Viral Foto Retakan Panjang di Permukaan Laut Disertai Keterangan yang Nakut-nakuti akan Ada Gempa Dahsyat di Pulau Jawa, Pakai Catut Nama LIPI

Kamis, 26 Desember 2019 | 08:15
Facebook

Viral postingan yang memperlihatkan retakan panjang di permukaan laut, disebut tanda akan datang gempa besar di Pulau Jawa.

Suar.ID -20 Desember 2019 kemarin seorang pengguna Facebook bernama Muhammad Alexander Zen bikin publik heboh.

Dia menggunggah dua buah foto yang memperlihatkan sebuah retakan panjang di permukaan laut.

Tidak jelas di laut mana foto itu diambil.

Yang jelas, dia membuat keterangan panjang yang bikin bulu kuduk merinding.

Benar, dia membuat status perihal akan datangnya gempa besar di Pulau Jawa.

Begini potongan tulisnya:

"Nestapa Lombok blm Berakhir laut mulai Retak2 Sudah..

Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..

PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...

Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa

Sahabat LIPI,

LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan. Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa.

..."

Hingga Rabu (25/12/2019), unggahan itu sudah dibagikan sedikitnya oleh 24 ribu akun Facebook dan mendapat komentar lebih dari 3,5 ribu kali.

Tanggapan BMKG

Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) langsung membantah adanya isu tersebut.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, seperti dilaporkan Kompas.com pada Rabu (25/12) kemarin, dengan tegas menyebutnya sebagai hoaks.

"Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar. BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong atau hoaks," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Menurutnya, gempa besar yang mengguncang Lombok tahun lalu tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudera Hindia, sehingga tidak dapat disebut mendatangkan potensi gempa bagi Pulau Jawa.

"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia. Kedua sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," jelasnya.

Satu hal paling penting yang harus dipahami masyarakat luas agar tidak terus menerus termakan informasi hoaks mengenai isu gempa adalah mengetahui fakta bahwa belum ada alat yang dapat memprediksi gempa.

Jadi, jika ada yang menyampaikan prediksinya tentang gempa dapat dipastikan sebagi hoaks.

Hal ini sudah berulangkali disampaikan oleh BMKG.

"Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya," ucap Daryono.

"Maka jangan pernah percaya ramalan dan prediksi gempa bumi. Mohon masyarakat agar mengabaikan berita hoaks tersebut dan tak ikut menyebarkannya," lanjutnya.

Oleh Facebook sendiri, postingan tersebut saat ini sudah dikategorikan sebagai berita hoax.

Facebook

Postingan retakan panjang di laut yang disebut sebagai tanda-tanda akan ada gempa besar masuk kategori hoax.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya