Suar.ID -Masih ingat Umar Patek alias Hisyam bin Alizein alia Abu Syekh, salah satu orang paling berbahaya di Indonesia?
Pada Rabu (20/11) kemarin, istrinya yang berkebangsaan Filipina Ruqayyah binti Husein Luceno, akhirnya resmi jadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Surat keterangan WNI itu langsung diserahkan kepada istri terpidana Bom Bali itu.
Surat itu diberikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius kepada Umar Patek di Lapas Kelas I Surabaya di Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Kabar itu segera disambut gembira oleh Umar.
Dirinya pun pamer kemesraan dengan sang istri kepada sejumlah wartawan di lapas.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Alasan pemerintah Indonesia
Menurut Suhardi Alius, pemberian status WNI kepada istri Umar Patek berdasarkan aspek kemanusiaan dan pengakuan HAM terhadap istri warga binaan pemasyarakatan perkara terorisme.
Pemerintah menganggap Umar Patek berkelakuan baik selama dalam masa kurungan.
"Umar Patek kami anggap berkelakuan baik selama dalam masa tahanan dan banyak membantu pemerintah. Saat di lapas juga pernah menjadi komandan upacara bendera saat perayaan HUT RI," ujar dia.
2. Umar sudah mengajukan permohonan 2,5 tahun
Acara penyerahan surat keterangan tersebut disaksikan langsung Kepala Lapas Kelas I Surabaya, Tonny Nainggolan.
Hadir juga Wakapolda Jawa Timur Brigjen (Pol) Djamaludin, Wakapolres Sidoarjo AKBP M Anggi Naulifar Siregar, perwakilan TNI, hingga perwakilan Pemprov Jawa Timur dalam hal ini Kepala Bakesbangpol, Jonathan.
Ruqayyah binti Husein Luceno dinyatakan sebagai WNI berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor M.HH-16.AH.10.01 THN 2019.
"Diajukan sejak 2,5 tahun yang lalu atas permintaan Umar Patek kepada saya. Saya langsung proses dan SK-nya diberikan langsung oleh Dirjen Administrasi Hukum Umum ke ruangan saya," kata Alius.
3. Kegembiraan Umar Patek dan tanda cinta ala Korea
Kegembiraan terpidana bom Bali jelas terlihat.
Saat sesi wawancara dengan wartawan, dirinya tampak pamer kemesraan dengan sang istri yang mengenakan hijab dan penutup wajah.
Umar bahkan menyatakan rasa cintanya kepada sang istri sambil menunjukkan jari tanda cinta ala Korea.
Istrinya pun tersipu malu di hadapan para wartawan.
"Ini soulmate saya, saya biasa panggil habibati, artinya dalam bahasa Indonesia kekasihku," kata Umar Patek kepada para wartawan.
4. Sekilas tentang jejak teror bom Umar Patek
Umar Patek menikahi Ruqayyah binti Husein Luceno 20 tahun lalu di kamp Mujahidin di Mindanau, Filipina.
Saat ditangkap pada 2011, sang istri tetap mendampingi hingga saat ini dipenjara di Lapas Porong.
Lalu, pada Juni 2012 Umar divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara tindak pidana terorisme.
Dia ditangkap di kota Abbotabad, Pakistan, akhir Januari 2011.
Seperti diketahui, Umar tak hanya melakukan aksi teror bom di Indonesia.
Dirinya juga terlibat rangkaian teror bersama kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
5. Cerita Umar Patek tentang istrinya, Ruqayyah
Pada 1998, Umar Patek memutuskan untuk meminang Gina Gutierez Luceno.
Saat itu dia mendatangi rumah calon mertuanya, melamar, dan kemudian menikah setelah mendapat restu dari orangtua Gina.
Ketika itu, disebutnya hanya Gina yang memeluk agama Islam, sementara orangtua dan keluarga besarnya masih Nasrani, seperti dilansir dari Tribunnews.
"Tapi kami menikah di kamp, dan mereka semua hadir," kata Umar Patek sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Umar dan Gina pun resmi jadi suami istri dan tinggal bersama.
Pada tahun 2009 Umar Patek memutuskan ke Indonesia.
Pria mantan buron sejumlah negara itu ternyata juga terlibat dalam aksi terorisme di tanah air.
"Dan tahun 2010 saya ke Pakistan. Saya ditangkap di sana," kata dia. Seperti diketahui, Umar Patek ditangkap di kota Abbotabad, Pakistan, akhir Januari 2011.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Reaksi Umar Patek Saat Istrinya Resmi Jadi WNI, Tanda Cinta "Saranghae" hingga 2,5 Tahun Menunggu