Tak Jadi Staf Khusus Jokowi, ke Mana Perginya Sosok yang Dulu Sering Kritik Pemerintah Ini?

Jumat, 22 November 2019 | 15:15
Tribunnews

Ali Mochtar Ngabalin yang tidak lagi jadi staf khusus Jokowi.

Suar.ID -Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan staf khusus barunya yang terdiri atas pemuda-pemudi mileneal.

Lalu banyak yang bertanya, ke mana Ali Mochtar Ngabalin?

Jokowi bilang, para staf khususnya tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memperkenalkan tujuh milenial sebagai staf khususnya di teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/11/2019).

"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.

Ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.

Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang ke Istana setiap hari.

"Tapi minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.

Namun, Jokowi juga menegaskan bahwa para staf khususnya dari kalangan milenial ini bisa kapan saja memberi masukan.

Jika ada ide yang ingin disampaikan untuk membantu kinerja pemerintah, presiden siap mendengar.

"Masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

KOMPAS.COM

INI 7 STAF BARU PRESIDEN JOKOWI DARI KALANGAN MILENIAL

Daftar Staf Khusus Milenial JokowiAdapun tujuh staf khusus milenial Jokowi yakni:

1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur)

2. Adamas Belva Syah Devara - (Pendiri Ruang Guru)

3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke)

4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu)

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford)

6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII)

7. Andri Taufan Garuda Putra - (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha)

Seperti Diketahui, Presiden Joko Widodo sudah menunjuk tujuh orang dari kalangan milenial sebagai staf khususnya.

Namun, tujuh staf khusus yang berusia 20 sampai 30-an tahun tersebut tak dibagi dalam pembidangan tertentu.

"Ini staf khusus saya yang baru, untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan begitu," kata Jokowi saat memperkenalkan para staf khusus milenialnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) sore.

Dari tujuh nama itu, hanya Angkie yang mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi.

"Tadi Mbak Angkie khusus juru bicara bidang sosial, saya tambahi tugas itu," kata Jokowi.

Daftar Staf Khusus Jokowi

Selain tujuh stafsus dari kalangan Milenial, Jokowi juga sudah menunjuk enam nama lain.

Tiga nama merupakan wajah lama, sementara tiga nama lainnya adalah nama baru.

Berbeda dengan para staf khusus milenial yang tak mendapat pembidangan, keenam stafsus ini sudah diberi tugas sesuai bidangnya masing-masing.

Berikut keenam stafsus dan bidangnya:

1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana: Stafsus Bidang Politik dan Pemerintahan

2 Sukardi Rinakit: Staf Khusus Bidang Politik dan Pers

3 Arif Budimanta: Staf Khusus Bidang Ekonomi

4 Diaz Hendropriyono: Staf Khusus Bidang Sosial

5 Dini Shanti Purwono: Staf Khusus Bidang Hukum

6 Fadjroel Rachman: Staf Khusus Bidang Komunikasi/Jubir Presiden

Menda Clara/Grid.ID
Menda Clara/Grid.ID

Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan pesan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk keluarga korban

Ali Ngabalin Tak Masuk DaftarTak Ada Nama Ali Ngabalin

Dari nama-nama staf khusus presiden yang diumumkan kemarin tak ada nama Ali Mochtar Ngabalin.

Sebelumnya dia disebut-sebut akan masuk jajaran staf khusus Jokowi.

Terlebih dia kerap dipercaya berbicara ke publik atas nama Istana Kepresidenan RI.

Sebelumnya Ali Mochtar Ngabalin menjabat sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP).

Sebelum masuk istana, Ali Mochtar Ngabalin adalah sosok yang kerap mengkritisi pemerintahan Joko Widodo.

Contohnya, saat Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi hanya pencitraan terkait penolakan pembelian mobil Mercy pada tahun 2014.

Politikus yang lahir pada 25 Desember 1968 itu bekerja di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Tugasnya mengkomunikasikan segala pencapaian pemerintah.

Adapun alasan Ali Mochtar Ngabalin bersedia masuk dalam jajaran pemerintaan karena ingin menjadi penyambung antara pemerintah dan ulama.

Lagi pula, ia menyebut tak ada yang abadi dalam politik.

"Ya, politik itu kan sebetulnya dinamis. Saya pikir teman-teman di media tahu politik itu dinamis. Itulah khasanah politik yang membuat kita menjadi kaya," katanya beberapa waktu lalu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Umumkan Nama-nama Staf Khusus di Istana, Tak Ada Nama Ali Mochtar Ngabalin, .

Editor: Hasanudin Aco

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya