Akhirnya Terbongkar, Sosok yang Mengaku sebagai Petinggi Sunda Impire Ini Ternyata 'Pendiri' Partai Demokrat, Sebut Roy Surya Kurang Ajar

Sabtu, 25 Januari 2020 | 18:45
Tribun Bogor

Roy Surya laporkan Rangga Sasana terkait Sunda Empire.

Suar.ID -Saling serang antara Roy Suryo dengan Rangga Sasana masih terus berlanjut.

Yang terbaru, politikus Partai Demokrat itu bahkan telah melaporkan petinggi Sunda Empire tersebut.

Akibatnya, Rangga gusar.

Rangga Sasana menyebut bahwa Roy Suryo adalah sosok yang kurang ajar.

Tak hanya itu, Rangga Sasana yang gusar kepada Roy Suryo lantaran dilaporkan ke polisi terkait Sunda Empire itu pun mengungkap fakta baru.

Rangga Sasana menyindir soal perangai Roy Suryo di Partai Demokrat.

Diwartakan sebelumnya, Roy Suryo melaporkan Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana karena mengubah sejarah PBB dan NATO di Wikipedia.

Menurut Roy Suryo sudah ada bukti bahwa Sunda Empire telah mengubah keterangaan soal PBB dan NATO di Wikipedia.

"Tidak hanya saya tapi rakyat Indonesia yang kemudian belajar sejarah menjadi sesat, justru ini lah kita harus menyelamatkan Bangsa Indonesia, " kata Roy Suryo dikutip dari akun Youtube iNews berjudul Pimpinan Sunda Empire Dilaporkan ke Polisi, Rangga Sasana: Roy Suryo Kurang Sopan.

Roy Suryo pun resmi melaporkan Rangga Sasana dan Sunda Empire kepada Polda Metro Jaya.

Laporan polisi (LP) tersebut diterima SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/350/I/Yan.2.5./2020/SPKT/PMJ/24 Januari 2020.

Dalam hal ini, Rangga Sasana yang menjadi petinggi Sunda Empire itu dipolisikan karena diduga telah melakukan pencemaran nama baik dengan menyebut Roy tidak mengetahui sejarah.

Aksi tersebut dilakukan Rangga Sasana ketika berada di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (22/1) kemarin.

Pelaporan itu dilakukan Roy karena Sunda Empire mengubah sejarah mengenai PBB dan NATO yang ada di Wikipedia.

"Rangga Sasana tetap saya laporkan sebagai pelaku pencemaran nama baik, tetapi institusi yang mengubah itu (sejarah PBB dan NATO di Wikipedia) tercatat adalah Sunda Empire, juga saya laporkan," kata Roy Suryo di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).

KOMPAS.com- Haryantipuspasari

Roy Suryo Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pelaporan yang dilayangkan itu pun diungkap kembali oleh Roy Suryo.

Dalam tayangan diskusi yang dibagikan oleh iNews TV edisi Jumat (14/1/2020), Roy Suryo mengurai perihal adanya perubahan sejarah di Wikipedia.

"Sampel aja, kita cari fakta hukumnya, dan fakta hukum mengatakan pengubahan di Wikipedia itu sudah melanggar hukum. Dan apa yang ditulis itu adalah bohong. Karena tidak sesuai dengan referensi aslinya yang ada pada naskah aslinya," ucap Roy Suryo dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (25/1/2020).

Tudingan yang disampaikan Roy Suryo itu pun segera ditanggapi Rangga Sasana.

Sebagai petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana mengaku kesal dengan sikap Roy Suryo yang kerap memojokkan organisasinya.

Rangga Sasana lantas menjelaskan kembali perihal Sunda Empire dan De Heeren Zeventien.

Alih-alih diam, Roy Suryo pun kembali membantah sejarah yang dijelaskan Rangga Sasana.

"Saudara Suryo ini ya, yang makin kurang sopan, pada persoalan ini. Tatanan De Heeren Zeventien itu dilakukan 75 tahun itu oleh Vatikan," ungkap Rangga Sasana.

"Itu pun salah juga," timpal Roy Suryo.

"Bukan, ini adalah tatanan persiapan daripada Sunda Empire mempersiapkan tatanan dari De Heeren Zeventien dari Vatikan pindah ke Bandung," tambah Rangga Sasana.

Kesal dengan bantahan yang disampaikan Roy Suryo, Rangga Sasana pun akhirnya membuat pengakuan.

Di depan Roy Suryo, Rangga Sasana mengaku bahwa dirinya adalah salah seorang pendiri Partai Demokrat.

"Jadi, tolong lah, pada posisi masyarakat Indonesia, begitupun pejabat, untuk saudara yang politisi. Anda tidak tahu, Demokrat itu saya yang ikut melahirkan. Saudara enggak tahu itu ya," ucap Rangga Sasana.

Terkejut mendengar pengakuan Rangga Sasana, Roy Suryo pun langsung menanggapinya.

Roy Suryo meminta Rangga Sasana tidak membawa-bawa partai ke dalam urusan Sunda Empire.

Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Tangkap layar channel YouTube KompasTV

Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana

Ogah menarik ucapannya, Rangga Sasana justru menuding Roy Suryo sebagai kader parta yang tidak sopan.

"Nah ini, enggak usah bicara partai," imbuh Roy Suryo.

"Enggak, tapi kurang ajar itu. Kader partai kurang ajar itu," pungkas Rangga Sasana.

"Enggak ada hubungannya dengan partai. Saya beritahu untuk masyarakat. Bahwa De Heeren Zeventien itu pun salah," ucap Roy Suryo.

Kembali terlibat dalam debat, Roy Suryo menuding adanya kesalahan dalam sejarah yang dijelaskan Rangga Sasana.

Kesal dengan bantahan Roy Suryo, Rangga Sasana justru memberikan peringatan kepada mantan Menpora tersebut.

"Salahnya di mana ?" tanya Rangga Sasana.

"De Heeren Zeventien itu ada di zaman VOC. Kalau masih hidup orangnya, berarti usianya ratusan tahun," ucap Roy Suryo.

"Eh, iya makanya itu ada. Itu artinya turun temurun itu ada," kata Rangga Sasana.

"Makanya itu makin sesat. Zaman VOC pak !" imbuh Roy Suryo.

"75 tahun De Heeren Zeventien menyambung kembali. 75 tahun setelah perang dunia kedua ada the herri seventeen. Sekarang diteruskan De Heeren Zeventien untuk dekade dunia 3. Tunggu saja bukti 15 Agustus 2020," ungkap Rangga Sasana.

Belum mereda, Rangga Sasana kembali melayangkan sindiran kepada Roy Suryo.

Rangga Sasana menyebut bahwa Roy Suryo masih bodoh dalam mempelajari sejarah.

"Anda jangan sembarangan. Menyelamatkan masyarakat yang mana ?" tanya Rangga Sasana.

"Iya, agar tidak sesat, ini sudah saya laporkan," imbuh Roy Suryo.

"Anda yang bikin pengacau ini. Bohong darimana ? Kamu, masih bodoh sejarah, lalu mengatakan saya salah. Bodoh Kamu itu. Jangan ketawa lagi," pungkas Rangga Sasana.

"Iya, masuk pasal lagi ini," ucap Roy Suryo santai.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Bogor dengan judulKesal dengan Roy Suryo, Petinggi Sunda Empire Akui Jadi Pendiri Demokrat : Kader Partai Kurang Ajar

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya