Suar.ID - Ditengah kabar ratusan WNI yang menjalani karantina dari virus corona di Natuna, ternyata ada tiga mahasiswa asal Kabupaten Konawe Utara yang belajar di China kembali ke Indonesia tanpa melalui prosedur karantina.
Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Konawe Utara tersebut kembali dari China pada 26 Januari 2020 dan tiba di Indonesia pada 28 Januari 2020.
Namun sesampainya di Indonesia, tiga mahasiswa yang tengah melanjutkan studi di China tersebut tidak menjalani pemeriksaan karantina untuk mendeteksi virus corona.
Bupati Koname Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin menjelaskan kronologi warganya yang pulang dari China tersebut saat berbicara di Kompas TV Senin (3/2/2020) malam.
Kejadian tersebut bermula ketika merebaknya virus corona yang dimulai dari Wuhan, Provinsi Hubei China.
Saat itu pihaknya terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China untuk dapat memulangkan 10 mahasiswa asal Konawe Utara yang menempuh studi di China.
"Di medio 2019 yang lalu saya mengirim 10 orang mahasiswa di China, yaitu di Hubei ada 3 orang di Hubei University, Xiangyang, kemudian 7 orang di Inner Mongolia China," kata Ruksamin.
Namun demikian, dari 10 mahasiswa asal Konawe, yang dapat keluar dari China hanyalah tiga orang.
Tiga mahasiswa tersebut berhasil keluar setelah mendapatkan kereta sebelum kota ditutup.
Dalam masa-masa tersebut, pelajar asal Konawe tersebut selalu berkoordinasi dengan KBRI di China serta senior-senior mereka.
"Sudah mulai ditutup pada saat itu, sudah ada informasi sebelumya, sudah ada informasi dari senior-senior mereka yang ada disana, dan ini juga tetap berkoodinasi dengan KBRI yang ada di sana."
"Sehingga mereka mengambil kesempatan untuk cepat keluar, alhamdulailah sampai ke Xiangyang, dari Xiangyang mereka ke Xiamen, dari Xianmen mereka terbang ke Jakarta Soekarno Hatta, tanggal 28 Januari," tutur Ruksamin.
Ruksamin menyebut tiga mahasiswa asal Konawe Utara tersebut kini dalam keadaan sehat meski belum menjalani pemeriksaan lebih lanjut pasca hebohnya virus corona di Wuhan.
"Menurut anak-anak kami yang mereka tiba yang penting mereka sudah bisa keluar dari sana, tiba dengan selamat, alhamdulillah masih baik-baik juga mereka sampai hari ini," terangnya.
Ruksamin mengaku belum bertemu secara langsung dengan warganya tersebut, namun ia akan selalu berkomunikasi dengan mereka.
Ruksamin pun memastikan dalam waktu dekat akan melakukan screening serta pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan tiga pelajar tersebut bebas dari Virus Corona.
"Ketemu belum secara langsung, memang ini hari juga saya rencanakan untuk berkordinasi dengan RS Bahteramas yang ada di Sultra agar mereka bisa langsung melakukan pemeriksaan observasi," terangnya.
Evakuasi WNI
Sebelumnya pemerintah Indonesia telah mengevakuasi sebanyak 238 orang dari China setelah meluasnya virus Corona yang berasal dari Kota Wuhan.
Awalnya diagendakan jumlah WNI yang dievakuasi adalah 245, namun 7 diantaranya bertahan di China.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengungkapkan perihal tujuh WNI yang tidak jadi dievakuasi kembali ke tanah air.
Hal tersebut disampaikan melalui telewicara yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (2/2/2020).
Djauhari menjelaskan, tiga WNI memang tidak memenuhi standar kesehatan.
Standar kesehatan telah ditetapkan oleh pihak Pemerintah China serta WHO.
Diceritakan, tiga WNI tersebut telah berada di bandara dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.
Namun, setelah dilakukan pengecekan ternyata tiga WNI itu tidak memenuhi standar.
Sehingga, tiga WNI yang merupakan mahasiswa tidak ikut dalam proses evakuasi kali ini.
Djauhari mengatakan, kemudian tiga WNI tersebut dirawat terlebih dahulu di klinik bandara.
Setelah kesehatan membaik, baru akan kembali lagi ke kampus masing-masing.
"Mereka itu tidak bisa naik ke pesawat karena tidak memenuhi standar kesehatan yang bertiga itu," terang Djauhari.
"Jadi mereka sudah ada di bandara siap untuk diangkut tetapi karena mereka tidak memenuhi jadi mereka dirawat di klinik bandara," terangnya.
Diketahui, tujuh WNI yang bertahan di China tersebut juga merupakan pelajar asal Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
(Arif Tio Buqi Abdulah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Kepulangan 3 Pelajar Asal Konawe Utara dari China, Dapat Kereta hingga Tak Lalui Karantina