Kejam! Takut Tertular Virus Corona, Kucing dan Anjing di Lempar Pemiliknya dari Jendela Apartemen

Sabtu, 01 Februari 2020 | 14:00
World of Buzz

Kejam! Takut Tertular Virus Corona, Kucing dan Anjing di Lempar Pemiliknya dari Jendela Apartemen

Suar.ID -Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumukan status darurat dunia atas wabah virus corona.

Dilaporkan virus corona telah membunuh 212 orang di China dan lebih dari 7.700 orang terinfeksi.

Dilansir Xinhua via News.com.au, Senin (27/1/2020), asal virus corona itu berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.

Pasar yang kemudian ditutup sejak patogen itu menyebar dilaporkan menjual berbagai macam hewan liar.

Baca Juga: Videonya Viral Saat Temukan Kaki Tikus di Baksonya, Wanita Ini Akhirnya Malu Sendiri Usai Polisi Sebut Tak Ada Kandungan Daging Tikus: Saya Ucapkan Minta Maaf Kepada Warga Madiun...

Ketakutan akan terinfeksi virus corona, sejumlah warga yang memilki hewan peliharaan di China melakukan tindakan yang terbilang kejam.

Sejumlah hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dilempar oleh para pemiliknya dari jendela.

Sebuah foto yang memperlihatkan bangkai-bangkai kucing dan anjing di jalanan China viral di media sosial.

Seekor anjing ditemukan mati setelah diduga dilemparkan dari satu blok flat di Kota Tianjin di Provinsi Hebei.

Baca Juga: Menyayat Hati, Seorang Balita yang Terkena Virus Corona Harus Dikarantina, Ayahnya Tak Kuasa Menahan Tangis ketika Anaknya Minta Sebuah Pelukan Hangat

Lima kucing juga dilemparkan hingga mati di Shanghai.

Penduduk setempat mengatakan hewan-hewan tersebut adalah hewan peliharaan karena mereka memiliki bulu yang halus dan bersih.

Dikutip dari The Sun (31/1/2020), media setempat menyatakan anjing itu terlempar dari lantai atas sebuah apartemen sekitar jam 4 pagi.

Binatang malang itu sempat jatuh di atap mobil sebelum terpental ke tanah.

Laporan menyebutkan suara anjing yang mendarat di mobil itu membangunkan penduduk setempat yang tertidur karena terdengar seperti ledakan ban.

Baca Juga: Usai Hasil Autopsi Lina Diumumkan, Teddy akan Bertemu Langsung dengan Sule dan Rizky Febian, Apa yang akan Mereka Bicarakan?

Penduduk sekitar yang terbangun kemudian mendapati binatang malang itu tergeletak mati di tanah dengan darah mengucur.

Insiden mengerikan tersebut dipicu oleh perkataan Dr Li di siaran Tv pemerintah China.

Dr Li mengatkan, "Jika hewan peliharaan bersentuhan dengan pasien yang dicurigai (terinfeksi virus corona), mereka harus dikarantina."

Yang disayangkan adalah media lokal yang kemudian dilaporkan mengubah kata-kata Dr Li menjadi: "kucing dan anjing dapat menyebarkan virus corona'.

Rumor palsu menyebar dengan cepat setelah Zhibo China mempostingnya di platform media sosial Weibo.

Dalam upaya untuk menempatkan dan mengakhiri klaim palsu, China Global Television Network memposting kutipan dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Polisi Akhirnya Tangkap 3 Tersangka King Of The King di Tangerang, Imbalan 3 Miliar Per Orang Cuma Fiktif!

Bunyinya: "Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat tertular virus corona baru, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Rabu."

Petugas pers PETA Asia untuk Tiongkok, Keith Guo, mengatakan: "Kami berharap polisi dapat menyelamatkan hewan-hewan malang itu sebelum berakhir di tangan pemilik mereka yang berhati dingin.

"Faktanya, adalah peternakan yang kotor, rumah jagal, dan pasar daging yang mengancam kesehatan setiap manusia di planet ini dengan menyediakan tempat berkembang biak bagi penyakit mematikan seperti coronavirus, SARS, flu burung, dan banyak lagi."

Pada hari Kamis kami melaporkan bagaimana pemilik anjing di Cina bergegas untuk membeli masker wajah untuk anjing mereka karena para ahli memperingatkan hewan peliharaan juga bisa menangkap virus mematikan.

Seorang penjual online dari Beijing mengatakan kepada Mail Online bahwa dia menjual lebih banyak masker khusus hewan daripada sebelumnya.

Baca Juga: 'Bang, Ingat Anak Kau Perempuan Juga', Ucapan Sang Korban Membuat Dirinya Selamat, Aksi Bejat Tetangga Langsung Terhenti

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : The Sun

Baca Lainnya