Suar.ID -Foto satelit terbaru menunjukkan kuburan massal yang digali di Kota Qom telah memicu kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus virus corona di Iran.
Dilansir Metro.co.uk pada Kamis (12/3) , pada bulan Februari, pemerintah Iran dituduh telah melakukan kebohongan.
Kebohongan ini mengenai skala wabah bangsa oleh seorang legislator di Qom.
Legislator ini mengatakan kalau sudah ada 50 kematian di kota tersebut.
Padahal kementrian kesehatan iklan hanya mengklaim bahwa hanya ada 12 orang yang meninggal karena virus corona.
Wakil menteri kesehatan Iraj Harirchi dengan tegas menyangkal dugaan tersebut.
Namun tak berapa lama ia sendir malah dinyatakan positif terkena virus corona.
Kini juru bicara kementrian kesehatan mengatakan kalau jumlah korban tewas di negara tersebut adalah 429 dengan 10.075 kasus positif corona.
Iran sendiri merupakan negara yang paling parah terkena dampak virus corona di Timur Tengah.
Dikutip New York Times, beberapa foto satelit pertama kali menunjukkan dua parit penguburan besar yang masing-masing sekitar 90 meter baru-baru ini digali.

:quality(100)/photo/2020/03/13/3981101953.jpg)
Pada Oktober tahun lalu banyak pemakaman yang tidak digunakan
Penguburan massal ini digali di pemakamanBehesht-e Masoumeh, sekitar 80 mil selatan Teheran.
Foto-foto lain yang diterbitkan oleh Maxar technologies menunjukkan banyak kuburan yang tidak digunakan pada Oktober tahun lalu.
Namun pada awal Maret, satu kuadran yang sebelumnya setengah terisi tampaknya telah terisi penuh.
Sementara itu pekerjaan dimulai pada bagian lain yang tidak digunakan.
Seorang analis menunjukkan bahwa tumpukan kapur juga bisa diliht pada gambar yang dilaporkan oleh Washing Post.
Pihak berwenang di Iran sebelumnya telah mengkonfirmasi penggunaan kapur ketika mengubur korban dari virus corona.
Untuk diketahui, kapur dapat digunakan untuk mengelola pembusukan dan bau yang disebabkan oleh kuburan massal.
Selain itu, pakar ini juga mengatakan kalau plot-plot ini digali secara berbeda dari kuburan-kuburan lain di lokasi tersebut.
Hal ini menunjukkan kalau kuburan tersebut dibuat dengan tergesa-gesa untuk mengimbangi angka kematian negara yang terus bertambah.
Diantara yang meninggal akibat virus corona di Iran ini adalah anggota parlemen, mantan diplomat, dan penasihat senior hingga Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.
Tampak dekat
Awal minggu ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan penyebaran virus corona ini sebagai pandemi.
Bahkan direktur jendral Dr Tedros Adhanom Ghebreyesys menyatakan bahwa Italia dan iran berada di garis depan wabah corona.