Suar.ID - Buntut kecurigaan kejanggalan kematian Lina semakin merebak.
Sosok Teddy suami Lina, dalam hal ini pun menjadi bahan perbincangan.
Meski Rizky Febian melaporkan kejanggalan atas kematian Lina, namun sosok Teddy lah yang justru disoroti, sebagai orang terdekat Lina saat kejadian.
Bukan hanya itu, keanehan juga ditunjukkan oleh Teddy, keputusan Teddy saat Lina disemayamkan disebut sebelah pihak.
Sebagai lanjutan dari pemeriksaan atas pelaporan Rizky Febian, Teddy pun menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Tak hanya polisi yang membantu mengungkap petunjuk kebenaran kejanggalan kematian Lina.
Tetapi pakar ekspresi pun justru turut mengungkap sosok Teddy.
Seorang pakar mikro ekspresi, Joyce Manurung, ungkap ekspresi Teddy, suami almarhum Lina Jubaedah yang juga mantan istri Sule.
Seperti yang dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Sabtu (11/1/2020), menurut Joyce Manurung, dari video wawancara tampak Teddy menunjukkan ekspresi yang sangat terkendali di tengah keadaannya ditinggal oleh sang istri.
"Yang menariknya dari kasus ini adalah di situasi shocking dan mengarah pada denial sekarang, justru ekspresi yang ditunjukkan sangat terkendali," ungkap Joyce Manurung.
Ia mengatakan, dalam situasi berkabung seperti yang dialami Teddy, biasanya orang akan menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam.
"Dalam konteks ini sangat itu saya pakai karena biasanya dalam pernyataan-pernyataan yang dialami oleh orang-orang yang dalam kesedihan, grave saya sebutnya gitu ya, yang sangat dalam, kesedihan yang sangat dalam," kata Joyce.
Menurut Joyce, semestinya, orang yang mengalami kesedihan mendalam akan menangis, mengeluarkan suara yang berat, dan fisik yang terkulai atau lemah.
"Ekspresi emosinya memang harusnya menunjukkan ekspresi sedih, gitu, menangis, suara yang berat, mata yang tertunduk ke bawah, energi yang lemah, fisik yang terkulai dan sebagainya," ungkapnya.
Berbeda dengan pada umumnya orang-orang, Teddy justru memperlihatkan ekspresi yang datar seperti biasa saja.
"Namun di sini, tekanan suara yang diperlihatkan itu flat, tidak ada aksen naik, turun," ujar Joyce.
Menurutnya, hal itu lantaran ada unsur pengendalian diri dari diri Teddy.
Namun, tak diketahui apakah hal tersebut memang ia sengaja atau natural terjadi pada diri Teddy.
"Buat saya ada unsur pengendalian diri yang kuat di sini. Nah apakah pengendalian diri ini sifatnya natural, atau memang dilakukan secara sengaja, terencana, ini yang perlu kita ukur," pungkas Joyce.