Suar.ID-Seorang yang sudah lansia memanglah tak lagi sama seperti ketika masih muda.
Ia pasti memerlukan bantuab dari orang disekitarnya terutama keluarga untuk bisa mengurusnya.
Namun belum lama ini sebuah foto yang menunjukkan pemandangan yang menyayat hati tentang lansia menjadi viral.
Dalam foto ini terlihat puluhan lansia yang ditelantarkan keluarganya sendiri ini hanya tertidur di sebuah coran tanpa semangat untuk hidup.
Baca Juga: Lagi Liburan, Wanita Ini Mendadak Lumpuh setelah Digigit Binatang Kecil Ini
Foto ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @makassar_iinfo pada Selasa (19/11).
Akun ini membagikan beberapa foto yang berisikan sebuah panti jompo yang berisi puluhan lansia yang ditampung disana.
Namun yang paling menyayat hati adalah sebuah foto yang memperlihatkan para lansia ini hanya tidur di sebuah coran semen.
Ketika dilihat lagi, beberapa lansia ini nampak seperti tidak lagi memiliki semangat untuk hidup.
Ini dikarenakan diantara lansia yang berada di panti jompo ini adalah lansia yang telah ditelantarkan oleh keluarganya sendiri.
Akun tersebut menyebutkan nama dan letak dimana panti jompo tersebut berada.
Panti jompo ini bernama Panti Dhuafa Lansia Ponorogo dan berada di Dukuh Manding, turi, Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Postingan ini pun menuai berbagai komentar dari berbagai netizen.
"Ya Allah, kenapa anak2nya begitu tega?" komen akun @iissmaa_.
"Ya Allah. Sungguh tega anak yang melantarkan org tua seperti ini, Ya allah berikanlah kesehatan pada para lansia ini." lanjut akun @ayuuuwr.
"Astagfirullah, semoga kita smua di jauhkan dari sifat-sifat menelantarkan seperti ini, aminn," tulis akun @ayutri91.
Kata Pemilik Panti Jompo
Dilansir Tribunnews, diketahui pemilik panti jompo ini bernama Rama (38).
Rama mengatakan bahwa para lansia yang ditampungnya ini sudah tak lagi memiliki keluarga.
"Lansia semuanya tidak punya keluarga, karena kami memprioritaskan para duafa dan terlantar di sini," kata Rama, Selasa (19/11).
Panti jompo ini didirikan Rama bersama keluarganya dan sudah menampung sekitar 80an lansia.
Rama juga mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir ini banyak lansia yang meninggal dunia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Unggah Komik di Akun Sosial Medianya, Rupanya terdapat Pesan Berharga di Baliknya
"Itu (jumlah) awalnya 100 lebih tapi bulan-bulan terakhir ini banyak yang meninggal karena faktor usia dan kondisi saat kami temukan," ujarnya.
Tak hanya itu, Rama juga menceritakan bahwa beberapa lansia ia temukan di pinggir jalan kemudian dibawanya ke panti.
"Terkadang saya juga dapat informasi dari teman-teman media yang mengabarkan ada orang-orang terlantar," lanjut Rama.
Ia juga telah menghimbau kepada teman-temannya jika menemukan lansia yang terlantar di pinggir jalan bisa untuk dibawa ke pantinya.
Baca Juga: Gara-gara undang Ustaz Abdul Somad ke KPK, sosok ini akan segera diperiska, kok bisa?
"Selagi ada tempat yang bisa ditempati, jika ada orang yang datang dengan kondisi terlantar atau butuh perawatan maka saya suruh (teman-teman) menerima," jelasnya.
Rama menyebutkan bahwa saat ini lansia yang ia tampung berasal dari berbagai daerah di sekitar Ponorogo.
Beberapa diantaranya adalahTrenggalek, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Kediri, Malang, dan Tulungagung.
"Selagi (tempatnya) masih terjangkau, seandainya ada informasi, kami akan menjemput atau mencari relawan yang siap untuk mengantarkan ke panti," tutur Rama.
Masih Banyak Kekurangan
Para lansia yang sudah tak memiliki semangat hidup karena ditelantarkan keluarganya sendiri
Rama juga mengakui bahwa dalam bangunan panti jomponya ini masih banyak memiliki banyak kekurangan.
Ia mengatakan bahwa masih terdapat pinjaman-pinjaman yang hingga kini masih belum terlunasi untuk membangun pantinya ini.
"Pembangunannya menggalang dana meskipun masih banyak kekurangan dan pinjaman-pinjaman yang saya pergunakan untuk membangun panti ini," ujar Rama.
Rama mengungkapkan bahwa dirinya membangun panti jompo ini karena merasa tidak tega melihat lansia yang terlantar.
"Karena bagaimana pun juga mereka sudah tidak selayaknya tidur di pinggir jalan atau di kolong jembatan," kata Rama.
Ia juga mengatakn bahwa panti jompo-nya hingga kini masih belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Meski begitu ia beberapa kali sempat mendapatkan bantuan dari para donatur.
"Kami memang menghidupi mereka (lansia) dari donatur dan teman-teman TKW di Hongkong," ujar Rama.
Rama menjelaskan bahwa TKW di Hongkong memiliki komunitas yang berperan mencarikan dana untuk kesejahteraan panti.
Sedangkan para relawan membantu mengurusi panti dengan gaji yang apa adanya.
Bahkan ada beberapa relawan yang sampi tak digaji sama sekali.
Selain itu untuk mengurusi panti, Rama juga mengajak orang-orang terlantaryang masih produktif.
"Kami juga mengkaryakan orang-orang terlantar yang masih produktif," ujarnya.
Hingga kini Rama masih terus berjuang menggalang donasi demi merawat para lansia dan memperbaiki kondisi pantinya.