Cerita Pilu Sang Ayah saat Memandikan Jenazah Yana Zein hingga 3 Kali dengan Deterjen Supaya Formalinnya Hilang: Kita Tak Akan Ketemu Lagi Ya Nak

Sabtu, 18 Januari 2020 | 17:45

Yana Zein

Suar.ID -Salah satu artis kenamaan Indonesia Yana Zein meninggal dunia pada 2 Juni 2017 lalu.

Tentang kematian itu, sang ayah, Nurzaman Zein, membagikan kisah pilunya.

Nurzaman mengingat bagaimana saat-saat dia membasuh jenazah Yana sebanyak tiga kali dengan deterjen.

Tujuannya untuk menghilangkan cairan formalin yang melekat di tubuh anaknya.

"Iya, dimandikan ulang. Dengan Rinso. Tiga kali itu disabun. Saya ikut mandikan," jelas Nurzaman menceritakan ulang kisahnya saat ditemui Grid.ID usai menggelar acara tahlilan di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017) malam.

Dalam momen tersebut, Nurzaman juga sempat melakukan percakapan terakhir dengan putri sulungnya itu.

"Saya bilang, 'anakku sayang, kecil dulu saya mandikan kamu. Sekarang saya mandikan kamu terakhir kali. Kita tidak akan ketemu lagi ya nak'," cerita Ayah Yana Zein dengan mata berkaca-kaca.

Jenazah Yana Zein telah dikebumikan di Taman Pemakaman Muslim Bulak Lebar, Cinere, Depok.

Yana Zein meninggal dunia pada Kamis (1/6/2017) di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan karena menderita penyakit kanker payudara.

Ternyata salah satu penyebab Yana Zein terkena kanker payudara lantaran kebiasaaannya mengonsumsi minuman bersoda atau cola.

http://cdn2.tstatic.net/bali/foto/bank/images/yana-zein-saat-ditemui-di-rumah-sakit-siloam_20170104_

Yana Zein

Cola memang menjadi salah satu minuman favorit banyak orang, tapi rupanya peneliti Amerika Serikat menemukan bila minuman bersoda ini bisa memicu kanker payudara.

Supir Yana Zein, Oli, mengungkapkan kecanduan Yana Zein terhadap minuman coke atau cola.

"Kalau gejalanya mungkin kebanyakan waktu syuting minum cola.”

“Kalau narkoba saya jamin enggak pernah," jelas Oli ditemui di depan Kediaman Yana Zein di Mega Cinere, Depok, Jawa Barat.

Oli yang mengenal Yana selama sepuluh tahun itupun meyakini bahwa Yana tak pernah mau syuting jika minuman kesukaannya itu tak ada.

"Kalau syuting harus ada cola, kalau enggak ada cola, dia enggak mau, mungkin itu kali efeknya," jelas Oli.

Lalu, apakah benar minuman cola ini berbahaya buat kanker payudara?

Sebuah artikel yang diterbitkan media Inggris, The Telegraph, pada 1 Januari 2016, merilis penelitian ilmuwan dari University of Texas MD Anderson Centre, terkait minuman ini.

Menurut para ilmuwan dari Amerika Serikat tersebut, gula yang ada di dalam minuman cola, memang bisa membuat wanita yang kecanduan terkena kanker payudara.

Bahkan, kandungan gula dari minuman itu bisa menyebabkan kanker di payudara menyebar ke paru-paru.

Setiap kali meminum cola dan sejenisnya, maka resiko terkena kanker payudara akan meningkat 15 persen.

freepik
Narong27

10 alasan yang perlu Moms ketahui untuk menghindarkan Si Kecil dari minuman bersoda.

Selain cola, makanan berbahaya lain yang disebutkan dalam riset ini adalah saus dan biskuit.

Para ilmuwan di University of Texas MD Anderson Center memberi sekelompok tikus satu empat menu makanan yang berbeda.

Hasilnya, dari tikus-tikus yang diberi menu kaya sukrosa, 50 sampai 58 persen mengalami gejala metastatis, atau penyebaran sel kanker yang sama dengan kondisi penyebaran sel kanker payudara pada manusia.

Pimpinan peneliti, Profesor Lorenzo Cohen, mengatakan:

"Kami menemukan bahwa fruktosa yang ada dalam tabel gula dan sirup jagung di minuman, yang menjadi biang penyebaran sel kanker dan produksi zat berbahaya lain dalam kanker payudara."

Sementara, peneliti lain, Dr Peiying Yang, meyakini bahwa penelitian ini adalah yang pertama, dalam meneliti konsumsi gula berlebih sangat mempengaruhi perkembangan sel kanker payudara.

Di negara barat, berbagai media sudah mewanti-wanti bahaya gula yang terkandung dalam minuman-minuman seperti coke.

Sejumlah video di YouTube juga banyak menggambarkan 'gila'-nya kandungan gula di minuman ini.

Dalam video ini, seorang pria mencoba merebus sebotol minuman coke untuk melihat kandungan gula.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya