Suar.ID - Di tengah-tengah kekacauan virus Wuhan, dokter dan perawat berusaha keras untuk memberikan yang terbaik kepada pasien yang terinfeksi.
Dengan jumlah pasien yang sangat banyak yang masuk ke rumah sakit setiap harinya, staf medis kelelahan karenaterlalu banyak menangani pasien.
Selain itu, staf medis ini juga harus memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan mereka sendiri tetap terjaga, yang berarti mereka harus meluangkan waktu dalam jadwal yang padat untuk memastikan bahwa mereka mengenakan alat pelindung mereka dengan benar dan untuk mempraktikkan kebersihan yang baik.
Menurut The Star, Shan Xia, seorang perawat di Wuhan memutuskan untuk mencukur rambut kepalanya pada hari Senin (27/1/2020).
Tak tanggung-tanggung ia mencukur habis rambut kepalanya seperti Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier memang sekarang terkenal dengan kepala botaknya, namun dia melakukannya karena ada alasan.
Deddy Corbuziermengaku bahwa penampilannya yang sekarang begitu nyaman.
Salah satu alasan kocak mengapa ayah satu anak ini memutuskan botak karena faktor usia.
"Sejak mengalami penuaan," tutur Deddy saat ditanya perihal keputusan untuk botak pada video di saluran Youtube milik Ria Ricis.
Baca Juga: Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?
Hal lain yang membuatnya memutuskan untuk botak adalah upaya untuk menjaga kebersihan kepalanya.
"Botak itu higienis, enggak berketombe."
"Lebih ngirit shampoo juga," tuturnya.
Hal demikianlah yang nampaknya juga dilakukan oleh Ibu dua anak dari China yang berusia 30 tahun ini, namun alsannya mungkin berbeda dan tak terduga.
Shan Xia yang telah bekerja di Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan, mengatakan ia memotong habis rambutnya agar lebih mempermudah pekerjaannya memerangi virus corona baru.
"Saya memotong rambut untuk menghindari infeksi silang dan membantunya menghemat waktu saat mengenakan dan melepas pakaian pelindung," kata Shan Xia.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Senin (27/1/2020), bahwa pihaknya telah mengorganisir tim yang terdiri dari 959 pekerja medis dari tujuh Provinsi dan kota di China untuk membantu Wuhan mencegah dan menahan infeksi.
Tim-tim tersebut berasal dari provinsi Henan, Jilin, Liaoning, Shanxi, dan Shaanxi, serta kota-kota di Tianjin dan Chongqing.
Selain itu, tujuh kelompok pengarah telah dikirim ke Beijing, Hebei, Shanghai, Henan, Hunan, Guangdong dan Sichuan untuk pemantauan epidemi, perawatan medis, pencegahan hingga pengendalian epidemi. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)