Nasib Tragis Pacar Gelap Najib Razak, Dibunuh Lalu Tubuhnya Diledakkan dengan Bom hingga Hancur Berantakan, Istri Sang Mantan PM Diduga Jadi Dalangnya

Selasa, 03 Maret 2020 | 14:45
Kolase: Nmt dan Instagram @najib_razak

Jenazahnya Diledakkan Usai Ditembak Mati, Inilah Profil  Altantuya, Model Cantik yang Diduga Selingkuhan Mantan PM Malaysia Najib Razak,

Suar.ID -Selain oleh korupsi, Najib Razak juga pernah dikaitkan dengan kematian seorang model cantik bernama Altantuya Shaaribuu.

Siapa dia?

Sejak tampuk pemerintahan dipegang Najib Razak pada 2009-2018, ekonomi Malaysia lambat laun semakin melemah.

Skandal korupsi, penjualan aset negara sebanyak 65 persen kepada asing hingga pembungkaman media massa disana menjadi 'prestasi' tersendiri rezim Najib Razak.

Baca Juga: Satu Lagi Menteri Jokowi yang Tersandung Skandal, Sosok Ini Dilaporkan ke Bareskrim Atas Dugaan Penipuan,Terkait Uang Damai Ratusan Miliar Rupiah!

Bahkan, Najib lengser dengan mewariskan beban utang negara siktar 1 triliun ringgit Malaysia atau sekitar Rp3.400 triliun.

Utang itu kemudian menjadi beban berat bagi PM Malaysia selanjutnya, Mahathir Mohamad.

Najib yang merupakan kader United Malays National Organisation (UMNO) seakan tak belajar dari negeri seberang bahwa rezim korup dan otoriter bakal ambruk layaknya zaman Orde Baru tahun 98 di Indonesia.

Kini hal itu telah terjadi dan Najib beserta istrinya, Rosmah Mansor harus berhadapan dengan hukum akibat 'menjajah' negeri mereka sendiri saat berkuasa.

Berbagai skandal mega korupsi ditemukan oleh pihak berwenang Malaysia dan kasus pembunuhan seorang wanita, Altantuya Shaaribuu pada tahun 2006 yang merupakan kekasih simpanan Najib Razak kembali menyeruak.

Siapakah Altantuya? Bagaimana ia bisa menjadi wanita simpanan Najib Razak?

Altantuya adalah wanita yang berprofesi sebagai model asal Mongolia.

Altantuya dilahirkan pada tahun 1978 dari pasangan Shaaribuu Setev dan ibunya Sh Altantsetseg.

Ia dibesarkan di Rusia dan mengenyam pula pendidikan di Prancis serta China.

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah Paham, Fakta Terbaru Virus Corona Tunjukkan Ternyata Tidak Berasal dari Pasar Seafood di Kota Wuhan, Lalu dari Mana dong?

Facebook

Altantuya Shaariibuu

Berkat pendidikan internasionalnya ia fasih berbahasa Rusia, Inggris, Mandarin dan Prancis yang kemudian tahun 1990 ia kembali ke negara asalnya, Mongolia.

Saat kembali ke Mongolia ia bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa dan model paruh waktu.

Berkat profesi sampingannya sebagai model, Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Baca Juga: Lihat BCL Nangis Kejer saat Judika Bawakan Lagu Ini, Ari Lasso Lakukan Hal yang Sangat Enggak Terduga

Saat di Hong Kong itulah ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik.

Altantuya kemudian dibunuh dengan ditembak sebanyak dua kali oleh para penculik.

Belum cukup sampai situ, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C4 hingga hancur berantakan.

Padahal pembunuhan dengan bom C4 tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dan baru kali ini lantaran C4 adalah bom berspesifikasi militer.

Hanya orang 'dalam' saja yang mempunyai bom tersebut.

Ketika polisi menemukan tempat peledakkan yang tersisa hanya tulang berserakan dari wanita tersebut.

Baca Juga: Dua WNI Positif Corona, Dokter Paru Indonesia Malah Merasa Lega, Rupanya Begini Alasannya...

Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia.

Dia diduga menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene.

Untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Juga banyak yang meyakini dengan dibunuhnya Altantuya untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009.

Wanita ini dianggap bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Baca Juga: Reaksi Noah Melihat Langsung BCL Menahan Tangis Nyanyikan Lagu, Terkenang Ashraf Sinclair

The Star
The Star

Rosmah Mansor

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran dibalik dibunuhnya wanita tersebut.

Kini, agaknya misteri kematian Altantuya mulai terkuak. Nampaknya bukan berita yang mengejutkan, Najib Razak dituding memerintahkan pembunuhan Altantuya.

Pernyataan itu keluar dari Inspektur Azilah Hadri, salah satu polisi yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.

Azilah mengungkapkan fakta itu dalam deklaarasi bertanggal 17 Oktober, di mana dia menyebut perintah datang dari Najib Razak.

Dilansir Kompas.com dari Malaysiakini, Senin (16/12/2019), Azilah mengaku Najib memberitakan instruksi 'tangkap dan hancurkan' Altantuya.

Dalam pandangan Najib, wanita berusia 28 tahun itu dianggap sebagai agen rahasia asing.

Saat itu, perintah Najib adalah 'tembak Altantuya'.

Azilah menuturkan, dia sempat menanyakan maksud pesan itu kepada Najib yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri (DPM).

Baca Juga: Bantu Atasi Kekeringan di Karawang, Penguin Bagikan Tangki Air

"DPM menjawab 'tembak mati', dengan menunjukkan gestur seolah-olah dia melukai lehernya sendiri," kata Azilah dalam kesaksian tertulisnya.

Azilah kemudian menanyakan lagi apa tujuan dari instruksi agar jenaazah 'si agen asing' dihancurkan dengan peledak.

Najib kemudian menjawab langkah itu dilakukan untuk menutupi jejak, dengan peledaknya bisa diambil dari gudang persenjataan.

Gudang UTK merujuk pada penyimpanan persenjataan Pasukan Aksi Cepat satuan elite dalam kepolisian Negeri Jiran tersebut.

Azilah menulis kesaksian itu sebagai bahan pertimbangan Pengadilan Federal agar menggugurkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.

Selain itu, dia juga meminta pengadilan ulang, di mana permintaannya bakal direspons pada Selasa (17/12/2019).

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya