Akhirnya Terungkap, Inilah Alasan kenapa Kasus Reynhard Sinaga Seolah 'Senyap' Tanpa Pemberitaan Selama 2 Tahun

Rabu, 08 Januari 2020 | 07:00
Tangkap layar The Sun

Apartemen Reynhard Sinaga dekat dengan Gay Village, markas kaum LGBT

Suar.ID -Hampir dua tahun lamanya kasus kekerasan seksual oleh Reynhard Sinaga seolah "senyap" dari pemberitaan media.

Ternyata ini bukan lantara media tidak tahu ada kasus sebesar ini.

Menurut laporan, total jenderal ada 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria yang terbukti dilakukan oleh Reynhard Sinaga.

Baca Juga: Ayahnya yang Kaya Raya Mencoba Menikahkannya dengan Seorang Wanita, Tapi Siapa Sangka Reynhard Sinaga Telah Memperkosa Ratusan Pria di Inggris

Di antara 159 kasus, terdapat 136 dakwaan pemerkosaan, dengan korbannya dilaporkan ada yang diperkosa berkali-kali.

Para korban disebut mengalami trauma, dan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan "predator setan" Reynhard Sinaga.

Sebuah bukti yang cukup untuk menggiring pria asal Indonesia ini ke dalam hukuman seumur hidup.

Tapi, seperti disinggung di awal, walaumendapat label sebagai kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, kasus ini seolah tak tercium media selama dua tahun penyelidikan dan persidangan berlangsung.

Mengapa bisa demikian? Apa pula tujuannya? Benarkah karena terkait sosok Reynhard Sinaga?

Sebelum sampai ke jawaban itu, alangkah baiknya kita tahu bagaimana awalnya kasus ini terbongkar.

Facebook via Daily Mirror
Facebook via Daily Mirror

Reynhard Sinaga

Semua bermula pada 2 Juni 2017 pagi.

Kekejiannya selama ini yang tertutup rapi pada akhirnya terbongkar saat salah satu korban, bisa dibilang korban terakhirnya tersadar saat dilecehkan oleh dirinya.

Obat-obatan yang selama ini digunakan oleh Reynhard Sinaga untuk membuat para korbannya tak sadarkan diri nampaknya tidak bekerja dengan baik pada korban terakhirnya yang berusia 18 tahun tersebut.

Sang korban terbangun lalu menyadari Reynhard Sinaga sedang memerkosa dirinya dan melakukan perlawanan luar biasa hingga melukai Reynhard Sinaga.

Remaja itu kemudian menelepon nomor darurat 999 dan ambulans segera tiba di Montana House, tempat Reynhard Sinaga tinggal selama lima tahun, di sudut klub-klub tempat ia menemukan banyak korbannya.

Reynhard Sinaga diulurkan dan dibawa ke rumah sakit dengan dugaan pendarahan di otak, sementara polisi menangkap remaja itu karena dicurigai membahayakan tubuh.

Detektif dari polisi Greater Manchester segera menyadari bahwa mereka telah menahan orang yang salah.

Mereka pergi ke Manchester Royal Infirmary untuk menanyai Reynhard Sinaga dan memperhatikan bahwa dia bertingkah aneh.

Dia terobsesi untuk diberikan teleponnya dan berulang kali memberikan kata sandi yang salah kepada polisi, mencoba mengambilnya dari seorang petugas ketika dia dengan enggan mengungkapkan pin yang benar.

Setelah membuka kunci telepon, mereka menemukan film-film yang menunjukkan Reynhard Sinaga memperkosa serangkaian pemuda yang tampaknya sedang tidur.

IPhone lain berisi lebih banyak film pria.

Dok. Polisi via Daily Mirror
Dok. Polisi via Daily Mirror

Botol-botol minuman keras di flat Reynhard Sinaga, Manchester

Analisis selama berbulan-bulan mengidentifikasi lebih dari 195 korban berbeda, yang semuanya tidak sadar sementara Sinaga melecehkan mereka.

DI Zed Ali, petugas investigasi senior, mengatakan itu “seperti mencoba menyatukan jutaan potongan gambar tanpa penutup gergaji ukir”.

Hingga pada akhirnya 48 orang korban melapor dan mengaku siap menjadi saksi dalam persidangan Reynhard Sinaga, yang pada akhirnya berbuah vonis seumur hidup untuk Reynhard Sinaga.

Lalu mengapa kasus ini bisa tertutup dari media massa?

Ternyata sebenarnya media sudah mengetahui kasus ini jauh-jauh hari.

Namun, pengadilan meminta dilakukannya media blackout atau larangan pemberitaan terkait kasus Reynhard Sinaga.

Ada dua tujuan utama dari penerapan media blackout ini.

Pertama, karena kasus itu harus dibagi menjadi empat persidangan terpisah.

Hal ini harus dilakukan sebab jumlah korban yang akan bersaksi mencapai 48 orang.

Di sisi lain, Layanan Kejaksaan Mahkota (CPS) Inggris masih terus membuka kemungkinan munculnya korban-korban lain.

Mereka meyakini jumlah korban Reynhard Sinaga lebih dari 48 orang.

Bahkan, muncul dugaan jumlahnya lebih dari 100 orang.

Artikel ini tayang di Intisari-Online.com dengan judul Dua Tahun Diselidiki dan Disidang dalam Senyap, Mengapa Kasus Reynhard Sinaga Sang 'Predator Setan' Bisa Tak Tercium Media Massa? Benarkah karena Sosok Reynhard Sinaga?

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya