Suar.ID -Sifat tak terduga Aulia Kesuma saat cekcok dengan suami, Pupung Sadili (54) terungkap.
Sifat tak terduga itu diungkap kakak Pupung Sadili, Asoka Wardhana dalam persidangan yang digelar pada Kamis (13/2).
Dalam sidang lanjutan itu, terdakwa pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma, yaitu Muhammad Nursahid alias Sugeng dan Kusmawanto alias Agus dihadirkan.
Keduanya diketahui dibayar oleh Aulia Kesuma untuk menghabisi nyawa Pupung Sadili dan anak tirinya, M. Adi Pradana (23).
Dalam persidangan tersebut, Asoka Wardana mulanya menuturkan pertemuan pertamanya dengan Aulia Kesuma.
Menurut Asoka Wardhana, pertemuan pertama mereka terjadi sembilan tahun lalu.
Diceritakannya, Pupung Sadili saat itu membawa Aulia Kesuma ke kediaman Asoka untuk dikenalkan sebagai calon istri.
Asoka Wardhana mengaku sempat mengajukan beberapa pertanyaan kepada Aulia Kesuma.
"Saya bertanya kamu siapa? Dijawab, saya Aulia Kesuma, saya anak yatim," ujar Asoka Wardhana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020), melansir dari Tribun Jakarta.
Selain itu, Asoka Wardhana bertanya tentang keluarga Aulia Kesuma.
Meski demikian, Asoka mengatakan saat itu Aulia mengaku sudah tidak memiliki keluarga.
"Saya tidak punya keluaga lagi karena kami korban kerusuhan Mei 1998," kata Asoka Wardhana menirukan pernyataan Aulia.
Lebih lanjut, Asoka Wardhana menceritakan sang adik, Pupung Sadili sempat bercerita tentang sosok Aulia Kesuma.
"Almarhum (Pupung) cerita istri saya orang yang emosional," tegas Asoka Wardhana.
Berdasarkan cerita Pupung Sadili, Asoka Wardhana menuturkan, Aulia Kesuma kerap memecahkan barang jika sedang bertengkar.
"Kalau lagi berantem suka mecah-mecahin barang restoran seperti piring. Mereka kan punya usaha restoran," imbuh Asoka Wardhana.
Baca Juga: Simpan Dendam Kesumat, Seorang Paman Cari Sopir Taksi yang Tabrak Ponakannya, Begini Endingnya...
Bahkan, kakak kedua Pupung, Nany Sadili, juga mendengar cerita serupa dari mendiang adiknya.
"Itu kami ketahui sudah lama. Kalau dia marah-marah itu emosional."
"Saya suruh dengarkan lewat telepon, dan di situ ada suara seperti piring pecah," kata Nany di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Kendati demikian, sambung Nany, Pupung tidak meladeni sikap emosional Aulia dan memilih diam.
"Adik saya sampai akhir hayatnya berusaha memperbaiki sifat istrinya."
"Dia cerita, kalau sudah bertengkar saya lebih baik diam," beber Nany Sadili.
(Tribun Jakarta)