Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Puluhan Siswa yang Hanyut di Sungai Sempor, 2 Sosok Ini Tolak Hadiah Rp 10 Juta

Kamis, 27 Februari 2020 | 15:00
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Sudiro dan Sudarwanto alias Kodir saat duduk bersama Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi sebelum penyerahan penghargaan.

Suar.ID- Insiden susur Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) kemarin menjadi catatan hitam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Namun di balik rasa duka setelah 10 siswa tewas dalam tragedi tersebut, kita juga tidak boleh lupa terhadap misi penyelamatan para siswa yang hanyut.

Adalah Mbah Diro seorang kakek berusia 71 tahun, dan Sudarwanto atau biasa dipanggil Kodir (37) si pemancing yang namanya disebut-sebut sebagai sosok heroik.

Baca Juga:Biasa Pamer Kemesraan, Pasangan Jennifer Jill dan Ajun Perwira Kepergok Adu Mulut Hingga Saling Lontarkan Kata Kasar, Netizen: Settingan?

Bagaimana tidak, Mbah Diro dan Kodir telah menyelamatkan puluhan siswa meski nyawa mereka jadi taruhannya.

Mbak Diro, gendong siswa meski usianya tua dan tubuh renta

Di usianya yang tak lagi muda, Mbah Diro tetap memiliki nyali tinggi untuk menerjang derasnya arus Sungai Sempor kala itu.

Teriakan minta tolong dari siswa-siswi SMPN 1 Turi membulatkan tekadnya untuk terjun ke Sungai Sempor ketika ia tengah membersihkan makam.

Baca Juga:Muak Selalu Dituntut untuk Berprestasi, Gadis Jenius Ini Habisi Nyawa Kedua Orang Tuanya Secara Sadis: Susun Rencana hingga Eksekusi di Rumah Sendiri!

"Saya sudah mau memperingatkan supaya naik saja karena cuaca tidak mendukung. Lalu sudah dengar anak-anak minta tolong. Anak saya langsung menghampiri, katanya anak-anak kintir (hanyut terbawa arus)," kata kakek 71 tahun itu.

Tubuh Mbah Diro yang berperawakan kurus itu menggapai anak-anak yang hanyut di tengah derasnya aliran sungai.

Beberapa bocah yang lemas karena kelelahan menahan derasnya arus lalu digendongnya.

Baca Juga:Syahrini Digosipkan Tengah Berbadan Dua Lantaran Terlihat Berisi, Reino Barack Beri Tanggapan Menohok soal Perubahan Postur Tubuh Istrinya: Kurus Kayak Orang Susah!

(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Sudiro dan Sudarwanto alias Kodir saat duduk bersama Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi sebelum penyerahan penghargaan.

"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena dan luka," kata dia.

Kala itu, Mbah Diro sadar akan bahaya di depan matanya itu bisa mengancam dirinya yang sudah tua karena arus Sungai Sempor saat itu memang sangat deras.

Kendati demikian, satu hal yang terus dia pikirkan yakni menyelamatkan sebanyak-banyaknya siswa.

Baca Juga:Bak Sebuah Pertanda, Putra Semata Wayang BCL Sempat Gambar Ashraf Sinclair Bersayap Sebelum Tiada, Ahli Spiritual Ungkap Makna Dibaliknya: Ini Firasat Nyata Noah pada Ayahnya!

Kodir 'berperang' dengan arus sungai selama 2,5 jam

Saat itu, Sudarwanto (37) alias Kodir dan adiknya, Tri Nugroho, tengah berjalan menuju Sungai Sempor untuk memancing.

Kakak beradik itu rupanya memiliki kebiasaan memancing setelah turun hujan.

Namun belum juga pancing dipasang, ia dikagetkan dengan jeritan minta tolong dari para siswa.

Mereka bergegas meloncat ke sungai dan menemukan sejumlah siswa dalam keadaan bersusah payah bertahan dari terjangan arus deras Sungai Sempor.

"Saya tak pikir panjang lagi, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," kata Kodir.

Baca Juga:Kepincut Pramugari Cantik hingga Tak Bisa Tidur Saat PDKT, Pesulap Ini Nekat Menikah Tanpa Restu Istri Pertama

(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

== Sudarwanto alias Kodir saat ditemui di rumahnya, RT 5/RW 26, Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Senin (24/02/2020).

Kodir fokus mengevakuasi siswa-siswa di tengah sungai, sedangkan Tri mengevakuasi siswa yang berada di pinggir sungai.

"Saya renang ya berat karena arusnya deras. Satu-satu saya gendong terus bawa ke pinggir," katanya.

Kodir bertahan melawan derasnya arus selama kurang lebih 2,5 jam dan berhasil mengevakuasi lebih dari 10 orang siswa.

Baca Juga:Berawal Dari Sebuah Film, Mawar Eva de Jongh Blak-blakan Ungkap Hubungannya dengan Bryan Domani

Terima penghargaan

Berkat keberaniannya, Kodir dan Mbah Diro memperoleh penghargaan dari Kementerian Sosial berupa sertifikat dan uang tunai Rp 10 juta.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun juga memberikan tali asih kepada keduanya pada Senin (24/2/2020).

Segala bentuk apresiasi tersebut lantaran mereka menyelamatkan orang lain meski harus mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Kodir mengaku, niatnya menolong hanya karena rasa kemanusiaan, bukan berharap imbalan.

Sementara Mbah Diro dalam kesempatan itu mengatakan, bukan hanya dirinya dan Kodir yang menyelamatkan para siswa, namun ada banyak warga yang menolong.

Baca Juga:9 Tahun Jenita Janet Redam Borok Pernikahan, sang Suami Akhirnya Beberkan Penyebab Rumah Tangganya Berada di Ujung Tanduk: Ada Pihak Mau Jatuhkan Kami, Saya Pasang Badan Lindungi Istri

Untuk itu, Mbah Diro dan Kodir lebih memilih menyumbangkan uang tersebut ke warga desa.

"Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan," tegas Mbah.

"Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," jelasnya.

Baca Juga:Bikin Geger, Inilah 'Pria' Pertama di Dunia yang Bisa Hamil dan Melahirkan Setelah Mengandung Selama 12 Bulan, Fakta di Baliknya Sungguh Tak Disangka-sangka

Hal senada juga diungkapkan Kodir, menurutnya dirinya hanya mengikuti insting kemanusiaan saat terjun ke sungai dan menyelamatkan para siswa.

Artikel ini telah tayang di GridPop.ID dengan judul: Tolak Hadiah Uang Rp 10 Juta, 2 Sosok Heroik Ini Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Puluhan Siswa yang Hanyut pada Tragedi Sungai Sempor

Tag

Editor : Adrie P. Saputra