Foto Sambil Bikin Tanda 'Damai' Dua Jari Ternyata Sangat Berbahaya, Ini Bisa Memancing Hacker Lakukan Ini

Selasa, 03 Desember 2019 | 16:00
Pixabay

Berfoto dengan pose jari membentuk tanda 'damai' dua jari ternyata berbahaya karena memancing hacker untuk lakukan kejahatan

Suar.ID - Tahukah kamu, berfoto dengan pose jari membentuk tanda 'damai' dua jari ternyata berbahaya?

Mungkin tidak masuk akal, namun menurut Polisi Diraja Malaysia (PDRM, Kepolisian Kerajaan Malaysia) baru-baru ini membuat peringatan yang mengatakan hal itu memang berbahaya.

Tanda 'damai' sendiri dilambangkan dengan ancungan jari telunjuk dan tengah.

Baca Juga: Mempelai Wanita Undang Para Mantan ke Acara Pernikahan, Lihat Reaksi Suaminya saat Sang Istri Dipeluk Mantannya

Kedua jari itu membentuk huruf 'V' sebagai lambang perdamaian.

Selain itu, 'V' juga sebagai awalan kata 'victory' yang artinya kemenangan.

Selfie dengan pose tersebut ternyata berisiko membuat identitas orang yang ada dalam foto mudah untuk dicuri.

Tidak hanya berfoto selfie, orang yang berfoto biasa dengan pose tersebut dan memperlihatkan jari yang cukup jelas juga bisa dianggap berbahaya.

Baca Juga: Hampir 7 Tahun Menjanda, Terungkap Artis Cantik Mantan Istri Pemain Sepak Bola Indonesia Ini Terpaksa Beralih Profesi Jadi 'Pekerja Malam' hingga Kerap Ke Luar Kota

Sebuah postingan di Facebook menyatakan bahwa para ahli dari National Institute of Informatics (NII) di Jepang mengungkapkan bahwa sidik jari seseorang dapat dipalsukan melalui gambar yang diambil tiga meter dari kamera.

Yang lebih menakutkan adalah bahwa para peretas tidak memerlukan teknologi canggih untuk mendapatkan sidik jari karena mereka hanya memerlukan foto dengan resolusi tinggi.

Begitu mereka mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi, mereka dapat mengakses informasi pribadi melalui smartphone atau tablet.

Karena itu, PDRM telah mendesak untuk sangat waspada dan menghindari hal tersebut agar informasi tidak dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi foto selfie

Baca Juga: Kabar Duka Kembali Datang dari Dunia Hiburan Korea, Pemain Drama 'Love with Flaws', Cha In Ha, Ditemukan Meninggal Dunia

Sebelumnya, Alphr melaporkan bahwa pada tahun 2014, seorang peretas (Jan "Starbug" Krissler) dapat menyalin sidik jari menteri pertahanan Jerman.

Tiruan sidik jari digital itu dikatakan didapat dari sebuah acara konferensi pers yang dihadiri sang menteri.

Kemudian, ia menggunakan software komersil untuk membuat tiruan sidik jari tersebut.

Dari segi pengguna biasa, hal ini bisa dikatakan cukup berbahaya.

Baca Juga: Bak Adegan dalam Film, Pasien Diculik dari Rumah Sakit oleh Kelompok Bersenjata, Korban Ditemukan dalam Kondisi Mengenaskan

Terlebih saat ini, kebanyakan ponsel sudah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melakukan pembayaran.

Biasanya, fitur NFC itu dilengkapi dengan keamanan sidik jari.

Artinya, untuk melakukan pembayaran via NFC, pengguna harus memindai sidik jari terlebih dahulu sebagai langkah keamanan.

Hal tersebut memang terdengar menyeramkan.

Baca Juga: Lama Banget di Kamar Mandi, Siswi SMK Ini Ternyata Lahirkan Bayi Hasil Hubungan Gelap, yang Dia Lakukan kepada si Bayi Memprihatinkan

Namun, dilansir dari KompasTekno, kegiatan pencurian data menggunakan sidik jari ini masih sangat sulit dilakukan.

Dibutuhkan kamera dan foto beresolusi tinggi untuk menangkap detail sidik jari, dan membuat tiruan digitalnya.

Tidak semua orang juga bisa membuat sidik jari tiruan dengan mudah.

Tetapi tidak ada salahnya juga untuk lebih berhati-hati.

Selalu ingat untuk menghindari menampilkan jari-jari di pandangan yang jelas saat mengambil gambar.

Ini akan memastikan bahwa informasi pribadi kita lebih aman dan tidak akan disalahgunakan.

Baca Juga: Cantik, Kaya Raya, dan Terkenal, Sandra Dewi Ngaku Masih Tak Pede Kumpul Bareng Artis, Fitri Tropica Merasa 'Tersindir' saat Tahu Alasannya

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber alphr.com, Kompas Tekno