Suaminya Pergi Entah Kemana, Begini Kisah Pilu Ibu Muda Seorang Diri Rawat Bayinya yang Derita Penyakit Langka Ini

Minggu, 08 Desember 2019 | 13:45
Kompas.com/ A Faizal

Seorang ibu muda bagikan kisah pilunya seorang diri rawat putranya yang derita penyakit langka ini setelah ditinggal pergi suami

Suar.ID - Muhammad Pandu Firmansyah sedang tertidur pulas digendong Titin Sri Puji Astuti, neneknya, di kediaman mereka di rumah susun Gunungsari Surabaya, Jumat (6/12/2019) siang.

Bayi laki-laki yang belum genap berusia 6 bulan itu baru saja diberi minum susu formula oleh Dina Oktavia, ibunya.

Sejak lahir, Pandu memang tidak bisa meminum ASI.

Baca Juga: Namanya Ikut Terseret dalam Daftar Penumpang, Inilah Sosok Istri dari Ari Ashkara, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Bentuk wajahnya tidak utuh layaknya bayi-bayi lainnya.

Kepalanya membesar dan mengeluarkan cairan.

Sambil sesekali mencium kepala bayinya, ibu muda berusia 21 tahun itu terlihat tegar.

"Ini pemberian Tuhan, ya harus disyukuri," kata Dina.

Baca Juga: Keluarganya Punya Kekayaan 522 Triliun, Siapa Sangka Sosok Putra Bungsu Ini Tak Malu Makan di Kantin, Hidupnya Sederhana Banget

Sesuai dengan yang tertulis di rekam medik, Pandu didiagnosis mengidap penyakit facial cleft tessier hydrocephalus Myelomeningocele atau yang biasa dikenal dengan hydrocephalus.

Selain mengidap hydrocephalus, Pandu juga mengalami kerusakan pada wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung, dan kedua matanya.

Kata Dina, sebagaimana yang disampaikan dokter kepadanya, anak pertamanya itu terserang virus yang diakibatkan gigitan tikus.

"Saat hamil 5 bulan, saya memang pernah dua kali digigit tikus saat tinggal di kawasan Jojoran Surabaya," ujar dia.

Baca Juga: Karyawan Mencelat saat Mengetahui Kalung Perhiasan di Toko Dibawa Lari Pembeli sebelum Dibayar, Endingnya Bikin Netizen Tak Kuasa Menahan Tawa!

Pandu dilahirkan pada 8 Juni 2019 melalui operasi caesar di RSU dr Soetomo Surabaya.

Hingga saat ini, Pandu masih harus rutin kontrol ke RSU dr Soetomo.

Dokter, kata dia akan melakukan rencana operasi tahap I dalam waktu dekat.

"Alhamdulillah, pengobatannya oleh pemerintah melalui BPJS," ujar Dina.

Baca Juga: Dulu Nyaris Bangkrut Setelah Seluruh Aset Ludes Dilalap Kebakaran, Sosok Ini Masih Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Sejak beberapa hari terakhir, Dina dan puteranya menghuni salah satu ruang di rumah susun Gunungsari Surabaya.

Pemprov Jawa Timur memfasilitasinya untuk pindah dari rumahnya yang ada di kawasan Jojoran Surabaya yang dinilai tidak layak untuk dihuni.

Sebulan terakhir, Dina merasa lebih berat mengurus Pandu, karena suaminya pergi entah kemana.

Bahkan saat Pandu masuk ICU di RSU dr Soetomo, suaminya tidak kunjung datang mendampingi.

Baca Juga: Belum Usai Kasus Penyelundupan Harley, Kini Viral Video Pesawat Garuda Indonesia Angkut Mobil Ferrari, Perusahaan Buru-buru Buat Klarifikasi

"Ada masalah pribadi dengan saya, tapi kenapa kok sampai anaknya ditinggal," ujar dia.

Bersama ibu dan saudaranya, selama ini Dina hidup dengan keterbatasan.

"Untuk menyukupi kebutuhan ekonomi, saya berjualan puding susu kemasan. Lumayan bisa membantu, langganannya juga sudah banyak. Tapi sekarang belum bisa berjualan karena masih sibuk mengurus Pandu," kata Dina menutup perbincangan.

Sementara itu, Ketua PKK Jawa Timur Arumi Bachsin mengatakan, Pandu akan terus mendapatkan pendampingan dan pengawasan tim medis Pemprov Jatim selama perawatan.

"Pemprov akan terus memberikan pendampingan medis kepada Pandu," ujarnya saat menjenguk Pandu di Rumah Susun Gunungsari Surabaya, Jumat.

Selain itu, Arumi juga memberikan motivasi kepada Dina.

Karena seperti diketahui suaminya pergi meninggalkan Dina dan Pandu.

"Ibunya masih muda, dan harus kuat dan tabah mendampingi puteranya," kata istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak.

Baca Juga: Jarang Orang Tahu, Inilah Daftar Lengkap Gaji Kerja di Bank: Fresh Graduade Bisa Mencapai Rp 7,5 Juta per Bulan lho!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pilu Dina, Ditinggal Suami Saat Anak Derita "Hydrocephalus" hingga Diberi Motivasi Arumi Bachsin

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya