Suar.ID - Menolong sesama manusia tentu sudah menjadi kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
Terlebih jika kita sampai mengorbankan banyak hal untuk membantu sesama yang sedang mengalami kesusahan.
Seorang biksu di Thailand mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan anak-anak terlantar dan memberikan mereka kesempatan untuk hidup di dunia.
Seperti yang dilaporkan Sin Chew Daily, Long Po telah menyelamatkan lebih dari 100 bayi terlantar di jalanan selama 20 tahun dan memberikan anak-anak tersebut pendidikan, memberi kesempatan tumbuh dan berkembang di masyarakat untuk menumbuhkan kemampuan dirinya.
Semua berawal saat dirinya bertemu dengan anak berusia 4 atau 5 tahun dan tidak memiliki ayah dan ibu (yatim piatu).
Anak tersebut juga memiliki penyakit kejiwaan dan kehidupan yang sangat sulit.
Ia mengatakan, hal tersebut mengingatkan dirinya akan susahnya masa kecilnya.
Baca Juga: Pernyataan Menkes Terawan Soal Virus Corona Ternyata Tidak Sesuai dengan Data di WHO, Kok Bisa?
Hingga sejak saat itu, dia selalu ingin melakukan sesuatu untuk menolong anak-anak yang bernasib sama sepertinya.
Saat kecil, ibu Long Po jarang memiliki waktu untuk beribadah di kuil.
Seluruh waktunya dihabiskan untuk menjaga Long Po dan saudaranya serta mencari cara untuk menyekolahkan mereka.
Dia ingat makanan yang ia bawa ke sekolah saat dia kecil dan ingat bagaimana mereka berempat harus berbagi omelet yang sama.
Long Po tahu hidupnya susah, dan saat dia memikirkan hal itu, dia tidak bisa menutup mata dengan bayi-bayi terlantar di jalanan.
Jadi, selama 20 tahun, Long Po mengadopsi lebih dari 100 bayi dan anak yatim, dengan harapan mereka akan memiliki masa depan yang baik.
Kuil yang kini ia tinggali adalah dibangun oleh ibunya yang menyumbangkan tanah dan dana.
Dia memiliki sekitar 8 hektar tanah di sekitar kuil dan memberi Long Po sekitar 2,7 hektar untuk membangun kuil.
Dia kemudian menjual sisanya untuk mendanai pembangunan kuil.
Kisahnya diceritakan di media Thailand pada Rabu (4/3/2020) dimana netizen memuji atas kebaikan dan dedikasinya selama 20 tahun terakhir.
Sungguh, kebaikannya akan kembali kepadanya dan bahwa kebaikan yang telah dilakukannya kepada orang lain akan dilakukan pula kepadanya.
Karena kebaikan hatinya, ratusan anak tunawisma sekarang memiliki masa depan yang lebih baik.