Suar.ID - Sepasang suami istri, Suwaryo (62) dan Endriyanti (45), suami istri yang belum genap tiga tahun merajut hubungan rumah tangga menjadi korban amukan lebah.
Nyawa warga asal Desa Kebandaran, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, tersebut tak tertolong meski sudah ditangani pihak medis.
Kejadian nahas itu bermula saat Suwaryo dan Endriyanti pulang dari kebun tak jauh dari pemukiman, Minggu (24/11/2019) sore.
Menurut Kepala Desa Kebandaran, Sumarto Cumule, warga menolong keduanya karena Suwaryo dan Endriyanti berteriak minta bantuan.
"Setelah diserang lebah, keduanya ditolong warga dan dibawa ke Puskesmas Kebandaran, lalu dirujuk ke RS Prima Medika karena kondisinya kritis," jelasnya saat diwawancarai, Selasa (26/11/2019), dikutip dari Tribunnews.com.
Dilanjutkannya, karena kondisi kritis Endiyanti kehilangan nyawanya, Senin (25/11/2019) dini hari.
"Sementara sang suami, Suwaryo, meninggal Senin malam, dengan kondisi penuh luka sengatan," paparnya.
Baca Juga: 6 Tafsir Mimpi Melihat Ayam Jago, Benarkah Ini Sebuah Pertanda Baik?
Berkaitan dengan serangan lebah yang menimpa warga Desa Kebandaran, pihak desa beserta petugas Damkar Kabupaten Pemalang melakukan pemusnahan sarang lebah.
"Setelah kejadian kami bersama warga dan tim Damkar melakukan pemusnahan hampir semalam kami memusnahkan 9 sarang tawon," imbuhnya.
Ditambahkannya, lebah yang menyerang Suwaryo dan Indriyanti merupakan lebah jenis baluh.
"Memang lebah itu terkenal ganas dan agresif melindungi sarang, tapi kami tidak tahu kenapa bisa menyerang Suwaryo dan Endriyanti yang saat itu melintas," tambahnya.
Mengutip dari TribunJateng.com, saat didatangi di rumah duka, Selasa (26/11/2019), warga tengah sibuk mempersiapkan pemakaman Suwaryo, suami Endriyanti.
Pemakaman dilakukan di tempat terpisah.
Endriyanti dimakamkan di Desa Kebandran, sementara Suwaryo dimakamkan di Desa Jraganan.
Casmuah (70), kakak dari Endriyanti, menceritakan kenangan terakhir bersama sang adik.
"Sebelum adik saya pergi ke kebun, ia sempat dandan, ia mengenakan bedak dan lipstik. Saya tanya kok tumben dandan, kata adik saya biar tambah cantik," ucap Casmuah sambil berkaca-kaca.
Casmuah tak menyangka kepergian Endriyanti ke kebun menjadi petaka bagi adiknya.
"Setelah kejadian itu saya ke rumah sakit karena kondisi adik saya kritis," ujarnya.
Casmuah pun tak bisa membendung air matanya, ketika bercerita melihat kondisi adiknya di rumah sakit.
"Saya melihat dada adik saya ditekan-tekan, dari mulut adik saya juga dipasangi selang.
Saya panik dan tidak bisa apa-apa. Saya sempat marah pada perawat karena menekan-nekan dada adik saya," jelasnya.
Wanita 70 tahun itu mangaku semakin bingung, saat elektrokardiogram (EkG) atau alat pendeteksi detak jantung berbunyi kencang.
"Alat itu berdenging kencang, garis yang terbaca juga lurus. Ketika perawat berhenti menekan dada Endriyanti, saya hanya bisa pasrah," imbuhnya.
Ditambahkannya, ia hanya berdoa agar Endriyanti diberi keselamatan.
"Namun apa boleh buat, adik saya akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan saya. Kami sekeluarga ikhlas, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah," tambahnya.
Baca Juga: Lama Menjanda Setelah Terkena Kasus Video Asusila, Sosok Cantik Ini Siap Naik Pelaminan Lagi