Suar.ID -Penemuan sesosok mayat perempuan yang sudah hangus diatas tumpukan jerami menggegerkan warga Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur.
Mulanya,mayat korban sulit dikenali karena kondisinya sudah rusak terbakar.
Namun dua hari kemudian, tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi mayat perempuan tersebut dengan mencocokan gigi serta beberapa anggota tubuh korban yang lain dengan daftar pencarian orang hilang.
Korban diketahui bernama Rosida, warga Desa Paring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkanketerangan dari pihak keluarga, korban yang masih berusia 18 tahun itu terakhir meninggalkan rumah pada Jumat pagi dengan alasan hendak berangkat kerja.
Namun, beberapa hari berselang korban tak juga kunjung pulang.
Mayat korban sendiri pertama kali ditemukan oleh salah satu warga setempat yang hendak berkebun di Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (25/01/2020) kemarin.
Rosida diduga telah lebih dulu meninggal dunia sebelum akhirnya dibakar karena terdapat luka lebam bekas cekikan di leher.
Baca Juga: Ngeri! Pemuda Ini Pamer Video Bakar Kucing dan Makan Dagingnya, Alasannya Bikin Geram Netizen
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menyebut, motif pelaku adalah karena sakit hati.
Korban yang juga rekan kerja pelaku dikatakan sering memanggil pelaku dengan sebutan 'Boboho' karena mempunyai perawakan yang gemuk hingga membuatnya sakit hati.
"Kami duga rasa sakit hati, dimana pelaku oleh korban, pelaku sering disebut 'Boboho' atau yang mempunyai tubuh yang gendut."
"Jadi ini sudah direncanakan seminggu sama pelaku sebelum melakukan pembunuhan tersebut," ujar Arman, seperti yang dikutip dariChannel YoutubetvOne.
Atas perbuatan tersangka, pria 28 tahun itu akan dijerat dengan pasal 365 KUHP juncto pasal 338 KUHP juncto pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau 20 tahun kurungan penjara.
Pelaku santuy setelah Ditahan
Setelah ditangkap, pelaku sama sekali tak menunjukkan adanya penyesalan.
Dalam sebuah video viral di Facebook, pelaku justru nikmat menyantap nasi telur dan kerupuk yang sepertinya diberikan oleh petugas kepolisian.
Pria bertubuh gempal itu tampak sudah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.
Menyaksikan lahapnya pelaku menikmati makanannya, petugas pun menanyainya.
"Hei cak, kamu kok uenak mangane. Enak mangane, yo?
(Hei mas, kamu kok enak sih makannya. Enak ya makannya?)," tanya seorang polisi yang berada di balik kamera.
Sang pelaku yang terlihat asik menyantap sepiring nasi di tangan itu hanya memberi isyarat kalau mulutnya penuh dan tidak bisa menjawab.
"Iyo maksude ora nduwe pikiran opo-opo mare mateni, ngobong uwong kok,
(Iya, maksudnya kayak gak punya pikiran apa-apa gitu padahal habis bunuh dan bakar orang)," lanjut polisi.
Mendengar pernyataan polisi itu, sang pelaku hanya tersenyum dan mengangguk.
Masih menyantap makanannya, sang pelaku kembali diberi pertanyaan.
"Enak turu? Akui golek awakmu 3 dino gak turu iki. Awakmu penak turu? Iyo? (Enak tidur? Saya itu nyari kamu sampai 3 hari gak tidur. Dirimu malah enak-enakan tidur ya? Iya?)," tanya polisi tersebut.
(Tribun Mataram)