlah pertama kalinya tempat peribadahan umat Muslim itu ditutup.
"Ini kan bukan yang pertama kali Masjidil Haram ditutup karena wabah, ya".
"Di tahun 80-an ada wabah meningitis. Bahkan saat itu, konon beritanya haji pun ditiadakan pada tahun itu," tuturnya.
Dia juga meminta jikalau sampai terjadi pembatalan ibadah Haji di tahun ini, sebaiknya para jamaah bisa menerima dan terus berkonsolidasi ke pihak pemerintah.
"Mudah-mudahan itu pertanda dari Allah. Bahwa, walaupun memang tidak ada manusia yang tawaf, pada akhirnya memang justru makhluk lain yang diutus oleh Allah untuk melakukan tawaf di sana," pungkas Ustad Zacky Mirza.