Suar.ID -Pasien corona virus menggambarkan cobaan yang mengerikan akibat dari Fenomena Wuhan tersebut.
Setengah lusin orang telah meninggal di Inggris setelah tertular coronavirus dengan jumlah kasus dinegara ini meningkat 54 kali lipat dalam 24 jam menjadi 373.
Hal ini terjadi usai empat pasien lainnya didiagnosis di Skotlandia dan Irlandia Utara, bersama 46 lainnya di Inggris.
Di seluruh dunia, lebih dari 110.000 telah terinfeksi dan 3.800 telah meninggal dunia.
Baca Juga: Waduh! PNS yang Sudah Mendonorkan Darahnya Ternyata Dilaporkan Positif Virus Corona
Namun, 62.000 orang telah pulih dan beberapa penelitian di Cina menunjukkan bahwa 81 persen dari kasus tersebut hanya menyebabkan penyakit kecil.
Disadur dari Mirror, mantan patroli Inggris, Connor Reed, menyimpan buku harian yang isinya sungguh mencekam ketika ia tengah berjuang melawan COVID-19 yang sangat parah sebelum Natal.
Hal ini terjadi ketika ia mengajar di Wuhan, kota di Cina yang merupakan tempat dari virus corona berasal.
Mayoritas kematian tampaknya menimpa mereka yang berusia lanjut dan memiliki masalah kesehatan.
Salah satunya adalah, Jaimuay Sae-ung, 73, yang sudah memiliki sejumlah masalah kesehatan, termasuk masalah jantung dan didiagnosis dengan kejangyang mematikan di Thailand.
Berikut ini adalah kisahConnor yangtelah dirangkum oleh Manchester Evening News.
'Hidungku sakit, dan gendang telingaku siap meletus'
Connor Reed adalah seorang mantanekspatriat yang berasal dari Wales Utara.
Ia kinitinggal di kota Wuhan di Cina.
Banyak yang meyakini bahwa dia merupakan salah satu orang Inggris pertama yang terkena virus corona.
Iatertular virustersebut pada November, sekitar sebulan sebelum pihak berwenang di China secara resmi mengumumkan penyebaran virus Corona.
AwalnyaConnor mengira bahwa dirinya hanya menderita flu parah.
Namun, setelah 24 hari merasa tidak sehat, ia menulis dalam buku hariannya.
Rumah sakit tempatConnor dirawat akhirnya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah salah satu orang pertama yang mendapatkan jenis virus corona baru, yang sekarang dikenal sebagai Covid-19.
Dalam buku hariannya, guru bahasa Inggris berusia 25 tahun itu menggambarkan bagaimana gejala yang ia rasakan, diawali dengan pilek ringan.
Ia pun mencobamenyembuhkan penyakit tersebut dengan wiski dan madu panas, sebelum menyadari bahwa sekitar satu minggu setelahnya ia telah terserang flu.
"Ini tidak lagi hanya flu. Aku sakit di seluruh tubuhku, kepalaku nyut-nyutan, mataku terbakar, tenggorokanku menyempit," tulisnya.
Dia mengatakan tulangnya sakit dan dia mengalami batuk yang sering.
Pada hari ke-11,Connormengira apabila flunya sudah sembuh.
Namun pada hari berikutnyapenyakit tersebut 'kembali seperti sesuatu yang ingin balas dendam'.
"Aku berkeringat, merasa terbakar, pusing dan menggigil. Televisi menyala tapi aku tidak bisa memahami isinya. Ini adalah mimpi buruk," katanya.
"Aku tidak bisa mengambil lebih dari satuhirupan udara dan ketika aku bernafas, paru-paruku terdengar seperti kantong kertas yang kusut. Ini sudah tidak benar. Aku perlu ke dokter."
Setelah kunjungan ke dokter dan beberapa jam tes,Connor mengatakan bahwa dirinya didiagnosis telah menderita pneumonia.
Beberapa hari kemudian, pneumonia tersebut telah hilang.
Namun, Connor mengatakanbahwa dirinya kemudian menderita sakit seperti "seolah-olahaku ditabrak oleh mesin giling".
"Hidungku sakit sekali, dan gendang telingaku terasa siap meletus. Aku tahu seharusnya aku tidak melakukannya, tetapi akumemasukkan telingaku dengan cotton buds guna mencoba menghilangkan rasa sakitnya."
Hanya beberapa hari kemudian, Connor melaporkan bahwa dirinya merasa lebih baik.(Ervananto Ekadilla/Moh. Habib Asyhad/Suar.ID)