Suar.ID - Seorang pria tiba-tiba mengalami penglihatan yang memburuk, ternyata karena kelamaan menjadi jomblo (lajang).
Memang sepertinya aneh dan tidak masuk akal, namun setelah ditelusuri, hidup jomblo telah memengaruhi dengan pola makannya.
Pola makan tersebut akhirnya memengaruhi kesehatan matanya.
Melansir dari Sina (17/11/2019), pria berusia 33 tahun dari Wuhan, Hubei, China ini tiba-tiba menjadi buta sesaat tanpa sebab yang pasti pada awalnya.
Pria yang bermarga Lu ini, selalu memiliki penglihatan yang bagus sejak ia masih muda.
Akan tetapi baru bulan lalu, ia menemukan bahwa bayangan gelap akan muncul dalam penglihatannya.
Dia berpikir bahwa itu karena dia terlalu lelah, jadi dia lebih banyak beristirahat.
Sayangnyatetap saja, gejalanya tetap muncul kembali.
Setelah tiga minggu, dia memutuskan untuk pergi ke dokterdan melakukan pemeriksaan.
Yang mengejutkan, dokter mengatakan bahwa ia menderita retinopati diabetik, yang merupakan komplikasi diabetes yang mempengaruhi kesehatan mata.
Kondisi itu disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah retina di bagian belakang mata.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati dan Lu terkejut.
Lutidak tahu bahwa dia menderita diabetes.
Dokter menguji kadar gula darah Lu dan mendapati kandungan 17,2 mmol / L sebelum makan, yang menegaskan bahwa dia menderita diabetes.
Dokter mengatakan bahwa Lu sebenarnya telah terkena diabetes selama empat sampai lima tahun.
Penyakitnyaitu memengaruhi penglihatannya karena dia tidak minum obat apa pun atau membuat perubahan gaya hidup sehat.
Dokter mengatakan bahwa awal mula penyakit Lu kemungkinan karena kebiasaan Lu untuk selalu makan di luar atau memesan makanan "takeaway" alias "bawa pulang".
Ternyata Lu melalukan kebiasaan tersebut karena dirinya masih jomblo dan malas memasak.
Lu adalah pria yang hidup sendiri dan membutuhkan makanan cepat untuk mengisi perutnya yang kosong.
Lu juga tidak suka minum air putih dan sering minum soft drink, membuat penyakitnya makin parah.
Lu saat ini sedang menjalani perawatan dan dokter memperingatkankepada orang lain bahwa diabetes semakin banyak akhir-akhir ini, terutama di kalangan generasi muda. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)