Suar.ID -Sebuah video menjadi viral di media sosial.
Video ini merupakan sebuah video musik berjudul corona.
Lagu tersebut dinyanyikan seorang wanita bernama Alvi Ananta.
Awalnya video ini diunggah di Youtube namun kini menjadi viral di berbagai media sosial.
Salah satunya diunggah ulang di Instagram @makassar_iinfo pada Jumat (28/2).
Seperti yang diketahui, virus corona ini telah menelan ribuan korban jiwa.
Bahkan dunia kini sedang berjuang untuk mengatasi virus mematikan ini.
Sayangnya ketika dunia sedang berjuang keras melawan virus corona, ada orangyang malah memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan.
Lagu corona ini bergenre dangdut koplo dan memplesetkan nama virus corona menjadi 'Communitas Ronda Merana' yang artinya komunitas janda merana.
Video musik lagu corona ini sendiri memperlihatkan sang penyanyi sedang berjoget selama 4 menit.
Menurut akun ini video tersebut diunggah oleh akun Youtube Samudra Record.
Sayangnya kini video tersebut sudah dihapus.
Meskipun begitu postingan ini memperoleh berbagai komentar dari netizen.
Kebanyakan dari mereka memberikan komentar negatif terhadap video tersebut.
"Kebiasaan orang2 Indonesia, sering memanfaatkan situasi demi duit," tulis akun ameliakartikaaa17.
"Corona dan WHO menangis histeris melihat ini," lanjut akun @agung_wijaya000.
"Gak ada harga diri nya virus corona di negri +62," kata akun @stay_lime.
"astaga tdk bsa ciptain lagu yg lain kah?" komen akun @hildaaa24.
WNI Positif Virus Corona, Masih Bisa Joget-Joget Bahagia Main Tik Tok hingga Nge-Live di RS
Seorang WNI perempuan di Taiwan positif terjangkit virus corona atau COVID-19 ramai dibicarakan media setempat.
Bukan karena kondisinya melainkan unggahan WNI perempuan tersebut.
Pasalnya saat dikarantina di rumah sakit, ia masih sempat bermain aplikasi Tik Tok.
Beberapa media Taiwan menyamarkan wajah dan identitas WNI tersebut saat menyiarkan pemberitaan tentangnya.
Saat video tersebut ditayangkan terlihat perempuan itu berjoget bahagia sambil bernyanyi.
Terdengar backsound musik asal berjudul "Gemantung Roso".
Melansir dari Taiwan News (27/2/2020), WNI tersebut merupakan kasus virus corona ke 32 di Taiwan dan tengah menjalani karantina di New Taipei City.
Ia diketahui bekerja sebagai pengasuh dan berusia 30 tahun.
Pihak terkait menduga wanita tersebut terjangkit saat menjenguk pasien ke 27 yang lebih dulu dinyatakan positif.
Serta menjenguk seorang pria tua berumur 80 tahun di rumah sakit New Taipei.
Dia merawat pria tua yang merupakan imigran gelap tersebut pada 11 hingga 16 Februari lalu.
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) mencatat bahwa wanita itu bepergian dengan kereta api dan bus (Rute 38) antara distrik Shulin dan Banciao, New Taipei beberapa kali dari 16 hingga 19 Februari.
Pada 18 Februari, dia bertemu dengan seorang teman yang berkunjung dari Kaohsiung.
Pihak berwenang mengatakan WNI juga mengunjungi Kuil Longshan, Mal Kota Taipei dan Taman Dongsheng Kota Taipei Baru.
WNI tersebut kemudian berpindah ke rumah sakit lain untuk bekerja sebagai pengasuh dan tanpa disadari menempatkan orang lain pada risiko terinfeksi.
Ia kemudian dibawa polisi ke rumah sakit pada 24 Februari dan segera dikarantina serta dites.
Yang mana tanpa sadar mungkin ia telah menularkan virus corona pada orang lain.
WNI tersebut mulai dikarantina sejak 24 Februari.
Dua hari kemudian, ia diagnosis positif virus corona dan kemudian dirawat di bangsal isolasi.
Namun, ia justru melakukan siaran Facebook dan bermain TikTok.
Ia menyiarkan langsung pengalamannya menjadi pasien virus corona dan mengungkapkan informasi berupa wajahnya serta rumah sakit.
Ia menyertakan tulisan "Mbak nya santuuyyy pdhl + kena virus CORONA" di halaman Facebook-nya.
Selama streaming langsung, dia bernyanyi dengan riang, menunjukkan jarum infus di tangannya, dan memberikan resep medis di mana nama rumah sakit itu terlihat.
Di Taiwan, otoritas kesehatan tidak mengungkapkan nama rumah sakit yang merawat pasien yang terinfeksi virus.
Ini demi menghindari kepanikan yang tidak perlu baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
Video dan tangkap layar dari live streaming-nya telah viral di media sosial di antara komunitas pekerja migran di Taiwan.
Terkait dengan kelakuan WNI ini Otoritas Kesehatan dapat memutuskan sikap untuk menghukum tindakan yang dilakukan di bawah hukum Taiwan.