Dulu Dibuang Ibunya Sendiri dan Ditemukan di Tempat Sampah, Bayi Kecil yang Malang Ini Kini Tumbuh Besar Menjadi Pria Sukses dan Kaya Raya!

Senin, 13 Januari 2020 | 11:00
Good Times

Freddie Figgers

Suar.ID - Karier dalam hidup Anda pasti akan mencapai puncaknya bila tidak pernah ada kata menyerah.

Bahkan ketika beberapa orangmeragukan Anda pada titik yang sangat awal,sebuahhasil tidak akan pernah mengkhianati usaha.

Kisah ini juga dialami oleh seorang pria yang dulu dibuang di tempat sampah.

Melansir dari Good Times (20/12/2019),Freddie Figgers tidakmenyangka bahwa dirinya dibuang ibunya di tempat sampah saat bayi.

Baca Juga: Viral Rekaman CCTV Bayi Dibuang oleh Sosok Wanita yang Diduga Ibunya di Daerah Kudus

Seorang pejalan kaki menemukannya dan menelepon polisi.

Freddiekemudianharus dirawat di rumah sakit selama 2 hari karena cedera ringan.

Untungnya, hanya itu waktu yang diperlukan Nathan dan Betty Figgers untuk menyambutnya dalam keluarga mereka.

30 tahun kemudian, Freddieumbuh menjadi CEO Figgers Communication, perusahaan teknologi dan penemuan bernilai 62 juta dolar yang mengejutkan.

Baca Juga: Seekor Anjing Menemukan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup, Ternyata yang Membuangnya Adalah Ibu Berusia 15 Tahun, Alasan Buang Bayinya Sungguh di Luar Nalar!

Dia adalah seorang pengusaha, penemu dan seorang dermawan yang berasal dari Florida.

Titik balik dalam kehidupan Freddie muncul ketika dia baru berumur 9.

Ayahnya pulang membawa komputer bekas, meminta Freddie untuk memperbaikinya.

Akhirnya hal itulah yangmembuka jalan untuk inovasi.

Pada usia 15, Freddie sudah mengelola perusahaan cloud computing, Figgers Computers, sendirian.

Dua tahun kemudian dan dia memiliki 150 pelanggan dengan permintaan situs web dan ruang penyimpanan.

Good Times

Freddie Figgers

Ketika ayahnya didiagnosis menderita Alzheimer, ia menemukan sepatu dengan pelacak GPS built-in yang melayani komunikasi dua arah.

"Aku bisa mengangkat telepon dan berkata, 'Hei ayah, kamu di mana?' dan dia tidak perlu melakukan apa-apa, hanya membungkuk dan berbicara ke sepatunya dan saya dapat melacak lokasinya."

"Program itu sangat sukses dan saya memiliki perusahaan yang menjangkau saya keluar dari Kansas dan mereka membeli program itu dari saya seharga 2,2 juta dolar," kata Freddieyang dikutip dari Inspire More.

Baca Juga: Bukan Hasil Hubungan Gelap, Ibu Ini Buang Bayinya Ke Tempat Sampah dengan Alasan 'Tak Punya Uang untuk Merawat'

Meskipun sekarang dia adalah individu yang sukses, dia ingat didiskriminasi ketika dia masih muda.

Dia terus-menerus dipanggil "bayi tempat sampah" ketika teman-teman sekelasnya mengetahui bahwa dia ditinggalkan di tempat sampah oleh ibunya.

"Karena itu adalah tempat pedesaan, selama sesuatu terjadi, orang-orang di seluruh wilayah akan tahu."

"Ayah dan ibu angkat saya memberi tahu saya kebenaran setelah kejadian itu, dan saya harus mengatakan bahwa saya merasa sangat malu ketika saya masih muda," katanya.

Good Times

Freddie Figgers

Freddie telah membangun dan merancang 80 program perangkat lunak khusus pada saat dia berusia 24 tahun.

Mengetahui bahwa sekarang dia memiliki lebih dari yang dia mampu, Freddie mulai memberikan kembali kepada komunitasnya.

Dia membantu kaum muda dan lanjut usia dengan menawarkan beasiswa perguruan tinggi dan membayar tagihan, mensponsori program-program pemuda dan membantu dalam jaminan rumahyang akan disita.

Baca Juga: Pasangan Muda-mudi Ini Nekat ke Taiwan Hanya untuk Membuang Bayi Mereka dan Agar Terhindar dari Hukuman Berat

"Saya percaya mengubah kepedulian menjadi tindakan, dan jika Anda melihat masalah, temukan solusi untuk memberikan dampak untuk mengubah kehidupan seseorang," kata Figgers kepada media.

"Saya akan memengaruhi dunia ini dan mengubah hari ini menjadi hari esok yang lebih baik karena uang tidak lain adalah alat, tetapi dengan alat itu, kita dapat memengaruhi dan mengubah kehidupan manusia sehari-hari dengan peluang," Freddie menjelaskan sepertidikutip dari BoredPanda.

Freddie Figgers adalah contoh utama bahwa ketika satu pintu menutup Anda, lebih baik ada pintu lain yang tetap terbuka.

Yang harus Anda lakukan adalah berjalan melaluinya dengan kemauan dan tekad yang kuat, tetapi tetap membumi dan rendah hati pada saat yang sama. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra