Rintihan Hati Pak Rahmat: Terpaksa Jual Darah dan Menjajakan Ginjalnya di Jalanan demi Kesembuhan Sang Anak Semata Wayangnya

Senin, 17 Februari 2020 | 12:15
iNews

Kisah Pak Rahmat yang menjajakan ginjalnya di jalanan.

Suar.ID - Pengorbanan luar biasa dilakukan oleh Pak Rahmat (35) demi anak tercinta.

Sebagai seorang ayah, ia tidak tega melihat anaknya, Siti Rahayu (7), menderita.

Saat ini Siti Rahayu tak bisa berjalan.

Ia menderita disabilitas dan epilepsi akibat panas tinggi yang dialami saat berusia 9 bulan.

Baca Juga: Viral Foto Daging Ikan Lele Berbintik Putih, Disebut Mengandung Cacing dan Tidak Bisa Dikonsumsi, Begini Kata Dokter Hewan...

Melansir dari situs tribun-medan.com, Rahmat nekat menjual ginjal untuk biaya pengobatan sang buah hati.

Bapak rahmat diketahui memiliki gaji yang terbilang pas-pasan.

Dia bekerja menjadi satpam di sebuah kompleks perumahan.

Gaji per bulan hanya Rp 1,1 juta, sedangkan untuk biaya pengobatan anaknya mencapai Rp 3 juta per bulan.

Baca Juga: Hapus Semua Foto Suaminya di Instagram Pribadinya, Apa yang Terjadi Pada Pernikahan Laudya Cynthia Bella dengan Engku Emran?

Meski istrinya mempunyai penghasilan Rp 45 per hari, uang tersebut masih belum cukup untuk menutup baiaya perawatan anaknya.

Kini dia berharap ada orang yang membeli satu ginjalnya.

Menyusuri jalan-jalan dengan sang istri, Ia mengalungkan karton yang bertuliskan, "Saya Jual Ginjal untuk Pengobatan Anak Saya".

Sesekali ia berhenti pada pengendara mobil dan motor sembari menyatakan keinginannya.

"Pak, saya berniat mau jual ginjal pak, berniat jual ginjal," ucapnya lirih kepada pengendara.

Tak hanya menjual ginjal, sebelumnya Rahmat juga pernah menjual darah di rumah sakit.

"Saya mendapatkan uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dari dua kali jual darah," imbuhnya.

Pak rahmat yang tinggal di Jalan Cenderawasih, Gang Bogel, Dusun XVI Sentosa KM 12 Deliserdang, ini mengaku tak memiliki Kartu Indonesia Sehat.

Tribun Medan

Pak rahmat jual ginjal di jalanan.

Baca Juga: Dibalik Kenikmatan Mie Instan yang Banyak Jadi Pahlawan Bagi Anak Kos, Rupanya Ada Kisah Sedih Saat Penciptaannya, Begini Ceritanya...

"Saya terpaksa membayar BPJS mandiri. Ini pun sudah nunggak 2 bulan," jelasnya.

Siti Rahayu sebenarnya memiliki kakak dan adik, namun keduanya sudah meninggal dunia.

"Anak saya pertama telah meninggal karena sakit panas tinggi juga dan adiknya juga."

"Kami tak sanggup membiayai perobatannya," tutur Rahmat.

Rahmat mengaku sudah dua hari terakhir menjajakan ginjal untuk biaya pengobatan anaknya itu.

Panas terik matahari dia tak peduli.

Semua untuk anak semata wayangnya.

Pak Rahmat mengaku selama ini tak mendapat bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Diisukan sedang Dekat dengan Seorang Pria, Wika Salim Mengaku Masih agak Trauma Berumah Tangga: Jangan Jadi Janda Dua Kali, Amit-amit

Sampai anaknya yang berusia tujuh tahun lumpuh dan epilepsi, tak sekalipun dia pernah merasakan sentuhan pemerintah.

Rosmiel mengatakan, anaknya kerap sakit dan bolak-balik di rawat inap.

"Dia nangis, sampai bisa buang air di celana."

"Hingga umur 7 tahun ini belum bisa berbicara," pungkas Rosmiel Simatupang.

"Tak pernah ada bantuan. Macam mana lagi, BPJS ku sudah nunggak, aku peserta mandiri. Aku jual saja ginjal yang penting anakku bisa terurus," ujarnya.

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribun-Medan.com

Baca Lainnya