Kisah Anak yang Hidup di Jalanan: Orang yang Menolong Kagum ketika Anak Itu Berdoa Dulu sebelum Makan

Rabu, 27 November 2019 | 10:30
Facebook Mohd Fadli Salleh

Anak yang hidup di jalanan.

Suar.ID - Seorang guru melihat seorang bocah laki-laki duduk di dekat sebuah toko di sudut jalan dan bertanya-tanya tentang apa yang sedang dia lakukan di sana.

Dalam sebuah postingan di Facebook yang memilukan, Mohd Fadli Salleh berbagi tentang bagaimana seorang anak lelaki berusia 13 tahun hidup di jalanan tanpa makanan atau uang.

Namun dia berhasil belajarsendiri meskipun dia tidak bersekolah sejak berusia 9 tahun.

Teman Fadli, Nooraini, awalnya menemukan anak itu dan mengundangnya untuk makan di McDonald's.

Baca Juga: 20 Tahun Lalu Sering Gendong-gendong Anak Sophia Latjuba, Dedi Corbuzier Dibikin Merasa Seperti Pedofil saat Bertemu Eva Cellia Dewasa, Kenapa Ya?

Nooraini tidak bisa tidur malam itu setelah mengajaknya makan karena memikirkan bocah malang tersebut.

Dia kemudian memberi tahu Fadli, yang adalah seorang guru, dan dia akhirnya menemui bocah itu.

Dia menulis, "Bocah ini selalu terlihat tidur di lorong-lorong.

"Setelah melihat bagaimana dia hidup di jalanan, Kak Nooraini mengundangnya ke McDonald's untuk makan dan bertanya tentang hidupnya."

Baca Juga: Sibuk Bertengkar dengan Pacar, Seorang Ibu Muda Tega Telantarkan Dua Anaknya Sampai Kelaparan dan Makan Benda-benda yang Tak Seharusnya Dimakan Ini!

Facebook Fadli

Kisah anak jalanan.

"Kak Nooraini tidak bisa tidur malam itu dan memberitahuku tentang dia, jadi tanpa membuang waktu, sekitar pukul 10:30, aku punya beberapa murid untuk membantu mencarinya."

"15 menit kemudian, mereka berhasil menemukannya dan membawanya ke saya."

Guru itu kemudian menyadari bahwa anak itusedikit terdidik meski tidak sekolah.

"Saat dia duduk, aku menyuruhnya memesan sesuatu untuk dimakan. Awalnya, dia bilang dia kenyang."

Facebook Fadli

Anak jalanan itu berdoa terlebih dahulu sebelum makan.

"Dia menolak tawaran saya. Tapi, saya bersikeras dan akhirnya dia mau."

"Dia berdoa sebelum makan. Anak yang baik."

"Dia dengan cepat membersihkan piringnya, yang menunjukkan seberapa lapar dia sebenarnya," tambahnya.

Dia kemudian memutuskan untuk bertanya kepada bocah itu tentang hidupnya dan mengetahui bahwa ibu bocah itu telah meninggal ketika dia baru berusia 8 tahun.

Baca Juga: Sidang Zul Zivilia Terus-terusan Ditunda, Sosok Ini Tak Kuasa Menahan Tangis karena Harus Semakin Keras Banting Tulang Demi Anak-anaknya

Facebook Fadli

Anak tersebut belajar sendiri untuk mengetahui sesuatu.

Dia kemudian pindah ke Kuala Lumpur dengan ayah tirinya pada usia 9 tahun, dari Johor, dan belum sekolah sejak itu.

"Saya bertanya apakah dia memiliki IC dan akta kelahiran, yang membuat saya senang ketika mengetahui dia memiliki salinan keduanya."

"Dia bisa pergi ke sekolah! Saya bertanya kepadanya apakah dia bisa membaca."

"Dia mengangguk. Saya memintanya untuk membaca kata-kata di baju saya, dia membacanya dengan lancar."

"Saya memintanya untuk memberi tahu waktu pada jam analog saya, dan dia menjawab dengan tepat. Dia tahu matematika dasar," katanya.

Terkejut oleh bocah itu, Fadli kemudian mengetahui bahwa ia telah belajar sendiri.

"Di mana Anda mempelajari semua ini, saya bertanya. Dia berkata bahwa dia sendiri telah melakukan home-schooling."

"Dia bahkan mengatakan home-schooling dengan sangat akurat. Bahasa Inggrisnya bagus!"

Baca Juga: Menikah Lagi karena Selingkuhannya Terlanjur Hamil, Pesulap Pendiam Ini Harus Menerima Murka Istri Pertama, Anak-anaknya pun Saling Teror

Fadli melihat potensi besar pada bocah itu dan memutuskan untuk menyelidikinya sedikit lebih jauh.

Ternyata bocah itu benar-benar anak yang baik, dia tidak pernah mencuri, tidak merokok dan tidak bergaul dengan para hooligan.

Yang kemudian memunculkan pertanyaan, mengapa dia tinggal di jalanan?

"Saya akan menghubungi ayah tirinya tentang sekolah anak itu, tetapi dia mengatakan kepada saya bahwa ayah tirinya tidak peduli apakah dia pulang atau tidak."

"Dia adalah anak terlantar. Saya segera mengatakan kepadanya bahwa ketika dia lapar, dia bisa datang ke toko ini dan memesan apa pun yang dia ingin makan."

"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak keberatan jika dia datang setiap hari, bahwa saya akan membayarnya," katanya.

Alasan mengapa Fadli merawat bocah itu dikarenaia pernah berada pada keadaan seperti bocah itu sebelumnya, ketika ia tidak memiliki satu sen pun di sakunya, dan ia minum air dari pipa sambil makan roti kadaluwarsa.

Sejak itu, dia bersumpah untuk membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

"Selama saya di sini, selama toko ini tetap buka, dan selama saya mendapat dukungan dari orang-orang, mereka tidak akan kelaparan," tambahnya.

(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Facebook, china press