Jutaan Tentara China Sudah Menunggu Dikerahkan untuk Lenyapkan Hong Kong dalam 14 Menit, eh Donald Trump Malah Makin Sombong

Senin, 25 November 2019 | 15:45
Wikicommons

China Siapkan Jutaan Tentara untuk Melenyapkan Hong Kong, Trump Siaga

Suar.ID -Hubungan antara China dan Hong Kong semakin memanas.

Menurut keterangan Presiden AS Donald Trump, jutaan tentara China sudah menunggu dikerahkan untuk melenyapkan Hong Kong dalam waktu 14 menit.

Persis di titik inilah Trump juga menunjukkan arogansinya.

Dia mengklaim "berhasil" mencegah terjadinya serangan itu.

Dengan cara meminta meminta Presiden Xi Jinping untuk tak melakukannya.

Belum lama ini Trump melakukan wawancara dengan Fox&Friends.

Dalam wawancara itu dia menyebut bahwa pengerahan militer ke Hong Kong hanya akan memperumit negosiasi perang dagang AS dan China.

"Jika bukan karena saya, Hong Kong mungkin bakal dilenyapkan dalam 14 menit," klaim presiden 73 tahun itu dikutip Sky News Jumat (22/11/2019).

"Dia punya jutaan tentara berdiri di luar kota yang tak jadi bergerak karena saya meminta. 'Tolong jangan lakukan itu. Bakal memberi dampak negatif ke negosiasi'," lanjutnya.

Sebelumnya pemerintah China sudah memberi peringatan kepada Trump, akan mengambil langkah balasan jika presiden AS ituUU yang disahkan oleh DPR AS.

Pada Kamis (21/11/2019), DPR AS meloloskan UU yang bakal meminta Presiden AS mencabut keistimewaan dagang yang diterima Hong Kong jika HAM dan demokrasi di sana terancam.

Trump tidak mengungkapkan apakah dia bakal memveto UU itu.

"Kami harus mendukung Hong Kong. Namun saya juga bersama Presiden Xi Jinping," katanya.

Dia kembali berkoar jika bukan karena permintaannya, ribuan orang di salah satu pusat finansial dunia itu bakal tewas karena bentrokan dengan keamanan.

Lebih lanjut, presiden ke-45 AS itu juga mengomentari upaya pemakzulan terhadap dirinya yang dilakukan oleh oposisi Partai Demokrat.

Demokrat melalui DPR AS mencoba memastikan apakah Trump sengaja menahan bantuan militer kepada Ukraina seharga 400 juta dollar AS, sekitar Rp5,6 triliun.

Trump menggunakan bantuan itu untuk menekan Kiev supaya menyelidiki Joe Biden, calon penantangnya di Pilpres AS 2020 mendatang.

Dia bersikukuh tidak melakukan perbuatan yang salah, dan percaya diri menyatakan pemakzulan tidak akan mengenai dirinya.

"Saya pikir mereka bakal sulit memakzulkan saya karena saya tidak melakukan kesalahan," lanjut suami Melania tersebut. Namun, jika nantinya di benar-benar dimakzulkan, maka dia menghendaki adanya sidang di Senat.

"Jujur, saya ingin itu (sidang)," terangnya.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad