Warga Natuna Ricuh tak Ingin Menerima WNI dari Wuhan, Menkopolhukam Mahfud MD bakal Cari Pulau Kosong untuk Tangani Virus Corona

Sabtu, 08 Februari 2020 | 16:15
Kolase / Instagram Fakta Indo dan Tribunnews

Suar.ID -Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD memimpin rapat guna membahas persiapan pulau atau tempat khusus untuk penanggulangan penyakit menular, seperti virus Corona.

Sebelumnya, upaya untuk mengevakuasi 245 warga negara Indonesia di Wuhan berjalan lancar pada Sabtu (1/2/2020) lalu.

Kementerian Luar Negeri bersama beberapa mitra kerjanya berhasil membawa pulang WNI yang berada di China.

Namun, 245WNI tersebut kini belum bisa bertemu langsung dengan keluarga mereka.

Baca Juga: Disinggung Soal Minta Maaf ke Teddy, Rizky Febian Angkat Bicara, Ungkap Hubugannya dengan Sang Ayah Tiri

Untuk sementara, ratusan WNI itu dibawa ke Kepulauan Natuna untuk dikarantina dan dilakukan observasi kesehatan selama 14 hari.

Aapabila dalam14 hari tersebut lolos dari observasi, WNI akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Meskipun saat ini pemerintah telah menetapkan Kabupaten Natuna sebagai lokasi karantina, namun sejumlah warga Natuna tetap menolak kedatangan 245 WNI tersebut.

Melansir dari akun Instagram @fakta.indo, Minggu (2/2/2020) kerusuhan massa terjadi di akses jalan gerbang menuju Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna.

Baca Juga: Marak Kasus Perundungan, Siswa STM Disuruh Pegang Kabel Busi Motor Sambil Distater, Polisi: Tak Ada Bullying, Siswa pada Ketawa

Ratusan orang terlibat aksi saling dorong dengan aparat menjelang setibanya WNI yang telah berhasil dievakuasi dari Wuhan yang turun dari Bandara Batam menuju Natuna.

Kekhawatiran yang tinggi terhadap Virus Corona yang akan menyebar ke daerah mereka mengakibatkan warga Natuna menolak upaya karantina ratusan WNI dari Wuhan.

MeskipunKemenkes memastikan para WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat, namun warga tetap menolak proses karantina di Natuna.

Aksi penolakan sudah terjadi sejak, Sabtu (1/2/2020) setelah kabar bahwa Natuna akan dijadikan lokasi observasi selama 14 hari.

Bahkan hingga malam, demonstrasi warga pecah di Kantor DPRD hingga gerbang Bandara Lanud Raden Sadjad.

Instagram Fakta Indo
Instagram Fakta Indo

Kericuhan karena tidak setuju WNI dari China dikarantina di Natuna.

Baca Juga: Sering Jajan Di Restoran Fast Food ini? Mantan Karyawan Restoran ini Sarankan tak Tuang Makanan ke Atas Nampan Karena Hal ini!

Rencana Mahfud MD untuk Mencegah Wabah Virus Corona

MenkopolhukamMahfud MD memimpin rapat membahas persiapan pulau atau tempat khusus untuk penanggulangan penyakit menular, seperti virus Corona.

Baca Juga: Bikin Nggak Doyan Makan, Telur-telur Asin Buatan Ibu Ini Penampakannya Aneh dan Bisa Mantul, Pedagang: Saya Coba, Bukan Telur Biasa

"Kita ingin melakukan pembicaraan pendahuluan, apa yang diarahkan Presiden," katanya, saat memimpin rapat di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/2/2020) melansir dari Antara.

Rapat tersebut dihadiri sejumlah menteri dan pejabat terkait, antara lain Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto, Kepala BNPB Doni Munardo, Kapuskes TNI Mayjen Bambang DH.

Mahfud menjelaskan rapat itu merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI Joko Widodo atas kemungkinan membangun satu tempat tertentu yang sifatnya eksklusif untuk penanggulangan penyakit menular.

Tribunnews
Tribunnews

Menkopolhukam Mahfud MD

Baca Juga: Dunia Pria ini Langsung Runtuh Seketika Saat Menemukan Kebenaran yang Tak Terduga Mengenai Wanita Indonesia yang Dinikahinya Selama 19 Tahun ini: Saya Tak Melihat Sesuatu yang Aneh, Hanya Selalu Menggunakan Pelumas Saat Berhubungan Intim...

"Pada 4 Februari lalu, Presiden memberi arahan segera dipikirkan kemungkinan membuat satu tempat tertentu yang sifatnya eksklusif dan dijadikan rumah sakit menanggulangi kalau ada penyakit menular seperti virus Corona, SARS, dan sebagainya," katanya.

Keberadaan pulau atau tempat khusus itu, kata Mahfud, akan disiapkan dengan standar sehingga membuat langkah penanggulangan penyakit menjadi efektif.

"Jadi, ada tempat isolasi tertentu, dan memenuhi standar. Lalu, aman dan nyaman," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Sebelumnya, Mahfud menyampaikan masih mencari pulau kosong yang dapat digunakan sebagai lokasi penanganan virus-virus menular.

Baca Juga: Berawal dari Saling Ejek di Halaman Sekolah. Bocah SMP ini Tewas Setelah Ditendang Temannya di Uluh Hatinya Hingga Jatuh Terkapar di Lantai

"Kita akan cari satu tempat kosong, kita punya masih banyak, ribuan pulau yang masih kosong. Rencana akan dipilih satu, khusus untuk rumah sakit, bukan hanya corona. Presiden minta yang jangka panjang disiapkan RS khusus yang menangani virus-virus menular," kata Mahfud di Kantor Staf Presiden (KSP) Jakarta, Kamis (6/2/2020)).

Mahfud menyampaikan hal tersebut seusai dalam rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio dan pejabat terkait lainnya.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Instagram, Antaranews

Baca Lainnya