Suar.ID -Meninggalnya Ashraf Sinclair awalnya diduga lantaran serangan jantung hingga GERD.
Namun, dugaan berbeda disampaikan oleh Evan Sanders.
Evan Sanders menduga penyebab meninggalnya Ashraf adalah adanya ketidakseimbangan dalam rutinitas olahraga yang dijalani.
Sebelumnya diketahui Ashraf Sinclair baru saja pulang dari Amerika Serikat.
Evan mengatakan bahwa suami BCL itu masih mengalami jet lag.
"Dari beberapa informasi teman dekat, emang kondisinya Ashraf sebenarnya masih jetlag karena 'kan baru pulang dari Amerika," kata Evan Sanders, dari YouTube TRANS TV OFFICIAL melalui TribunWow.
"Mungkin karena selama di Amerika dia enggak olah raga," lanjutnya.
Ia menyebutkan kemungkinan Ashraf memaksakan diri untuk berolah raga padahal kondisi tubuhnya belum pulih dari jet lag.
"Begitu tiba (di Indonesia) pola hidup dia yang selalu olah raga itu dilakuin padahal masih jetlag," duga Evan.
"Itu perkiraan sementara kita," tambahnya.
Apa Itu Jet Lag?
Jet lag sering disebut juga dengan mabuk pascaterbang atau penat terbang.
Istilah tersebut merujuk pada gangguan tidur yang disebabkan karena perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat dengan melalui zona waktu yang berbeda.
Gangguan tidur itu bisa berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari.
Biasanya, seseorang akan mengalami jet lag jika melakukan perjalanan hingga 13 jam atau lebih.
Penyebab Seseorang Alami Jet Lag
Jet lag terjadi ketika tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat saat bepergian melintasi zona waktu berbeda.
Hal ini terjadi karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya.
Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang manusia terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.
Semakin banyak zona waktu yang dilewati, akan semakin panjang waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menyesuaikan diri dengan waktu setempat.
Gejala yang Dialami Ketika Jet Lag
Gejala jet lag yang paling umum adalah mengantuk pada siang hari, tidak bisa tidur di malam hari, dan baru bisa tidur menjelang dini hari.
Hal tersebut karena ritme tubuh masih mengikuti kebiasaan di tempat sebelumnya.
Berikut ini gejala lain akibat jet lag yang dikutip dari situs Hello Sehat.
- Gangguan tidur – seperti insomnia, bangun terlalu awal atau mengantuk berlebihan
- Kelelahan pada siang hari
- Merasa gelisah
- Sakit kepala
- Dehidrasi
- Kesulitan berkonsentrasi atau berfungsi secara normal
- Daya ingat menurun
- Berkurangnya nafsu makan
- Sembelit, gangguan pencernaan, atau diare
- Tidak enak badan
- Perubahan mood
Cara Mengatasi dan Mencegah Jet Lag
Umumnya, gejala jet lag akan membaik setelah beberapa hari sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus.
Tips sederhana berikut ini bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi jet lag.
- Mengantisipasi perubahan zona waktu, dengan cara tidur dan bangun lebih cepat atau lebih lama dari biasanya, beberapa hari sebelum penerbangan.
- Pilih penerbangan yang tiba di tujuan pada siang menjelang sore, lalu usahakan untuk tidak tidur hingga pukul 22:00 waktu setempat.
- Jangan lupa untuk mengubah jam sesuai dengan waktu di tempat tujuan, agar dapat menyesuaikan aktivitas dengan waktu setempat.
- Minum air putih secukupnya, baik selama penerbangan maupun setelah tiba di tujuan, untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah gejala jet lag.
- Hindari konsumsi alkohol dan kafein, 3-4 jam sebelum waktu tidur. Kedua minuman tersebut dapat membuat susah tidur.
- Hindari konsumsi makanan berat sesaat sebelum pesawat mendarat.
- Pastikan tubuh terpapar sinar matahari ketika sampai tempat tujuan, sebab berdiam diri di dalam ruangan dapat memperparah gejala jet lag.
- Gunakan penyumbat kuping dan penutup mata untuk mengurangi suara dan paparan cahaya selama tidur di pesawat.
Jangan Langsung Berolahraga Berat Sebelum Pulih dari Jet Lag
Seperti diketahui, gejala umum jet lag adalah rasa kantuk yang berlebihan serta kelelahan di siang hari.
Sementara pada siang hari, aktivitas manusia akan lebih banyak dilakukan.
Hindari melakukan aktivitas atau olahraga yang berat saat irama biologis tubuh belum sesuai dengan waktu setempat akibat jet lag.
Gangguan tidur atau insomnia yang disebabkan jet lag akan sebabkan tubuh menjadi lemah karena kurangnya waktu istirahat.
Dilansir dari situs Dokter Sehat, jika waktu tidur kurang tapi tetap berolahraga, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lebih parah, olahraga berat ketika jet lag belum pulih bisa menyebabkan kematian mendadak karena serangan jantung. (TribunStyle.com/G Panggayuh)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bukan karena GERD, Evan Sanders Duga Ashraf Sinclair Meninggal karena Jet Lag, Apa Itu?