Suar.ID - Menikah di tahun 2011, Marshanda dan Ben Kasyafani dulunya menjadi sosok yang dipuji Netizen.
Marshanda yang manja dan Ben yang dewasa, membuat keduanya nampak menjadi pasangan yang serasi.
Butuh waktu setahun sebelum Ben dan Marshanda akhirnya memutuskan menikah pada tahun 2011.
Namun, kisah rumah tangga keduanya harus berakhir pada 2011.
Hingga pada 2016, Ben Kasyafani memilih menikah dengan Nesyana Ayu Nabila, seorang entrepreneur muda.
Meskipun sudah berpisah, Marshanda mengaku bersyukur hubungannya dengan Ben terjalin baik.
Bahkan, Caca pun juga dekat dengan Nesya, istri Ben.
Marshanda mengaku tak ada perasaan cemburu diantara mereka bertiga.
Pernikahan Marshanda dengan Ben Kasyafani, dikaruniai seorang putri bernama Sienna Ameera Kasyafani.
Setelah bercerai dengan Ben, putrinya Sienna tidak bisa tinggal bersama Marshanda.
Saat itu Sienna pun masih sangat kecil.
Kini Sienna tinggal bersama sang ayah dan ibu sambungnya, Nesyana.
Marshanda menyebut jika putrinya memang sudah dewasa melebihi usianya.
"Ya dengan bahasanya dia, Sienna itu old soul. Dia diajak ngomong itu walaupun bahasa dia nggak kayak orang gede, dia tu ngerti," ujar Marshanda.
Walaupun putrinya memahami apa yang terjadi dalam kehidupan Marshanda dan keluarganya, ia mengatakan tetap harus menjelaskan di waktu-waktu tertentu.
"Aku juga mencari momen yang kalo gue ngomong dia ngerti nih, jangan dipaksain juga kan," ungkapnya.
Seperti halnya tentang perceraian kedua orangtuanya, Marshanda mengungkapkan bahwa putrinya yang masih berumur 6 tahun pun mengetahui hal tersebut.
"Dia (Sienna) tahu aku udah bercerai dengan Ben dan dia tahu pas umur segini tuh kita tinggal di jalan Lembang, rumahku yang dulu masih sama mamah," ujar Caca.
Baca Juga: Klik Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam Sea Games 2019, Wajib Menang
Rupanya perbedaan penampilan Nesyana dan Marshanda mempengaruhi mental Sienna.
Penampilan pesinetron Marshanda yang sempat berhijab ternyata diketahui oleh putri semata wayangnya tersebut.
Saat Marshanda mengenakan hijab, usia Sienna masih sangat kecil.
Sienna mengetahui penampilan ibunya yang dulu melalui video lawas yang masih disimpan Marshanda di komputernya.
Hal tersebut Marshanda ungkapkan dalam tayangan video di kanal YouTube Ussy Andhika Official, Selasa (3/12/2019).
"Oh dia tahu semua. Dia tahu dulu aku pakai jilbab sekarang aku lepas, dia tahu aku bipolar. We talk about everythings. Dia itu dewasa banget," kata Marshanda.
Sienna bahkan diakuinya sering mempertanyakan banyak hal dari video-video masa kecilnya.
"Oh, ini pas ibu masih pake hijab ya," ungkap Caca meniru ucapan putrinya saat menyaksikan video masa kecilnya.
" 'Oh ibu dulu masih pakai kerudung ya? Kenapa ibu uda nggak pakai kerudung lagi?'," tambah Caca.
Caca mengakui pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari Sienna telah ia jelaskan sesuai dengan pemahaman sang buah hatnya tersebut.
Bahkan Sienna sempat mengaku ketakutan bila sang ibundanya masuk neraka lantaran melepas hijabnya.
"Dia udah sampai ngomong kok, 'Aku tuh takut ibu masuk neraka'. Dia nangis!" ungkap Marshanda.
Melansir dari TibunJateng, bintang sinetron tokoh Bidadari tersebut sempat mengungkap alasan melepas hijabnya.
Berikut adalah penuturan Marshanda dalam postingan instagramnya yang diunggah pada Kamis (27/4/2017), Caca tiba-tiba saja meminta maaf.
"Menjadi seseorang yang suka berbagi knowledge yang memotivasi, pasti akan mengundang pro dan kontra.
Terlebih lagi sebagai seorang muslim, saya melakukan sesuatu yang merupakan kekurangan dan tanda kelemahan saya sebagai manusia beragama Islam.
Yaitu membuka jilbab sesudah sekian tahun mengenakannya.
Walaupun motivasi dan spiritualitas adalah dua subjek yang berbeda, namun tidak salah jika banyak orang yang kecewa dengan saya dan menyatukan ilmu agama dengan ilmu life-skill dan motivasi dalam menjadi orang yang lebih baik.
Justru hal tersebut adalah hal yang benar dan patut saya pelajari terus agar saya menjadi lebih baik sebagai seorang muslim.
Walaupun saya pernah pakai jilbab, saya tidak pernah mengklaim diri saya sebagai guru spiritual, ustadzah, atau yang lain sejenisnya.
Ketika secara Islam saya mengambil keputusan yang sangat menandakan ketidaksempurnaan saya sebagai manusia, saya sadar akan kontra yang muncul dan kesedihan atau kekecewaan di hati Anda yang peduli, atau mungkin sayang, dan ingin saya terus menjadi lebih baik.
Namun saya memutuskan, bahwa di dalam perjalanan saya memperbaiki diri secara spiritual, saya tidak mau berhenti berbagi ilmu yang saya dapat mengenai motivasi, life-skill, dan inspirasi kehidupan dan berelasi dengan orang lain.
Saya berbagi sebagai seorang murid yang suka belajar.
Bukan sebagai seorang "maha guru" atau sebagai motivator yang sempurna.
Maafkan kekurangan saya, maafkan kelemahan saya yang membuat banyak pihak kecewa.
Namun saya akan tetap berbagi inspirasi, terlepas dari persetujuan dan dukungan Anda terhadap hobi yang saya cintai tersebut.
Karena itulah siapa diri saya.
Berbagi positivity membuat saya kuat dan bahagia.
Dan saya ingin orang lain ikut merasakan energi tersebut.
Sambil berjalan menuju "diri yang lebih baik", saya akan tetap melakukan hal yang membuat diri saya bahagia yang dapat menumbuhkan energi positif di hati Anda.
Karena siapapun Anda dan apapun yang Anda nilai atau rasakan terhadap saya, Anda pantas merasakan energi positif dan kebahagiaan karena bertumbuh sebagai manusia yang lebih baik."