Suar.ID - Seorang gadis yang berusia 16 tahun dilaporkanmelompatdari gedung bersama putrinya yang berusia 5 bulan pada Sabtu (1/2/2020).
Melansir dariThe Star, bayi perempuan itu menerima perawatan untuk infeksi paru-parunya di sebuah rumah sakit di Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
Bayi itu dirawat oleh rumah sakit selama 11 hari terakhir.
Asisten Komisaris Polisi Kabupaten Lahad Datu, Nasri Mansor, mengatakan bahwa pada pukul 07.15 pagi, dokter bayi itu memerintahkan agar respiratornya dilepas karena napasnya telah kembali normal.
Namun, insiden tragis terjadi ketika ibu remaja itu menggendong bayinya di bangsal.
"Korban berjalan dan menggendong bayinya di sekitar bangsalsetelahmeminta izinkepada penjaga keamanan untuk pergi ke toilet."
Tepat setelah diberikan izin, penjaga keamanan di lantai bawah menemukan korban dan putrinyasudahtergeletakdi atastanah pada pukul 7:30 pagi.
Investigasi menunjukkan bahwa korban yang berasal dari Kampung Bakau, memanjat melalui jendela bangunan rumah sakit setinggi 60 meter dari tanah.
Baik ibu maupun putri kecilnya, keduanya dinyatakan meninggal di tempat.
Kematian disebabkan oleh cedera kepala yang parah.
Sejauh ini belum ada laporan terkait motif bunuh diri korban.
Setiap Tahun Ada 4.000remaja perempuan di bawah 18 tahun hamil
Wakil Menteri Pengembangan Keluarga dan Masyarakat Wanita, Hannah Yeoh, baru-baru ini mengungkapkan sejumlah statistik yang mengkhawatirkan mengenai pembuangan bayi dan kehamilan remaja di Malaysia.
Berbicara di Dewan Rakyat, ia mengatakan, "Survei Kependudukan dan Keluarga Malaysia yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Badan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga Nasional (LPPKN) menemukan bahwa pengetahuan mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi masih sangat rendah di kalangan remaja Malaysia."
"Berdasarkan Survei Kesehatan dan Morbiditas Nasional Kementerian Kesehatan 2017, hanya 10 persen remaja yang aktif secara seksual menyatakan bahwa mereka menggunakan kontrasepsi."
Selain itu, terungkap pula bahwa sekitar 4.000 gadis remaja di bawah usia 18 tahun dilaporkan hamil setiap tahun berdasarkan statistik Kementerian Kesehatan.
Hannah Yeoh menambahkan bahwa 79.302 kehamilan di antara anak perempuan di bawah 18 tahun dilaporkan dari tahun 2012 hingga tahun 2016.
Statistik ini terungkap dalam menanggapi permintaan MP Batu Kawan Kasthuriaani Patto agar pemerintah menyatakan jumlah kasus pembuangan bayi dan bagaimana pemerintah berencana untuk mengatasi masalah ini.
Menteri juga mengutip statistik dari Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM), yang mengindikasikan bahwa 911 bayi telah ditelantarkan dari tahun 2010 hingga Agustus tahun 2018, di mana 585 bayi tidak selamat.
Adapun apa yang telah direncanakan pemerintah, Hannah Yeoh menyatakan bahwa mereka berencana untuk memastikan bahwa keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan ibu dan bayinya dipertahankan.
Dia juga mengatakan bahwamasalah tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk orangtua, sekolah, komunitas, lembaga keagamaan, media, hingga otoritas negara bagian dan federal.
Menurut Free Malaysia Today, terungkap juga bahwa ada 1.075 kasus pembuangan bayi di Malaysia selama 10 tahun terakhir.
Hannah Yeoh menyarankan agar para ibu yang tidak bisa merawat bayi mereka harus mempertimbangkan untuk menyerahkan bayi mereka ke Yayasan OrphanCare daripada membuangnya, memastikan bahwa proses tersebut didukung oleh Kementerian Wanita, Pengembangan Keluarga dan Masyarakat, juga semua ini bersifat rahasia, sehingga para ibu tidak takut untuk ditangkap. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)