Semua Borok Ari Askhara Terbongkar, Sosok Ini Juga Blak-blakan Soal Manipulasi Laporan Keuangan Garuda, Memang Sudah Lama Bermasalah

Sabtu, 14 Desember 2019 | 17:30
Dok. GIAA dan Twitter/@digeeembok

Selir Ari Askhara dan perempuan yang diduga sebagai selir sang direktur utama.

Suar.ID -Terbongkarnya kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson berbuntut panjang.

Selain dipecatnya Ari Askhara sang direktur utama, borok Garuda Indonesia juga turut terungkap perlahan-lahan.

Salah satu yang paling disorot tentu saja dugaan laporan keuangan palsu yang pernah dibikin BUMN ini.

Terkait hal ini, politikus Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara.

Dia juga blak-blakan soal manipulasi berikut borok di tubuh maskapai plat merah itu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menanggapi kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Fadli Zon mengaku prihatian maskapai berplat merah itu kembali mendapat musibah.

Ia mengungkap bahwa ini bukan kali pertama Garuda dicoreng mukanya oleh direksinya sendiri.

Sebab, menurut Fadli, perusahaan BUMN itu sudah sejak lama bermasalah.

Hal itu diungkapkan Fadli Zon melalui cuitan di akun Twitternya, @fadlizon, Jumat (13/12/2019).

dpr.go.id
dpr.go.id

Fadli Zon

Ia berpendapat, BUMN yang mestinya membantu negara, namun justru telah diselewengkan dan dicurangi oleh direksinya sendiri.

"BUMN, yang mestinya membantu negara dalam politik kemakmuran bagi kemaslahatan rakyat, ternyata telah diselewengkan dan dicurangi oleh direksinya sendiri.

Masalahnya, ini bukan kali pertama Garuda dicurangi dan dicoreng mukanya oleh direksinya," cuitnya.

Dalam cuitannya itu, Fadli Zon secara terang-terangan mengungkap kasus manipulasi laporan keuangan Garuda Indonesia yang pernah terjadi di tahun 2018.

"Empat bulan lalu, Garuda diberi sanksi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena dinilai telah memanipulasi laporan keuangan tahun 2018," tulisnya.

Fadli Zon menjelaskan dalam kasus tersebut, pihak Garuda sempat mengklaim perseroan telah meraup keuntungan 5 juta USD atau setara Rp 70,02 miliar pada tahun 2018.

Namun, karena adanya sejumlah keganjilan, laporan keuangan itu pun kemudian direvisi.

"Bukannya untung, nyatanya Garuda malah mencatatkan kerugian hingga US$175 juta, atau setara Rp2,45 triliun (kurs Rp14.000/US$), untuk tahun buku 2018," ungkapnya.

Selanjutnya, Fadli Zon menyebut jika saat itu Garuda harus menerima sanksi administratif dan membayar denda karena manipulasi laporan keuangan tersebut.

Kata dia, Garuda dinilai telah melanggar Peraturan OJK No. 29 Tahun 2016 terkait laporan keuangan dan Peraturan BEI No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.

Menurut Fadli Zon, kejadian tersebut benar-benar memalukan.

Sebab, tak hanya direksi dan komisarisnya yang mendapat sanksi, tetapi juga akuntan publik yang menjadi auditor laporan keuangan Garuda diberi sanksi oleh Kementerian Keuangan.

"Jauh sebelum kasus ini mencuat, seorang mantan direksi PT Garuda Indonesia @IndonesiaGaruda (Persero) Tbk juga telah ditahan @KPK_RI krn kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus SAS dan Rolls Royce PLC ketika masih menjabat," tulis Fadli Zon.

"Pada masanya, laporan keuangan Garuda yg selalu kinclong jg diduga merupakan hasil akrobat.

Sebab terbukti, saat mengundurkan diri n digantikan oleh direksi baru, laporan keuangan Garuda bkn terus melorot, malah mencatatkan kerugian US$371 juta dlm laporan keuangan thn 2014," imbuhnya.

Fadli menilai kasus yang terjadi dalam tubuh Garuda Indonesia menunjukkan jika maskapai penerbangan itu sudah lama bermasalah.

Itu sebabnya ia merasa senang sekaligus tidak senang atas perombakan jajaran direksi Garuda yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Saya senang karena pada akhirnya jajaran direksi yang telah mempermalukan Garuda dalam kasus penyelundupan barang mewah telah dicopot oleh @KemenBUMN," ujar Fadli Zon.

"Tapi, saya juga merasa tidak senang, krn pencopotan ini terjadi karena kasus penyelundupan. Artinya, kasus ini terungkap bukan atas pekerjaan @KemenBUMN melainkan oleh jajaran Bea Cukai," tambahnya.

Ia pun mempertanyakan apakah Erick Thohir tetap akan mencopot direksi Garuda jika pihak Direktorat Bea dan Cukai tidak bekerja dengan baik dalam mengungkap kasus penyelundupan tersebut.

"Seandainya pihak Direktorat Bea dan Cukai tidak bekerja dengan baik mengungkap kasus ini, apakah para direksi yang bermasalah ini juga akan dicopot dari pekerjaannya?" tanya Fadli Zon.

Dok. Humas Kementerian Pariwisata
Dok. Humas Kementerian Pariwisata

Pesawat Garuda Indonesia

Fadli Zon Salut dengan Erick Thohir

Diberitakan sebelumnya, Fadli Zon, memberikan apresiasi terhadap langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.

Seperti diketahui, Erick Thohir telah memberhentikan sementara seluruh anggota direksi yang terlibat kasus dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Dukungan Fadli Zon untuk Erick Thohir itu ia sampaikan melalui akun Twitternya, @fadlizon.

Awalnya, Fadli Zon tampak memberikan komentar pada sebuah artikel yang diberitakan media online terkait keputusan Erick Thohir yang memberhentikan semua direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang terlibat kasus penyelundupan tersebut.

Menurutnya, BUMN memang harus dibersihkan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, Fadli Zon juga mengingatkan Erick Thohir agar tak mau dijadikan 'sapi perah' pemerintah.

"Bravo Bro @erickthohir. BUMN harus dibersihkan n jd mesin utk kesejahreraan rakyat, n jangan jd sapi perahan," tulis Fadli Zon, Sabtu (7/12/2019).

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya