Suar.ID -Setiap orang tua pasti rela melakukan apapun demi memenuhi kebutuhan sang anak.
Bahkan saat didesak kondisi ekonomisekalipun.
Seperti yang dialami oleh Liana atau kerap dipanggil Nana (34) ini.
Ia rela membanting tulang demi memenuhi keluarganya.
Pasalnya penghasilan sang suami, Yasin (42), sebagai penjual asongan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, lama kelamaan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kelima anaknya yang mulai tumbuh dewasa.
Tercatat tiga dari lima anaknya kini sudah duduk di bangku kelas 7 SMP, kelas 1, dan 2 SD.
Hal ini membuatnya tak bisa berdiam diri lagi.
Apalagi dulunya Nana adalah seorang wanita karier yang bekerja sebagai Sales Promotion Girls (SPG) di salah satu mal.
"Ya dulu apa aja saya lakoni. Sampai sempat berhenti kerja karena anak-anak masih pada kecil,"
"Jadi berapapun penghasilan suami saya dari berjualan asongan di Terminal Kampung Rambutan selalu saya cukup-cukupin.
"Sebab kan paling banyak banget penghasilan suami cuma Rp 100 ribu perhari," kata Nana seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jakarta.
Tak melupakan perannya sebagai ibu, Nana pun mulai bekerja sebagai pengupas bawang dan dilanjut dengan berjualan minuman di Terminal Kampung Rambutan sejak 2013.
Namun sayangnya, pekerjaan itu hanya bisa dilakoninya selama satu tahun lantaran ada larangan suami istri dilarang berdagang bersama di Terminal Kampung Rambutan.
"Nah tapi saya enggak lama jualan minumannya.
"Pas di tahun 2014 keluar peraturan suami istri enggak boleh dagang bareng kan.
"Saya enggak tahu itu peraturan siapa, jadi saya memilih mengalah dan kupas bawang lagi," terang Nana.
Hingga pada akhirnya tahun 2017, ia mendapatkan sebuah ide untuk bekerja sebagai driver ojek online (ojol).
"Yah (re: Ayah), cari modal aja, usahin utang, pinjam juga enggak apa-apa, buat bikinin Nana SIM aja," ucap Nana kala itu ke suaminya.
"Emang mau ngapain?" balas suaminya, Yasin.
"Nana mau Gr*b (ojol) aja," sahut Nana.
"Emang berani?" tanya Yasin.
"Berani. Ya sudah lilahi taala aja, kita kan niatnya buat anak. Kalau ngandelin (mengharapkan) penghasilan ayah aja enggak cukup. Kasian anak-anak," jelas Nana.
Dari situ, sang suami mulai mengizinkan dan mencari meminjam uang ke tetangga sebanyak Rp 2 juta untuk modal awal.
Selanjutnya, Nana memberikan penjelasan kepada lima anakanya agar mau dititipkan ke sang nenek, Isah, tiap kali ia hendak narik ojol di jalanan ibu kota.
"Jadi kan anak pertama saya sudah kelas 7 SMP, M Haffiz, kemudian kelas 2 SD, Kayana Isnaina, kelas 1 SD, Nuriska Salsabila, Rizki (6) dan Nayaka (3)," kata Nana.
"Nah saya kasih pengertian ke mereka kalau saya mau kerja. Saya bilang kamu saya tinggal sama nenek dulu selama saya kerja. Akhirnya anak saya yang ke-4 dan ke-5 pasti saya titipin kalau saya nge-bid," lanjutnya.
Sayangnya, usia Isah yang tak muda lagi membuatnya tak lagi bugar untuk menjaga cucu-cucunya.
Alhasil, beberapa kali Nana terpaksa membawa si bungsu yang masih berusia 3 tahun sembari mencari penumpang.
"Nah namanya sama nenek-nenek kan, kalau dia sakit si bungsu ikut saya kerja. Jadi sudah sering juga saya kerja bawa anak," katanya.
Beruntungnya, si bungsu cukup anteng dan tidak rewel ketika ikut Nana bekerja.
Meski sebenarnya Nana juga tak tega membawa anaknya itu ketika harus mengantarkan penumpang.
"Namanya orang tua pasti enggak tega. Makanya kalau nenek saya sakit, si bungsu saya bawa sampai siang. Setelah kakaknya pulang sekolah dijagain sama mereka. Tapi mau gimana lagi, anak-anak saya masih butuh makan dan susu," ungkap Nana.
Saat ini dalam satu hari, penghasilan bersih Nana bisa berkisar antara Rp 30 hingga 50 ribu dari usahanya bekerja dari pagi hingga malam.
"Penghasilan kotor palingan Rp 100 ribu. Tapi kan dikurangi segala macamnya. Paling ke saya sisa Rp 30 ribuan aja. Nah tapi uang itu lumayan untuk beli beras dan ongkos anak sekolah," tandasnya.
Viral
Kisah perjuangan hidup Nana sendiri sebenarnya pernah viral di media sosial setelah salah satu penumpang membagikan pengalamannya diantar Nana bersama si anak bungsu.
Dalam postingan akun Instagram @dramaojol.id yang diunggah pada Jumat (24/01/2020) kemarin, sang penumpang merasa kagum dengan perjuangan hidup Nana.
Apalagi dengan sopan, Nana meminta izin kepada sang penumpang kalau ia harus membawa serta sang anak.
"Oh iya sebelum tadi saya naik motornya ibu ini bilang 'Kak maaf ya saya bawa anak', becek mata saya rasanya, gimana bisa nolak," ungkap sang penumpang.
Namun di saat yang bersamaan dia juga merasa sedih dan kasihan karena sang anak yang duduk di bangku depan tak dipakaikan helm.
Akhirnya sewaktu sang penumpang turun ia meminta Nana untuk memakaikan anaknya helm.
"Kasihan kena angin kenceng dan demi keselamatan. Akhirnya dipakaikan helm. Anaknya lucu banget pas dipakein diem aja nurut," ungkap sang penumpang lebih lanjut.
(Arif Budhi Suryanto)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Didesak Kebutuhan, Ibu 5 Anak Terpaksa Narik Ojol Sambil Bawa si Bungsu 3 Tahun: Lilahi Ta'ala Aja, Niatnya kan Buat Anak".