Bikin Dapurnya Makin Ngepul, Anak Konglomerat yang Jadi Staf Khusus Presiden Ini akan Dapat Gaji 51 Juta per Bulan

Sabtu, 23 November 2019 | 14:15
Kompas.com

Putri Tanjung (pegang mik) satu dari tujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial.

Suar.ID -Salah satu staf khusus Presiden Jokowi yang baru ditunjuk yang mendapat banyak perhatian adalah Putri Tanjung.

Selain karena prestasinya yang mentereng, perempuan 23 tahun itu jadi sorotan karena latar belakang keluarganya.

Sudah memulai bisnis sejak usia yang nisbi muda, siapa yang tak mengenal ayah wanita cantik tersebut.

Sang ayah adalah satu orang terkaya di Indonesia yang jumlahnya sedikit itu.

Lepas dari itu, ini gaji yang akan diterima Putri Tanjung selama menjabat sebagai staf khusus Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi untuk ke-2 Kalinya, Ayah Sosok Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Tangguh di Pertempuran Jarak Dekat dan Siap Kehilangan Nyawa Demi Negara

Gaji staf khusus Presiden

Tujuh staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial nantinya tidak akan bekerja penuh waktu atau full time setiap bulan.

Namun, seperti dilaporkan Kompas.com, mereka akan tetap mendapat gaji penuh.

Aturan soal gaji staf khusus ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten, dan Pembantu Asisten.

Berdasarkan beleid yang diterbitkan Jokowi pada 2015 itu, gaji Staf Khusus Presiden sebesar Rp 51 juta.

Gaji itu merupakan pendapatan keseluruhan dan sudah termasuk gaji pokok, tunjangan kinerja, dan tunjangan pajak penghasilan.

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Staf Khusus Kepresidenan

Juru Bicara Presiden yang juga Staf Khusus Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman membenarkan bahwa staf khusus dari kalangan milenial digaji berdasarkan Perpres 144/2015.

"Ya, kan mereka bekerja 1 x 24 jam," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebutkan, para staf khusus milenial tersebut tidak bekerja full time di Istana.

Namun, Fadjroel berdalih bahwa pada dasarnya mereka bisa bekerja untuk membantu Presiden dari mana saja.

Baca Juga: Tak Jadi Staf Khusus Jokowi, ke Mana Perginya Sosok yang Dulu Sering Kritik Pemerintah Ini?

Mereka bisa memberi masukan kapan saja kepada Jokowi.

"Setiap stafsus itu boleh berikan masukan kepada Presiden 1 x 24 jam. Tapi tidak harus ketemu dengan Presiden, jadi kan enggak setengah-setengah. Kami bekerja 1 x 24 jam," kata Fadjroel.

Adapun ketujuh stafsus dari kalangan milenial itu ialah Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), dan Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke).

Kemudian, Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford), dan Aminuddin Ma'ruf (mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

Kompas.com
Kompas.com

Presiden Jokowi dan Staf Khusus Presiden

Selain itu, Andri Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).

Presiden Jokowi sudah memperkenalkan mereka di teras Istana Merdeka pada Kamis (21/11/2019).

Presiden Jokowi meyakini ketujuh anak muda yang ditunjuknya sebagai staf khusus itu bisa menjadi teman diskusi untuk memberikan gagasan-gagasan segar dan inovatif.

Namun, Jokowi menyebutkan, para staf khusus milenial ini tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Angkie Yudistia, Penyandang Tuna Rungu yang Jadi Staf Khusus Presiden: Sempat Diragukan di Dunia Kerja hingga Jadi Motivator Inspiratif

Jokowi paham, kebanyakan dari mereka adalah para pengusaha muda yang kini masih memimpin perusahaan masing-masing. Selain itu, ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.

"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang dan berkantor di Istana setiap hari.

Menurut dia, pertemuan bisa dilakukan dalam skala mingguan.

"Minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.

Selain itu, ketujuh staf khusus ini juga tak dibagi dalam pembidangan tertentu. Jokowi beralasan, dia ingin agar ketujuh stafsus milenial bekerja sama sehingga tak membatasi mereka dengan bidang-bidang tertentu. "Ini staf khusus saya yang baru, untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan gitu," kata Jokowi.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya