Pendaki Jatuh ke Jurang Sedalam 40 Meter di Gunung Batur, Lokasi Disebut Terkenal Angker, Begini Kronologinya

Senin, 09 Maret 2020 | 13:30
dok. Polres Bangli

Pendaki Jatuh ke Jurang Sedalam 40 Meter di Gunung Batur, Lokasi Disebut Terkenal Angker, Begini Kronologinya

Suar.ID -Seorang pendaki Gunung Batur, Kintamani, Bali ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh, Minggu (8/3/2020).

Dugaan pendaki jatuh karena kelelahan.

Pendaki bernama Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba (23) terpeleset dan jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 40 meter.

Gung Batur sendiri memiliki ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi jatuhnya Gus Andyka bisa diketahui dari puncak II Gunung Batur.

Baca Juga: Anaknya Jadi Korban Pembunuhan Siswi SMP Tetangganya Sendiri, Beginilah Curhatan Hati Sang Ibu: Saya Merasa Anak Saya Masih Ada, Lagi Nonton, Tidak Kemana-mana

Oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam), lokasi ini memang dikenal berada di titik yang sangat curam.

Kepala Resort Gunung Batur Bukit Payang BKSDA Bali, I Wayan Sumerta membenarkan bahwa puncak II (Pos II) Gunung Batur berada di posisi yang sangat curam.

“Sebab sesuai data, lokasi tersebut berada di ketinggian 1.715 meter di atas permukaan laut,” kata Sumerta, Minggu (8/3).

Informasi yang dihimpun awak media, musibah yang dialami Gus Andyka diketahui sekitar pukul 04.00 Wita.

Baca Juga: Bukan Kali Pertama, Karakter Horor Slender Man Telah 3 Kali Menginsipari Kasus Pembunuhan, Beberapa Pelaku Mengaku Tak Menyesal

Gus Andyka yang telah berada di puncak Gunung Batur bersama sejumlah rekannya, berniat menggelar tikar untuk istirahat di pinggir tebing sebelah kiri padmasana Puncak Gunung Batur.

Namun diduga karena kelelahan, Gus Adnyana terpeleset sehingga jatuh ke jurang dengan kedalaman 40 meter.

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.

Korban yang terjatuh ke jurang langsung mendapat pertolongan dari rekannya, yang dibantu oleh para pendaki lain, petugas BKSDA dan Kehutanan serta masyarakat sekitar untuk upaya evakuasi.

"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kintamani," ujar Sulhadi.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut AKP Sulhadi, Gus Andyka mendaki bersama delapan orang rekannya.

Baca Juga: Dijauhi, Kehidupan Berubah Drastis, Nasib Warga Perumahan Pasien Positif Corona di Depok: Kami Ingin Hidup Normal Lagi

Ia berangkat dari wilayah Gianyar pada Minggu (8/3) sekitar pukul 00.30 Wita dengan mengendarai lima unit sepeda motor.

"Korban bersama rekan-rekannya tiba di Pura Jati sekitar pukul 02.00 Wita dan selanjutnya melakukan pendakian bersama. Dua jam kemudian, mereka sudah sampai di puncak Gunung Batur," jelasnya.

Pasca dievakuasi dari jurang, Gus Andyka langsung dilarikan ke Puskesmas Kintamani I.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, lanjut AKP Sulhadi, korban mengalami cedera patah tulang leher, robek pada pipi kiri, luka lecet pada dahi kiri, keluar darah dari hidung, luka lecet bagian punggung dan pantat.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia saat masih di TKP. Sedangkan penyebab jatuh, kuat dugaan karena korban kelelahan, serta kurang waspada,” tandas Sulhadi.(mer)

Sumerta Akui TKP Memang Angker

Mengacu pada pantauan petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di lokasi kejadian, musibah yang dialami Ida Bagus Andyka Eka Arcana Manuaba disinyalir akibat kelelahan.

Diketahui pemuda 23 tahun asal Lingkungan Pas Dalem, Gianyar itu mendaki bersama delapan orang rekannya. Ketika berada di puncak II, rekannya menyiapkan tikar untuk beristirahat.

Namun tak berselang lama terdengar suara orang jatuh.

Baca Juga: Bongkar Makna Terselubung Tulisan Tangan NF Sebelum Bunuh Bocah 5 Tahun, Psikolog Sebut Kata 'Ayah' Miliki Arti Mendalam

"Setelah dicek, ternyata salah satu rekan dari sembilan pendaki itu," ujar Kepala Resort Gunung Batur Bukit Payang BKSDA Bali, I Wayan Sumerta, Minggu (8/3).

Menyadari Gus Andyka terjatuh, rekan pendaki, pemandu, serta para pendaki lainnya membantu melakukan pencarian.

Gloria Samantha

Gunung Batur, Bali.

"Sekitar pukul 7.30 wita Pendaki tersebut bisa dievakuasi pada kedalaman kurang lebih 40 meter," jelas Sumerta.

Selain dikenal curam, Sumerta juga menyebut lokasi sekitar tempat kejadian juga terkenal angker.

Ia tak memungkiri kerap ada kejadian pendaki terpeleset, namun tidak sampai meregang nyawa.

Baca Juga: KPI Menyayangkan Celotehan dari Komentator Sepak Bola yang Dinilai Tidak Pantas, Rama Sugianto pun Lakukan Hal Ini di Medsos

"Yang terjadi hari ini (kemarin, red) pas berada di kecuraman, sehingga korban tidak bisa diselamatkan. Memang korban sebelumnya sempat duduk, dan oleh rekannya disarankan agar hati-hati mengingat suasana masih gelap.

Apalagi posisi pada ketinggian itu curam. Kemungkinan anak-anak itu kelelahan, serta kedinginan, di samping kurang hati-hati," jelas Sumerta.

Sumerta juga menyebut kejadian nahas yang dialami Gus Andyka bukan kali pertama.

Pada tahun 2009 silam, juga pernah terjadi hal serupa. Saat itu seorang wisatawan asing jatuh hingga meninggal dunia.

"Banyak pengaruh yang menyebabkan hal itu terjadi.

Karena itu, kami kerap mengimbau kepada para pendaki untuk tetap hati-hati serta waspada. Karena kita tidak tahu bagaimana alam ini," katanya.

Rambu Rusak

Di lokasi sekitar tempat kejadian, pihak BKSDA sesungguhnya sudah kerap memasang rambu imbauan kepada para pendaki.

Namun demikian papan imbauan yang dipasang kerap rusak dan hilang.

Padahal, tujuan pemasangan papan imbauan itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sumerta mengatakan, sekitar enam bulan lalu pihaknya telah memasang lima papan imbauan di masing-masing titik yang dianggap rawan.

Antara lain di pos tiket, warung, maupun pos-pos pendakian.

Baca Juga: Paranormal Kondang Mbah Mijan Bikin Geger Netizen Gara-gara Unggah Potret Ini: Pasrah Ya Allah, Mari Berdoa dan Waspada

"Sepekan lalu sempat kami cek, kondisi rambu di sana ada yang robek, ada pula yang digunakan sebagai tenda," ungkapnya.

Pihak BKSDA mengimbau para pendaki untuk mematuhi aturan.

Di antaranya kondisi tubuh wajib sehat, wajib melapor kepada petugas sebelum pendakian, serta didampingi oleh pemandu.

Dengan kondisi papan imbauan yang telah rusak, Sumerta mengatakan akan segera melakukan perbaikan.

"Kami akan menambah papan imbauan, serta akan berupaya menambah pengamanan berupa pagar pembatas," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Gus Andyka Jatuh ke Jurang 40 Meter di Gunung Batur, Sumerta Sebut TKP Terkenal Angker

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Tribun Bali

Baca Lainnya