Apa Bedanya Gejala Virus Corona dengan Influenza dan Pilek Biasa? Serta Bagaimana Pencegahannya?

Minggu, 26 Januari 2020 | 19:45
World of Buzz

Apa Bedanya Gejala Virus Corona dengan Influenza dan Pilek Biasa? Serta Bagaimana Pencegahannya?

Suar.ID -Ketakutan terhadap virus corona yang mewabah membuat masyarakat semakin was-wasa.

Terlebih virus corona memiliki gejala yang mirip dengan penyakit-penyakit terkait sistem pernapasan lainnya.

Jadi jika mengalami gangguan pernapasan seperti influenza atau pilek mungkin sebagian orang akan merasa panik.

Lantaran flu biasa pun sangat mirip dengan gejala virus corona.

Baca Juga: Waduh, Ratusan Turis China Ramai Masuk Batam, Meskipun tak Diizinkan di Negara Lain, Padahal Virus Corona sudah Masuk ke Singapura!

Meski demikian masih tetap bisa dibedakan antara virus corona atau flu biasa.

Kolase Surya.co.id
Kolase Surya.co.id

Video seorang pasien yang diduga terinfeksi Virus Corona kejang-kejang di rumah sakit viral di dunia maya baru-baru ini

Dilansir dari China Press, ada yang jelas antara flu biasa, influenza dengan virus corona.

Masa inkubasi (selang waktu dari terjangkit hingga gejala pertama) untuk virus corona rata-rata sekitar tujuh hari.

Tetapi gejalanya dapat muncul kapan saja dari dua hingga tiga hari atau bahkan hingga 12 hari setelah infeksi.

Baca Juga: Viral Foto Orangtua Tega Tinggalkan Dua Anaknya di Bandara karena Diduga Terinfeksi Virus Corona

Berikut adalah beberapa gejala yang harus Anda ketahui:

Pilek biasa

Pilek biasa terjadi ketika Anda terkena infeksi virus pada hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas) yang biasanya tidak berbahaya.

Anda biasanya akan mengalami pilek atau tersumbat, sakit tenggorokan, batuk, sedikit sakit tubuh atau sakit kepala ringan, bersin dan demam ringan.

Setelah dua atau tiga hari ingus Anda mungkin menjadi lebih tebal dan berwarna kuning atau hijau.

Pilek biasanya sembuh dalam lima hingga tujuh hari.

Baca Juga: Wabah Virus Corona telah Menjadi Ancaman Global, Pemerintah China akan Segera Bangun Rumah Sakit Khusus yang akan selesai dalam 6 Hari! Lho Gimana Caranya?

Influenza

Influenza menyerang Anda secara tiba-tiba dan berbeda dari flu.

Ini lebih berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Beberapa gejala termasuk demam tinggi hingga 40° C, menggigil, batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare, kesulitan bernapas, sakit kepala, mata kering dan ruam.

Jika tidak diobati, situasinya dapat memburuk menjadi pneumonia (radang paru-paru).

Virus Corona

Gejala infeksi virus corona memiliki kesamaan dengan gejala pernapasan umum yakni demam, batuk kering, sesak napas dan kesulitan bernafas.

Namun, terkadang tidak ada demam.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat memburuk menjadi pneumonia, sindrom pernafasan akut yang parah, gagal ginjal dan bahkan kematian.

Anda harus waspada terutama jika Anda baru saja kembali dari Wuhan atau bagian lain China, atau melakukan kontak dengan siapa saja yang baru saja bepergian ke China.

Pantau kesehatan Anda selama 14 hari untuk melihat apakah gejalanya masih ada dan segera pergi ke rumah sakit jika ada.

Jika tidak, pergilah ke dokter jika Anda tidak yakin karena mereka memiliki tes yang lebih akurat untuk mendiagnosis penyakit Anda.

Baca Juga: China telah Mengerahkan 450 Staf Medis ke Pusat Kota yang Dilanda Coronavirus setelah Jumlah Kematian Terus Meningkat

Pencegahan

Untuk melindungi diri dari virus apa pun, pastikan untuk mempraktikkan kebersihan yang baik.

Selalu cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat dan ingatlah untuk menggosok tangan setidaknya selama 20 detik.

Gunakan sanitizer berbasis alkohol jika air tidak tersedia dan tutupi mulut dan hidung Anda ketika batuk atau bersin dengan tisu.

Buang tisu itu ke tempat sampah.

Simpan makanan setidaknya enam kaki dari siapa pun yang sakit atau batuk dan selalu memasak makanan Anda hingga benar-benar matang.

Dikutip dari Strait News, para ahli menyarankan bahwa masker bedah lebih efektif dalam mencegah penyebaran virus Wuhan dibandingkan dengan masker N95.

Baca Juga: 'Jika Aku Mati, Kalian Mati Bersamaku!', Jerit Pasien yang Diduga Terjangkit Virus Corona Sebelum Meludahi Staf Medis

rakuten

Makser N95

Laporan tersebut menyatakan bahwa masker bedah lebih praktis karena membantu untuk memblokir tetesan partikel besar dan memerciki mencapai mulut dan hidung pemakai dan sebaliknya.

Masker N95 sebelumnya digunakan dalam kondisi lingkungan berkabut.

Jika digunakan dengan benar, masker ini akan membuat Anda kesulitan bernapas.

Jika Anda bernapas dengan nyaman saat mengenakan masker N95, Anda salah mengenakannya dan tidak mendapat perlindungan.

Baca Juga: Virus Corona Merajalela, Begini Cara Pakai Masker Bedah yang Tepat, Sepele Tapi Masih Sering Keliru

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Strait Times, World of Buzz, china press

Baca Lainnya