Suar.ID - Tahukah kamu, berfoto dengan pose jari membentuk tanda 'damai' dua jari ternyata berbahaya?
Mungkin tidak masuk akal, namun menurut Polisi Diraja Malaysia (PDRM, Kepolisian Kerajaan Malaysia) baru-baru ini membuat peringatan yang mengatakan hal itu memang berbahaya.
Tanda 'damai' sendiri dilambangkan dengan ancungan jari telunjuk dan tengah.
Kedua jari itu membentuk huruf 'V' sebagai lambang perdamaian.
Selain itu, 'V' juga sebagai awalan kata 'victory' yang artinya kemenangan.
Selfie dengan pose tersebut ternyata berisiko membuat identitas orang yang ada dalam foto mudah untuk dicuri.
Tidak hanya berfoto selfie, orang yang berfoto biasa dengan pose tersebut dan memperlihatkan jari yang cukup jelas juga bisa dianggap berbahaya.
Sebuah postingan di Facebook menyatakan bahwa para ahli dari National Institute of Informatics (NII) di Jepang mengungkapkan bahwa sidik jari seseorang dapat dipalsukan melalui gambar yang diambil tiga meter dari kamera.
Yang lebih menakutkan adalah bahwa para peretas tidak memerlukan teknologi canggih untuk mendapatkan sidik jari karena mereka hanya memerlukan foto dengan resolusi tinggi.
Begitu mereka mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi, mereka dapat mengakses informasi pribadi melalui smartphone atau tablet.
Karena itu, PDRM telah mendesak untuk sangat waspada dan menghindari hal tersebut agar informasi tidak dicuri pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Alphr melaporkan bahwa pada tahun 2014, seorang peretas (Jan "Starbug" Krissler) dapat menyalin sidik jari menteri pertahanan Jerman.
Tiruan sidik jari digital itu dikatakan didapat dari sebuah acara konferensi pers yang dihadiri sang menteri.
Kemudian, ia menggunakan software komersil untuk membuat tiruan sidik jari tersebut.
Dari segi pengguna biasa, hal ini bisa dikatakan cukup berbahaya.
Terlebih saat ini, kebanyakan ponsel sudah dilengkapi dengan fitur NFC untuk melakukan pembayaran.
Biasanya, fitur NFC itu dilengkapi dengan keamanan sidik jari.
Artinya, untuk melakukan pembayaran via NFC, pengguna harus memindai sidik jari terlebih dahulu sebagai langkah keamanan.
Hal tersebut memang terdengar menyeramkan.
Namun, dilansir dari KompasTekno, kegiatan pencurian data menggunakan sidik jari ini masih sangat sulit dilakukan.
Dibutuhkan kamera dan foto beresolusi tinggi untuk menangkap detail sidik jari, dan membuat tiruan digitalnya.
Tidak semua orang juga bisa membuat sidik jari tiruan dengan mudah.
Tetapi tidak ada salahnya juga untuk lebih berhati-hati.
Selalu ingat untuk menghindari menampilkan jari-jari di pandangan yang jelas saat mengambil gambar.
Ini akan memastikan bahwa informasi pribadi kita lebih aman dan tidak akan disalahgunakan.