Status Solo Naik Drastis Jadi Kejadian Luar Biasa Virus Corona, Ini Beberapa Hal yang Harus Kita Perhatikan

Sabtu, 14 Maret 2020 | 15:30
sajiansedap.grid.id

Status Solo Naik Drastis Jadi Kejadian Luar Biasa Virus Corona, Ini Beberapa Hal yang Harus Kita Perhatikan

Suar.ID -Pemkot Solo akhirnya resmi menetapkan Kejadian Luar Biasa atau KLB di Solo, Jawa Tengah.

Ini diakibatkan karena 2 pasien yang dinyatakan positif virus corona.

KLB ini sendiri ditetapkan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo selama 14 hari ke depan.

"Memutuskan, menetapkan Solo KLB virus corona. Suratnya sudah diputuskan malam. Besok pagi sudah kita keluarkan surat itu," kata Rudy, Jumat (13/3/2020) malam usai rapat koordinasi di Rumah Dinas Wali Kota Solo Lodji Gandrung.

Baca Juga: Mekkah Sepi Karena Diseterilisasi dari Corona, Segerombolan Burung Putih Terlihat Mengitari Ka'bah Layaknya Sedang Tawaf, Wirang Birawa: Kuatkan Iman!

Penetapan status KLB ini menyusul adanya dua pasien positif corona yang sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.

Satu orang pasien positif corona, berjenis kelamin laki-laki serta berusia 59 tahun dinyatakan meninggal dunia, Rabu (11/3/2020).

Kasus pasien positif corona meninggal di Solo ini menjadi kasus yang pertama terjadi di Provinsi Jawa Tengah.

Berikut sederet fakta lengkap mengenai KLB corona di Solo:

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Bagikan Kabar Baik, Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Miliki Pohon yang Bisa Sembuhkan 100 Pasien Positif Corona di Amerika dan China, Apa Itu?

Riwayat sementara pasien

Freepik
Freepik

(ilustrasi) Virus corona

Kasus positif corona ini bermula saat dua pasien diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo. Satu orang meninggal dunia.

Setelah dilakukan penelusuran sementara, kedua warga Solo tersebut sempat menghadiri seminar di Kota Bogor, Jawa Barat. "Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor," jelas Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini, dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).

Sepulang dari Bogor, keduanya mengeluh batuk, pilek hingga demam.

Mereka lalu mendapatkan perawatan di rumah sakit di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Jadi Rujukan Banyak Pria yang Bermasalah dengan Kejantanannya, Begini Kisah Asli Mak Erot, Ternyata Kemampuan Saktinya Itu Berawal dari Mimpi

Seminggu menjalani perawatan, kondisi mereka tak kunjung membaik. Demam di tubuh bahkan mencapai 38 derajat celcius.

Tanggal 8 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSUD Dr Moewardi.

Di rumah sakit tersebut, pasien menjalani perawatan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan diisolasi.

Satu pasien masih dirawat. Sedangkan satu lainnya meninggal dunia Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Teddy Sewa 10 Pengacara Sekaligus Untuk Urus Harta Warisan Lina, Sule Mengaku Tak Khawatir: Saya Tidak Mau Ngorek-ngorek Tentang Hal yang Sudah Ada, Walaupun Saya Tahu Dimana Aja Hartanya...

Pihak rumah sakit telah mengambil sampel lendir tenggorokan dari pasien. Namun di hari saat pasien meninggal, mereka belum mendapatkan hasil laboratorium tersebut.

Dimakamkan di Magetan, jasad dibungkus plastik

pixabay.com/PublicDomainPictures

Ilustrasi makam

Usai dinyatakan meninggal dunia, jasad pasien positif corona dibawa ke Magetan, Jawa Timur untuk dimakamkan.

Pemakaman jenazah dilakukan sesuai prosedur penanganan virus corona yakni dengan membungkus jenazah menggunakan plastik.

"Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," kata Harsini.

Baca Juga: Keluarga Lina Ikut Campur Permasalahan Harta Warisan, Sule Kembali Bongkar Hal Mengejutkan Soal Teddy: Mereka Memperjuangkan Hak

Pasien tersebut dimakamkan di Magetan atas permintaan keluarga.

Meskipun pasien berdomisili di Solo namun keluarga besar pasien tersebut berada di Magetan, Jawa Timur.

Dinyatakan positif

KOMPAS.com/Ihsanuddin
KOMPAS.com/Ihsanuddin

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Jumat (13/3/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto memastikan pasien meninggal yang sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi tersebut positif corona.

"Iya, terakhir kita ketahui bahwa hasilnya positif ( Covid-19)," kata Achmad Yurianto saat dihubungi oleh Kompas.com.

Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Kaya Raya, Ternyata Jennifer Dunn Masih Berstatus Istri Sah Bobby Saat Dipersunting Faisal Harris

Yuri mengatakan, Dinas Kesehatan Surakarta menindaklanjuti dengan melakukan penelusuran riwayat perjalanan serta siapa saja yang kontak dengan pasien itu.

"Artinya juga harus kita tracking ke mana saja serta siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum. Ini yang sedang dikerjakan oleh Dinkes Solo," ucap Yuri.

Ganjar minta warga lapor

KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat konferensi pers di Puri Gedeh Semarang, Jumat (13/3/2020)

Setelah dinyatakan postif corona, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warganya proaktif melapor.

Warga yang sempat berhubungan maupun bertemu dengan pasien positif Covid-19 tersebut diminta melapor.

Baca Juga: Sudah Jadi Pelakor dan Nikah dengan Pria yang Direbutnya, Jennifer Dunn Ternyata Belum Bercerai dari Suami Pertamanya, Bersuami 2 Dong?

Laporan bisa ditujukan ke rumah sakit rujukan terkait virus corona yang ada di Jawa Tengah.

"Saya butuh bantuan masyarakat untuk membantu siapa bertemu siapa, tidak usah takut. Karena kita akan proaktif membantu memeriksa," kata Ganjar saat berkunjung ke Solo, Jumat (13/3/2020).

Gubernur mengatakan, pemerintah dan pihak berwenang akan menjamin kerahasiaan identitas pelapor.

Jajarannya, lanjut Ganjar, juga akan melakukan pelacakan pada keluarga pasien positif virus corona.

Baca Juga: Lakukan Metode Tradisional untuk Sembuhkan Penyakit Wasirnya, Pria Ini Malah Alami Hal Mengerikan Setelah Rendam Ular Sanca dalam Alkohol, Tangan Sampai Bengkak

4 Toko Ditutup

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi virus corona

Terkait penelusuran riwayat kontak pasien meninggal yang positif virus corona, Ganjar mengatakan, pemerintah menutup 4 toko di Solo, Jawa Tengah.

Penutupan ini merupakan tindak lanjut pelacakan riwayat pasien yang dilakukan oleh pemerintah.

"Ada sekitar empat toko untuk kita minta ditutup dulu. Ada isolasi paling tidak selama sehari untuk dilakukan pengecekan full dari pemerintah," kata Ganjar.

Gubernur juga meminta, tempat-tempat keramaian menyediakan fasilitas cuci tangan.

Baca Juga: Subuh-subuh Guru Pesantren Ini Menyelinap ke Kamar Siswinya, Lancarkan Aksi Kejinya dengan Ancam Korban Pakai Pisau di Atas Lemari

Namun Ganjar menambahkan, sebaiknya warga menghindari tempat-tempat keramaian hingga situasi kondusif.

"Kita juga minta kades-kades untuk sosialisasi di tempat-tempat yang biasanya ada kerumunan pastikan apakah itu mall, pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun," kata dia.

62 orang dikarantina

KOMPAS.COM/HANDOUT
KOMPAS.COM/HANDOUT

Ilustrasi Corona

Penelusuran riwayat juga menyasar orang-orang terdekat dengan pasien.

Sebanyak 62 orang warga kini menjalani karantina mandiri.

Baca Juga: Tuai Hujatan Lantaran Ikut Kontes Transgender Internasional, Gebby Vesta Bawa Pulang Piala Kemenangan Gelar Ini, Kecantikan Sang Juara Bikin Geleng-geleng Kepala

62 orang itu dipastikan pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.

"Kita kan tidak tahu. Dengan dikarantina dia bisa istirahat, satu. Kedua, kalau terjadi infeksi kan bisa memutus. Istilahnya melokalisir. Mencegah ini kan lebih baik dari pada terlambat," kata Kepala Dinas Kesehatan Surakarta Siti Wahyuningsih.

62 orang tersebut yakni 16 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Kandang Sapi, 15 orang tenaga kesehatan RS Dr Oen Solobaru, 6 orang tenaga kesehatan dari Klinik Mojosongo, 12 orang keluarga pasien, 6 orang konak dekat dengan pasien meninggal dan 7 orang karyawannya.

Karantina akan dilakukan selama 14 hari. Kondisi mereka selama karantina akan dipantau oleh petugas medis.

Baca Juga: Gembar-gembor Ngaku Sudah Damai, Medina Zein Sindir Pedas Irwansyah yang Mangkir dalam Persidangan: Kok Masih di Sini, Bukannya Harus ke Kantor Polisi Yah?

Sekolah diliburkan, kegiatan ditunda

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi virus corona

Pemkot Surakarta kemudian menetapkan status KLB pada Jumat (13/3/2020).

Imbasnya, seluruh sekolah diliburkan selama 14 hari.

"Sekolah SD dan SMP segerajat kita liburkan," kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.

Selain meliburkan kegiatan belajar mengajar, pemerintah juga meniadakan study tour.

Baca Juga: Live Facebook Sambil Nangis-nangis, Sejam Kemudian Wanita Ini Dibakar Suaminya Sendiri dalam Truk, Pelaku dengan Santai Ngaku Tak Sengaja

Sedangkan untuk jenjang SMA/SMK sederajat tetap masuk lantaran adanya ujian.

Namun Rudy mengingatkan, pihak sekolah wajib memberlakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Setelah ujian selesai, siswa SMA/SMK boleh belajar di rumah.

Sedangkan kegiatan lainnya, seperti Solo Car Free Day setiap Minggu pagi diliburkan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi penularan di kerumunan warga.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Pria Maling Uang Rp 45 Ribu dari Gerobak Gorengan Nenek Tua, Mbah Hawati Ngaku Ikhlas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Fakta Lengkap di Balik Solo KLB Virus Corona...".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya