Dasar Tak Tahu Terima Kasih, Anggota DPRD dari Partai Gerindra Ini Banting Hidangan Ubi Goreng dan Keladi, bahkan Sebut Hidangan Itu Tidak Etis

Sabtu, 25 Januari 2020 | 14:30
Siwalima via Tribun Timur

Ubi yang dibuang oleh Ode Masihu.

Suar.ID -Sejak kecil kita selalu diajarkan untuk menghormati segala hidangan, apa pun itu bentuknya.

Bukan malah sebaliknya, menyingkirkannya lebih-lebih membantingnya.

Memang ada yang begitu?

Tanya saja kepada La Ode Masehu, anggota DPRD dari Partai Geridra ini.

Telah menjadi viral di media sosial, dia terpergok membanting makanan yang telah disediakan di sebuah wadah ke lantai hingga berantakan dan wadah itu pun pecah.

Kejadian tersebut jadi bahan perbincangan netizen baru-baru ini hingga viral.

Dilansir Tribun-Timur.com, Ode Masehu marah-marah saat melakukan kunjungan.

Kemarahannya itu kemudian dia lampiaskan pada satu wadah ubi goreng yang disajikan di tempat kunjungan itu.

Masih dari sumber yang sama, kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Seam Bagian Barat (SBB), provinsi Maluku.

Disebutkan gara-gara disajikan sarapan pagi dengan ubi goreng, keladi, dan agar-agar oleh Sekretariat DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sekretaris Komisi II DPRD, Ode Masihu berang.

Politikus Partai Gerindra ini langsung membuang semua kue-kue tersebut ke lantai.

Kejadian itu sendiri berlangsung pada Jumat (17/1/2020) tempo hari.

Ketika itu, Se­kretaris Komisi II DPRD dan anggota DPRD lainnya khususnya Komisi II tiba di Kantor DPRD untuk persiapan keberangkatan dalam kunjungan kerja (Kunker) ke Kecamatan Taniwel.

(siwalima) via Triun timur

La Ode Masihu

Saat para wakil rakyat ini masuk ke ruangan untuk sarapan pagi, Masihu melihat hidangan pagi yang ada di atas meja hanya berupa ubi goreng, keladi goreng dan agar-agar.

Melihat rupa-rupa hidangan yang di luar ekspektasinya itu, dia langsung berang dan melempar seluruh sarapan tersebut ke lantai.

Dia juga mempertanyakan apakah tidak ada kue lain selain kue-kue tersebut.

Sebab dia merasa dirinya dan anggota DPRD lainnya sudah sering disajikan sarapan dengan kue-kue gorengan seperti ubi kayu, keladi, dan sebagainya.

Kejadian yang bikin heboh warga kota hingga viral di media sosial itu langsung dikonfirmasi oleh yang bersangkutan.

Menurutnya, apa yang terjadi mengenai makanan yang dibanting kelantai itu lantaran tak sesuai anggaran.

Masihu mengatakan, pihak Sekretariat DPRD dalam hal ini Bagian Umum harus memper­tanggungjawabkan sarapan pagi yang telah dipesan.

Sebab sarapan yang disajikan itu sangat tidak layak dan tidak etis untuk anggota DPRD.

“Padahal anggaran uang makan minum sangat jelas yang sudah dianggarkan, tetapi dalam penyajian tidak sesuai dengan anggaran yang ada," katanya, seperti dikutip dari Siwalima.

"Saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat nanti sehingga tidak terjadi kesalahan lagi, karena apa yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis."

Dia menambahkan bahwa hidangan yang disajikan itu tidak etis.

Creative Commons/Lefaan

Keladi atau talas rebus sejatinya makanan yang cukup enak dan mengenyangkan--kalau kita tidak gengsi.

Tidak etis menurutnya sebab hidangan pagi yang disajikan berupa ubi, keladi dan kue itu sangat kurang layak.

“Saya minta Sekretariat DPRD harus bertanggung jawab dan harus dievaluasi, karena uang makan minum sudah jelas tapi menunya tidak sesui sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.” tegasnya.

Tapi atas kegaduhan di publik lantaran kasus banting ubi goreng itu pun diakuinya sebagai sebuah emosi sesaat yang mempengaruhinya.

Selasa, (21/1/2020) La Ode Masihu pun menyampaikan permohonan maaf secara terbuka pada masyarakat Maluku khususnya masyarakat Kabupaten SBB.

“Saya La Ode Masihu, anggota komisi II DPRD SBB yang juga Ketua Fraksi Gerin­dra dan Ketua DPC Gerindra SBB, atas nama pribadi meminta maaf kepada lembaga DPRD, internal Partai Gerindra, masya­rakat Maluku dan terkhususnya masyarakat Kabupaten SBB," katanya.

"Apa yang saya lakukan bukan merupa­kan tindakan disengaja, hal ini murni spontanitas akibat tersulut emosi lantaran penge­lolaan makan minum di Sekre­tariat DPRD SBB tidak sesuai dengan pagu anggaran."

Hal ini juga bukan pertama kali terjadi, dan sempat diprotes olehnya.

Dia sudah protes berkali-kali, namun protes tersebut tidak dijadikan sebagai masukan untuk evaluasi namun diacuhkan dan dilakukan berulang kali.

“Anggaran ada, makanan ubinya itu seperti karet susah dikunyah, ini bukan baru sekali tapi berulang ulang dan saya pernah sampaikan ke bendahara namun tidak digubris," katanya.

"Jadi maksud saya untuk perbaikan namun mungkin cara saya yang kurang berkenan di masyarakat, untuk itu saya minta maaf atas kejadian itu."

Mahisu mengatakan, ada hikmat dibalik kejadian ter­sebut, dimana dari kejadian tersebut sekretariat DPRD mulai berbenah dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi.

“Mulai tadi, sajian di Sekretariat sudah berubah dan lebih layak. Itu berarti ada hikmat di balik peristiwa ini. Saya berharap, perubahan ini bisa terus berlanjut sampai seterusnya,” tandasnya.

Artikel ini sudah tayang di Sosok dengan judulDapat Hidangan Ubi Goreng Seorang Anggota Dewan Banting Piring, Bikin Heboh Netizen Akhirnya Minta Maaf, Ini Kronologinya!

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad