Suar.ID -Karenavirus corona di Wuhan, China, terus meningkat, banyak staf medis yang akhirnya harus bekerja ekstra.
Ini terbukti dari seberapa lama mereka bekerja, bahkan hingga tidur di lantai karena kelelahan.
Beberapa perawat juga rela mencukur rambutnya hingga botak agar lebih mempermudah dalam bekerja.
Namun ternyata itu hanyalah sebagian kecil pengorbanan dari staf medis yang berada di Wuhan dan sekitarnya.
Melansir dari situs China Press (1/2/2020), seorang perawat berusia 22 tahun meninggalkan keluarganya di rumah untuk masa depan Kota Wuhan.
Dia ingin bisa membantuorang-orang yang terserang virus corona baru.
Apa yang membuat kisahnya viral adalah karena dedikasi pada pekerjaannya, yang dia tunjukkan dalam surat untuk keluargannya.
Di dalamnya, ia menuliskan bahwa sebagai seorang anak yang lahirpada era tahun 90-an, ia dilindungi oleh staf medis untuk memastikan bahwa ia tidak tertular wabah SARS yang terjadi antara tahun 2002 hingga 2003.
"Sekarang giliran kami sebagai anak-anak tahun 90-an untuk melindungi seluruh dunia."
"Garis depan membutuhkan saya! Mereka membutuhkan kita, anakgenerasi tahun 90-an!"
Perawat berusia 22 tahun yang hanya dikenal sebagai Hu Pei, terlibat dalam penyelamatan garis depan pasien yang telah menderitavirus corona.
Dia bekerja di Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Anak-Anak Provinsi Hunan, tak jauh dari Wuhan.
Tinggal di bangsal karantina hingga empat hari, rutinitas hariannya terdiri dari merawat pasien dan menggunakan tempat istirahat yang disediakan di rumah sakit untuk makan dan tidur.
Hu Pei jugamengulangi proses mengenakan alat pelindungnya dan menyemprotkan desinfektan.
Setelah terus-menerus menggunakan sarung tangan medis, mensterilkan alkohol dan air untuk menjaga tangannya bersih dari partikel yang terinfeksi berulang kali saat merawat pasien, tangan Hu Pei secara bertahap mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang menakutkan.
Kulit di punggung telapak tangannya sekarang memerah, retak, dan mengelupas.
Ada tulisan lainpada suratnya yang diatulis untuk keluargannya:
"Meskipun ada ketakutan dan kekhawatiran di hatiku, dan bagaimana keluargaku juga akan mengkhawatirkanku, aku percaya bahwa mengenakan topeng dan peralatan pelindung yang diperlukan akan membuatku tetap aman!"
Banyak orang yang telah membaca ceritanya di situs media sosial China, Weibo, memuji Hu Pei atas dedikasi dan kegigihannya dalam pekerjaannya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)