Presiden Jokowi Jengkel karena selama 34 Tahun Terakhir Tidak Ada Pembangunan Kilang Minyak: Saya Minta Kilang Ini segera Dibangun!

Selasa, 17 Desember 2019 | 09:00
Adrie P. Sapuntra/Suar.ID (Credit: Kompas dan Tribunnews)

Presiden Jokowidodo (Jokowi) jengkel karena selama34 tahun tidak ada pembangunan kilang minyak.

Suar.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel terkaitpembangunan kilang minyak yang terkesan sangat lamban.

Jokowi mengatakan bahwa34 tahun terakhir belum ada kilang yang berhasil dibangun.

Jokowi menduga ada pihak yang menghambat berdirinya kilang minyak untuk menekan impor.

"Ini ada yang memang menghendaki kita impor terus," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Istana Negara, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ada Fakta Mengejutkan Dibalik Gagalnya Mahfud MD jadi Wakil Presidennya Jokowi, Ada Kaitannya dengan Presiden Gus Dur?

Jokowi mengatakan bahwa impor minyak dan gas merupakan salah satu aspek yang menekan neraca dagang Indonesia.

Jokowi mencontohkan impor petrokimia Indonesia mencapai Rp 323 triliun.

"Impor petrokimia ini gede sekali, Rp 323 triliun impor kita petrokomia."

"Saya hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel jadi hafal, coba triliun ya bukan miliar."

Baca Juga: Sosok Ini Sebut Jokowi Ingin Lepas dari Bayang-bayang Megawati! Hingga Sebut ada Tokoh yang tidak Diperlukan lagi di Istana

"Inilah yang harus saya sampaikan," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, impor yang besar ini karena jumlah kilang minyak sangat minim.

Dalam 34 tahun terakhir, Indonesia tak pernah lagi membangun kilang minyak.

Oleh karena itu, sesaat setelah dilantik bersama Jusuf Kalla pada akhir 2014 lalu, Jokowi langsung mengintruksikan jajarannya untuk membangun kilang minyak.

"Sebetulnya saat pelantikan, habis pelantikan yang (periode) pertama, saya minta kilang ini segera dibangun. Tapi sampai detik ini dari lima (kilang) yang ingin kita kerjakan, satu pun enggak ada yang berjalan, satu pun (tidak ada)," ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (16/12/2019).

Pembangunan kilang akan menyelesaikan masalah tersebut.

Nilai tambah dari pembangunan kilang juga akan dirasakan mengingat banyaknya produk turunan yang dihasilkan.

Pembangunan kilang minyak akan menjadi prioritas pemerintah.

Baca Juga: Dari Mantan Menteri hingga Orang Terkaya di Indonesia, Berikut Profil Singkat 9 Wantimpres Jokowi-Ma'ruf yang Resmi Dilantik!

Oleh karena itu Jokowi akan melibatkan sejumlah pihak untuk mengawasi pembangunan kilang.

"Saya minta Kapolri ikut nungguin, Kejaksaan Agung ikut nungguin, nanti saya minta KPK ikt nungguin."

"Harus rampung, pekerjaan besar ini harus rampung," tegas dia.

Pertemuan Jokowi dengan Ahok

Presiden RI Joko Widodo telah melangsungkan pertemuan dengan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Jokowi menyebut, pertemuannya dengan Ahok dan Nicke tak lain membahas core bisnis Pertamina sebagai perusahaan minyak.

Mulai dari impor migas, persiapan B30, lifting minyak dan gas, defisit transaksi berjalan, hingga pembangunan kilang minyak.

"(Kami bertemu membahas) urusan migas."

Baca Juga: Baru Saja Melahirkan, Penampilan Istri Menteri Ekonomi dan Parwisata Saat Dijenguk Iriana Jokowi Langsung Jadi Sorotan

"Berkaitan dengan impor migas, B20, dan B30," kata Jokowi usai membuka Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Jakarta, Selasa (10/12/2019) yang dikutip dari Tribunnews.com.

Sembari bertemu, Jokowi menyampaikan keinginannya kepada Ahok dan Nicke.

Dia ingin Pertamina segera membangun kilang minyak baru agar produksi dalam negeri bisa meningkat.

"Iya itu kesitu larinya juga pembangunan kilang minyak."

"Pembangunan kilang minyak itu harus, masa 34 tahun kita enggak bisa bangun kilang minyak, kebangetan," tegas Jokowi.

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : YouTube, tribunnews, Kontan.co.id

Baca Lainnya