Suar.ID -Gubernur DKI Jakartamengeluarkan intruksi pembatasan angkutan umum di DKI Jakarta demi mencegah potensi penularan virus corona.
Karena hal tersebut layanan bus transjakarta hanya melayani 13 rute dengan headway 20 menit.
Sayangnya layanan transjakarta ini malah menjadi tak berjalan mulus.
Penumpukan justru terjadi di sejumlah halte, salah satunya di Halte Mangga Besar.
Seorang pengguna transjakarta Lia Muspiroh mengatakan, penumpang yang mengantre di halte Mangga Besar menumpuk.
Padahal saat belum ada pembatasan, halte ini kerap lengang.
"Desakan banget sih enggak, tapi dalam busnya desakan. Sebagian juga nunggu bus berikutnya karena sudah enggak muat, yang padahal bus berikutnya juga penuh," ucap Lia saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Lia sebenarnya tak mempermasalahkan waktu beroperasi transjakarta diperpendek.
Namun armadanya harus tetap banyak untuk menghindari penumpukan baik di kereta maupun di halte.
"Enggak masalah sih dibatasi, tapi armadanya jangan cuma satu bus, apalagi jedanya 20 menit sekali. Yang ada penumpukan penumpang dan malah makin nempel-nempel tuh manusia satu dan manusia lainnya. Kalau pun 20 menit sekali, busnya nambah jadi 2 atau 3. Apalagi di halte yang besar," kata dia.
Pengguna transjakarta lainnya, Filda Ningsih juga merasa keputusan transportasi ini kurang tepat.
Apalagi di jam-jam sibuk seperti jam pergi dan pulang kantor membuat penumpang justru berdesak-desakan.
"Ini hari Senin dan jam pergi kantor loh. Enggak semua perusahaan sudah punya kebijakan work from home. Jadi harusnya beroperasinya justru seperti biasa," ungkap Filda.
Karyawati salah satu perusahaan ini menuturkan, penumpang di halte transjakarta Lebak Bulus justru berdesak-desakan dan potensi tertular virus corona makin besar.
"Yang diinginkan pemerintah kan kita harus jaga jarak untuk mencegah corona, lah kalau kayak begini malah bikin makin rentan corona," kata dia.
Diketahui, mulai 16 hingga 30 Maret 2020, layanan bus transjakarta hanya akan melayani 13 rute.
Dalam kurun waktu itu pula, transjakarta memberhentikan sementara layanan AMARI (Angkutan Malam Hari).
"Untuk Senin besok 16 hingga 30 Maret 2020 layanan transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Ini berarti seluruh layanan non-koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo dalam keterangannya, Minggu (15/3/2020).
Selain itu, di halte akan diberikan marka, sehingga penumpang akan berdiri dengan jarak yang sudah diatur.
Di dalam bus pun juga sama, transjakarta akan mengatur jarak duduk sehingga bisa meminimalisasi interaksi antar penumpang.
"Transjakarta juga akan menerapkan pembatasan jumlah pelanggan pada halte dan mengharapkan kesabaran pelanggan untuk ikut dalam tata tertib yang telah diberlakukan," ujar Nadia.
Transjakarta juga akan memasang fasilitas hand sanitizer di halte dan bus di tengah maraknya wabah covid-19.
"Untuk sementara ini, transjakarta juga mengubah pola pengurusan kartu gratis. Pengurusan secara langsung ke kantor kami istirahatkan terlebih dahulu," ujar Nadia.
Adapun 13 rute transjakarta yang beroperasi pada 16-30 Maret 2020, yakni :
1. BLOK M - KOTA 2. PULO GADUNG 1 - HARMONI 3. KALIDERES - PASAR BARU 4. PULO GADUNG 2 - TOSARI 5. KAMPUNG MELAYU - ANCOL 6. RAGUNAN - HALIMUN 7. KAMPUNG RAMBUTAN - KAMPUNG MELAYU 8. LEBAK BULUS – HARMONI 9. PINANG RANTI - PLUIT 10. PGC 2 - TANJUNG PRIOK 11. KAMPUNG MELAYU - PULO GEBANG 12. PENJARINGAN - SUNTER BOULEVARD BARAT 13. 13A PURI BETA - BLOK
(Ryana Aryadita Umasugi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpukan di Halte Transjakarta, Penumpang: Kayak Gini Justru Makin Rentan Corona".