Suar.ID - Banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Lebak.
Banjir terjadi lantaran luapan sungai Ciberang di yang bersumber di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) setelah hujan mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) sore.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyebut, setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal akibat banjir tersebut.
Selain korban jiwa, banjir bandang yang dipicu meluapnya sungai Ciberang tersebut, memutus sejumlah jembatan.
Putusnya jembatan, membuat sejumlah desa terisolasi.
Bencana banjir bandang yang terjadi saat ini, menurut Iti merupakan yang paling parah dari banjir bandang yang pernah terjadi di Kabupaten Lebak.
Namun, tak hanya menimbulkan kerugian, ternyata beberapa warga di Lebak malah kejatuhan rezeki nomplok di tengah bencana tersebut.
Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, menyebabkan ribuan ikan mabuk di hilir sungai di Kecamatan Rangkasbitung.
Sontak warga Rangkasbitung ramai-ramai turun ke sungai dan menangkap ikan baik dengan tangan kosong maupun alat tangkap berupa jaring.
Warga yang turun ke sungai tersebar di sejumlah titik satu di antaranya di Kampung Salahaur, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Salah satu warga, Dace Permana, mengatakan, ikan mulai muncul ke permukaan pada sore hari setelah air sungai mulai surut.
"Sekitar pukul 15.00 WIB. Ikan mabuk karena air sungai banyak lumpurnya, mereka pada minggir ke tepi sungai, jadi banyak warga yang tangkap karena ikannya juga ribuan," kata Dace dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (1/1/2020).
Menurut Dace, ikan yang ditangkap jenisnya ada banyak seperti ikan Caung, Raranca, Tawes, Lubang hingga Boloho yang merupakan ikan khas dari sungai Ciujung.
Namun yang membuat aneh, kata Dace, ikan yang muncul ukurannya sangat besar, bahkan belum pernah dilihat sebelumnya.
"Saya tadi dapat ikan Caung ukuran dua kilogram, warga lain di Kampung Keong dapat ikan lubang 5 kilogram, padahal yang pernah ditemukan sebelumnya paling hanya dua kilogram," kata Dace.
Ikan-ikan yang ditangkap oleh warga, kemudian dikonsumsi sendiri maupun dijual.
Dace sendiri menjual ikan yang ditangkapnya sebanyak lima kilogram senilai Rp 200.000.
Sementara warga lain, Iding mengatakan, fenomena ikan yang muncul ke permukaan kerap muncul jika aliran sungai Ciujung meluap.
Namun kali ini jumlahnya tidak biasa.
"Yang ini sangat banyak, biasanya ada mengambang satu dua, tapi yang sekarang di pinggiran itu banyak sekali, tinggal diserok pakai tangan kosong juga bisa," kata dia. (Acep Nazmudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Usai Banjir Bandang, Warga Tangkap Ribuan Ikan Besar di Sungai Ciujung Lebak