Cantiknya 11/12 dengan Nia Ramadhani, Sosok yang Pernah Disundut Rokok Pangeran Kelantan Ini Ternyata Pernah Jadi Mantan Ardi Bakri, Begini Kabarnya Sekarang

Senin, 24 Februari 2020 | 15:15
Tribunnews Bogor via NOVA.id

Foto bersama Ardi Bakrie dan Manohara dalam suasana mesra

Suar.ID -Tak banyak yang tahu bahwa sebelum jadian dan menikah dengan Nia Ramadhani, Ardi Bakrie pernah dekat dengan artis yang tak kalah cantik istrinya itu.

Putra konglomerat Aburizal Bakrie itu pernah pacaran dengan Manohara Odelia Pinot.

Jalinan asmara Ardi Bakrie dan Manohara hanbya bertahan satu tahun.

Setelah putus dari Ardi, Manohara menikah dengan Pangeran Kelantan Malaysia, Tengku Fakhry.

Baca Juga: Tahu Ibunya Pernah Cium Empat Pria Sebelum Menikah dengan Ayahnya, Putri Sulung Nia Ramadhani Langsung Marah-marah, Istri Ardi Bakrie Bingung Masalahnya di Mana

Sayangnya, rumah tangga Manohara dan Tengku Fakhry berujung cerai.

Sejak putus, Ardi Bakrie dan Manohara sudah tidak berkomunikasi lagi.

Ardi sendiri akhirnya menikah dengan Nia Ramadhani yang saat itu sedang berada di puncak kariernya.

Kebahagiaan keduanya pun semakin lengkap setelah dikaruniai tiga orang anak yang sangat lucu.

Mereka adalah Mikhayla Zalindra Bakrie, Mainaka Zanatti Bakrie, dan si bungsu Magika Zaladrie Bakrie.

Tak seperti kebanyakan artis lainnya, rumah tangga Nia dan Ardi terbilang sepi dari gosip miring.

Bahkan pasangan yang menikah pada tanggal 1 April 2010 selalu terlihat kompak dari hari ke hari.

Baca Juga: Terus Didesak, Akhirnya Ardi Bakrie Pengakuan Dosa, Pernah Selingkuh di Belakang Nia Ramadhani: Gila Lu, Ntar Geer Banget Orangnya

Berkat kariernya yang sukses, Ardi Bakrie mampu membiayai kehidupan Nia Ramadhani dan anak-anaknya secara mewah.

Tabloid Nova
Tabloid Nova

Ardi Bakrie dan Manohara

Kembali ke Manohara, Manohara sempat bergabung menjadi calon legislatif (caleg) dari partai Nasdem.

Manohara Odelia Pinot ada dalam jajaran selebriti yang ikut dalam bursa caleg.

Ia maju menjadi calon legislatif dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk periode 2019-2024.

Sebelumnya ia sempat beberapa kali main sinetron.

Korban KDRT

Sekira Agustus 2008 lalu, ibu Manohara, Daisy Fajarina, mengaku dilarang bertemu bahkan berkomunikasi setelah menikah dengan Pangeran Kelantan, menantunya.

Didampingi kuasa hukumnya, Afrian Bondjol ”Boy” dari OC Kaligis & Associates, dan pengacara keluarga, Yuri Darmas, Daisy bahkan sempat mendatangi Direktorat Perlindungan WNI di gedung Departemen Luar Negeri, Jumat (24/4) pagi.

Tak hanya itu, Daisy juga menemui M Ridha Saleh yang waktu itu Wakil Ketua/Bidang Internal Komnas HAM.”Kami membawa bukti telah terjadi tindak kekerasan dan kesewenang-wenangan terhadap Manohara sebagai warga negara Indonesia yang ada di Malaysia,” ujar Boy.

Selain dukungan dalam negeri, ibu Manohara juga meminta dukungan Komnas HAM di Malaysia dan berkirim surat ke kementerian luar negeri di Kuala Lumpur.

Tujuan mereka ada tiga hal, yakni pengaduan tindak kekerasan, pelecehan warga negara, dan pencekalan yang tidak beralasan.

Instagram/Manohara Odelia
Instagram/Manohara Odelia

Manohara

Kepada kedua instansi tersebut, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dokter Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry.

Berkas-berkas tersebut dibuat saat Mano kabur ke Indonesia, antara Oktober 2008-Februari 2009.

Dalam surat keterangan pemeriksaannya, akhir Februari 2009, dr Naek L Tobing mengungkapkan adanya kekerasan seksual yang dilakukan Tengku Fakhry terhadap Mano.

Demikian pernyataan dr Naek:

”Bahwa Nyonya Manohara, berusia 17 tahun mengeluh diperlakukan dengan kekerasan oleh suami, misalnya dipaksa coitus (berhubungan seks) sewaktu haid. Akibatnya dia sedih dan bingung.”

Dalam suratnya kepada Fakhry, Mano menuliskan bahwa Fakhry telah menyakiti dirinya di malam pertama pernikahan mereka.

Manohara dipaksa untuk berhubungan seks, padahal Mano sedang menstruasi.

Mano menyebut Fakhry sering tak bersikap dewasa, misalnya meminta Mano terus mengganti nomor telepon seluler agar tidak bisa dihubungi teman.

Di akhir Februari hingga 9 Maret 2009, Fakhry mengajak Mano dan keluarga Umroh ke Mekah.

Lalu dia mencoba membujuk Mano kembali ke Istana Kelantan seraya berjanji bahwa dirinya akan berubah jadi suami yang baik, dan akan meresmikan pernikahan di Indonesia.

Tapi nyatanya selesai Umroh, Mano dipisahkan dengan keluarganya.

Setelah itu, ibu dan nenek Mano dicekal Pemerintah Malaysia.

Surat pencekalan yang ditandatangani ketua Urusan Imigrasi Malaysia, Wan Teh Binti Abd Kadir, tanggal 19 Maret 2009, ditujukan kepada Daisy, tanpa alasan.

”Pencekalan ini tidak berdasarkan hukum, karena Ibu Daisy bukan koruptor, buron, atau teroris,” jelas Boy.

Tak hanya itu, Manohara juga disebut memiliki luka sayatan, sundutan rokok hingga suntikan hormon yang membuat tubuhnya naik berat badan drastis.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad