Berawal dari Ajakan Tinggal di Kota, Siswi SMP ini Malah Diperbudak Pamannya Sendiri Hingga 3 Tahun, Sering Disiksa Hingga Makan Makanan Sisa, Begini Kisah Pilunya...

Senin, 16 Maret 2020 | 12:30
via Shawwa Law

Ilustrasi kekerasan

Suar.ID -Seorang bocah berisia 12 ini harus mengalami nasib yang pilu.

Bagaimana tidak, bocah berinisial MIB alias Ir ini jadi korban penganiayaan pamannya sendiri.

Ir sendiri adalah seorang siswi SMP di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ir diketahui mendapat perlakuan kasar dari pamannya yang berinisial YYS (40) sejak tahun 2016 lalu.

Baca Juga: Potongan Tubuh Bayi Ditemukan Jadi Rebutan Anjing, Diduga Hasil Hubungan Gelap, Berikut ini Sedert Fakta yang Berhasil Terungkap...

YYS sendiri merupakan adik kandung dari ibunda Ir.

Tiga tahun tinggal bersama pamannya, Ir mengakku telah mendapat berbagai macam siksaan.

Bahkan Ir kerap dibiarkan kelaparan karena tak diberi makan.

Untuk mengganjal perut, Ir sering memungut makanan sisa hingga hanya minum air putih.

Baca Juga: Penerbangan ke Arab Saudi di Batalkan, 826 Penumpang yang Sebagian Besar Warga Arab ini Sempat Emosi, Begini Kronologinya...

Sehari-hari, YYS bekerja sebagai penjaga sekolah di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

YYS dan istri serta tiga anaknya selama ini lebih banyak tinggal di mess SD.

Sedangkan Ir tinggal sendiri di rumah sang paman di RT 010 RW 003, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.

Kasus penganiayaan tersebut baru terungkap setelah Ir menulis di secarik kertas soal kondisinya dan diserahkan ke tetangga terdekat tempat ia tinggal.

Baca Juga: Farhat Abbas Tuai Cibiran Setelah Beri Saran Ini untuk Penderita Virus Corona, Netizen: Sebagai Orang Medis, Saya Auto Pengin Tepok Jidat

Berawal dari secarik kertas tersebut, barulah tetangga melaporkan kasus penganiayaan yang dialami Ir kepada polisi.

Bermula dari Ajakan Pindah Sekolah

Sejak tahun 2016 lalu, korban diajak oleh pelaku ke Kota Kupang.

Ia diminta pindah sekolah oleh pamannya itu sejak kelas IV SD.

Mengetahui akan tinggal di ibu kota Provinsi Kupang, korban awalnya mengaku senang.

Baca Juga: Paranormal ini Ramal Akan Adanya Wanita Jenius yang Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona: Aku Menunggu Kehadiran Wanita Jenius itu Penyelamat Dunia

Dengan harapan mendapat pengalaman lebih banyak dibanding tempat tinggal sebelumnya.

Sejak diajak pindah oleh pamannya itu, ia tinggal sendiri di rumah sang paman yang berlokasi di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.

Sementara pamannya yang bekerja sebagai penjaga di sekolah dasar (SD) lebih banyak tinggal di mess bersama dengan istri dan tiga anaknya.

Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung sementara.

Baca Juga: Dulu Laris Bintangi Film Horor Seksi Bahkan Sampai Beradegan Panas, Artis Bertubuh Aduhai Ini Kini Jadi Model di Amerika Serikat

Korban Malah Diperbudak

Kegembiraan Ir akan harapan medapat pengalaman lebih baik di Kota Kupang tampaknya hanya menjadi angan-angan.

Setiap hari Ir mendapat perlakuan kasar dari sang paman.

Ir malah dijadikan budak di rumah pamannya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah.

Setiap hari, sejak pukul 04.00 Wita, YYS selalu menelepon dan membangunkannya, untuk mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah.

Baca Juga: Niatnya Hamburkan Rp 700 Juta untuk Senangkan Rafathar, Raffi Ahmad Pasrah Mobil Klasik yang Dibelinya Bikin Nagita Slavina Ngomel

Pekerjaan rumahnya mulai dari membersihkan rumah hingga menyiapkan makanan untuk ternak babi.

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah, Ir kemudian berangkat ke sekolah.

Pulang sekolah, Ir wajib menjaga kios di rumah YYS.

Ir pun mengurus diri sendiri mulai dari memasak, mencuci dan membersihkan lahan milik pamannya.

Baca Juga: Sarwendah Mendadak Dingin kepada Betrand Peto, Sang Putra Bingung dengan Perubahan Sikap Ibunya yang Selalu Penuh Kasih Sayang

Hampir dua hari sekali, YYS datang mengecek keberadaannya.

Saat YYS datang, Ir sering menjadi langganan aksi kekerasan pelaku.

"Saya selalu dipukul, kalau melihat ada yang tidak beres di rumah," ujar Ir lirih.

TribunKaltim
TribunKaltim

Ilustrasi Penganiayaan

Menurutnya, ada saja pekerjaan dan hal yang tidak beres sehingga menjadi alasan pelaku menganiaya dan memukulinya.

Baca Juga: AHY Terpilih Jadi Ketua Umum Demokrat, Ternyata Seperti Inilah Rumah Pertama AHY dan Annisa Pohan, Dari Dapur Hingga Halaman Tampak Kumuh dan Butut

Ir hanya bisa menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Sejumlah tetangga yang tinggal dekat rumah mereka, hanya bisa prihatin dan tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sering Merasa Kelaparan

Sejak tinggal di rumah pamannya, Ir dari pagi hingga malam ia harus bekerja.

Karena ditinggal sendirian, tak jarang ia mengalami kelaparan.

Baca Juga: Masa Lalu Ayu Ting Ting Dibongkar, Sudah jadi Primadona Sejak Masih Sekolah, Tapi Patuh pada Guru: Kalau Suruh Putus, Putus

Ia kerap ditinggal sang paman tanpa persediaan beras dan uang makan.

Demi mengisi perutnya yang kelaparan, Ir pun terpaksa memungut sisa makanan atau mengharapkan makanan pemberian dari tetangga.

Puncaknya pada Selasa (10/3/2020), YYS datang ke rumahnya dan menganiaya Ir, hanya gara-gara belum memasak nasi.

Padahal, Ir terlambat memasak nasi karena harus menyelesaikan pekerjaan di kebun dan memasak makanan untuk ternak babi.

Baca Juga: Tak Direstui hingga Pilih Kawin Lari saat Masih SMA, Artis Ini Ngaku Sesali Hidupnya yang Jadi Berantakan

Saat itu, YYS dua kali menampar Ir.

Usai menampar, selang beberapa saat kemudian, YYS datang lagi menganiaya Ir.

YYS bahkan tidak memberi Ir makanan.

Untuk mengusir rasa lapar, korban terpaksa hanya bisa minum air.

Baca Juga: Terdapat Makam Suami Pertama di Rumah Mewah Muzdalifah yang Dijual Rp 50 Miliar, Bagaimana Nasib Pusara Itu?

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi perdagangan manusia

Tetangga Lapor Polisi

Melihat penganiayaan yang dilakukan YYS terhadap keponakannya itu, membuat tetangganya prihatin.

Puncaknya terjadi pada Selasa (10/3/2020), ketika itu, korban dianiaya oleh pelaku lantaran tak segera memasak nasi.

Padahal, saat itu korban masih memberi makan ternak babi.

Mengetahui kejadian itu, tetangga korban akhirnya melaporkannya ke polisi.

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Pasangan Penganti di Malaysia ini Ganti Air Mawar dengan Benda yang Sedang Banyak Diburu ini Dalam Prosesi Merenjis, Ide yang Cerdik

Mendapat laporan itu, polisi langsung menjemput korban di rumah pelaku.

Saat dilakukan pemeriksaan, korban mengalami sejumlah luka lebam di wajah dan kepala.

Aksi kekerasan yang dilakukan pamannya itu, kata korban sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir.

Kapolsek Maulafa, Kompol Margaritha Sulabesi, mengatakan, terkait kasus penganiayaan itu sekarang sedang dilakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta Sejak Kecil dengan Limpahan Harta Keluarga Cendana, Khirani Trihatmodjo Beberkan Perlakuan Ibunya yang Kerap Bikin Sebel

Korban juga sudah dilakukan visum, untuk selanjutnya diserahkan kepada penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polsek Maulafa.

Dari informasi yang didapat, memang korban selama tinggal di rumah pamannya itu sering mendapat penganiayaan.

"Korban sering sekali dipukul dan dianiaya serta tidak diberikan makan. Padahal, korban lelah mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah pelaku," ujar Margaritha.

Baca Juga: Nia Ramadhani Blak-blakan Pernah Dibuat Kesal Bahkan Naik Pitam oleh Sahabatnya Sedari Remaja Ini: Enak Banget Bisa Ngatur

Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul "Kisah Pilu Siswi SMP Diperbudak Paman Selama 3 Tahun, Kerap Disiksa hingga Pungut Makanan Sisa".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya