Suar.ID -Setelah sempat meredup, Tik Tok kembali populer balakangan ini.
Berbagai tantangan alias challenge ramai-ramai dilakukan oleh TikTokers.
Ada challenge yang terbilang mudah hingga yang sulit.
Dari challenge yang sekali coba langsung jadi sampai yang butuh latihan sekalipun ramai dilakukan para TikTokers.
Baca Juga: Waduh, Siapa Sangka Kalau Tik Tok Ternyata bisa Jadi Ancaman Keamanan Nasional
Di tengah kepopuleran Tik Tok yang kembali melejit, sayangnya ada kabar kurang menyenangkan dari penggunanya.
Baru-baru ini dikabarkan ada sebuah challenge baru yang disebut berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.
Challenge ini diketahui berasal dari Amerika Serikat.
Mendengar namanya saja pasti sebagian sudah bisa berpendapat bahwa challenge ini terbilang berbahaya.
'Tripping Jump Challenge' atau yang kurang lebih diartikan Tantangan Menjegal/Menyandung Orang yang Melompat.
Tik Tok ini dilakukan dengan menipu teman untuk melompat, kemudian kakinya dijegal hingga jatuh.
Dua orang berdiri diantara teman yang ditipu.
Kedua orang tersebut melompat, lalu korban yang ditipu diminta memngikuti mereka untuk melompat dan kemudian ia dijegal.
Bayangkan kamu sedang melompat, namun sesaat sebelum mendarat kakimu dijegal.
Pastinya ini akan membuatmu jatuh dan kesakitan.
Lebih parahnya lagi, challenge ini bertujuan membuat orang yang dijegal terjatuh ke belakang.
Semakin tinggi resiko cederanya karena dapat melukai tulang ekor, tulang belakang, bahkan kepala.
Belum lagi biasanya orang disekitar justru akan menertawakan si korban tanpa sadar betapa berbahayanya kejadian tersebut.
Challenge ini dilaporkan telah memakan korban.
Di mana beberapa korban sempat pingsan setelah jatuh.
Bahkan seorang gadis asal Brazil dilaporkan kehilangan nyawanya karena challenge ini.
Dikutip dari Astro Awani (15/2/2020), dokter mengungkap konsekuensi parah dari challenge ini juga bisa berujung stroke.
"Lelucon ini akan memiliki resiko mulai dari sakit kepala, cedera fisik, hingga konsekuensi parah seperti stroke, kelumpuhan, dan cedera pada sumsum tulang belakang," kata seorang dokter asal Malaysia, Shafiz Osman.
Untuk itula, sepatutnya TikTokers untuk lebih selektif dalam melakukan challenge.