Baru gantikan Ibu Susi menteri ini sudah hilangkan kebijakan tenggelamkan kapal: 5 tahun ini ada sesuatu yang janggal

Selasa, 19 November 2019 | 05:15
kompas.com

menteri kelautan dan perikanan edhy prabowo merasa ada yang janggal selama lima tahun kemarin.

SUAR.ID -Edhy Prabowo langsung jadi sorotan.

Pengganti Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menjadi perbincangan karena meniadakan kebijakan 'tenggelamkan kapal'.

Lebih dari itu, diamerasa ada sesuatu yang janggal yang tidak terkomunikasikan dengan baik dalam lima tahun terakhir di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Saya merasa lima tahun ini ada sesuatu yang janggal, yang mungkin belum terkomunikasi dengan baik. Saya tidak bermaksud men-down grade pendahulu saya," kata Menteri KKP Edhy Prabowo di Jakarta, Senin (18/11/2019).

Edhy menuturkan, sesuatu yang janggal itu adalah komunikasi dengan nelayan.

Dia bilang, ada banyak pelaku usaha di sektor perikanan yang aspirasinya belum didengar selama lima tahun belakangan.

Untuk itu, Edhy akhirnya menyambangi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk membahas upaya memajukan sektor perikanan dan menampung aspirasi para pelaku usaha.

Dia mengatakan, pihaknya perlu menyambangi Kadin untuk menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan para pelaku usaha.

agar, kebijakan yang diambil ke depan sesuai dengan permasalahan yang melanda di sektor perikanan.

"Saya lihat Kadin adalah suatu organisasi. Kalau mau memajukan ekonomi, di sinilah kita berdiskusi. Tidak ada negara maju di dunia yang meninggalkan atau menganaktirikan pengusahanya. Untuk itu, saya akan tampung yang belum terkomunikasikan," ujarnya.

KKP pada masa kepemimpinannya memang tengah gencar menjalin komunikasi tentang berbagai kebijakan yang akan diambilnya, yang akan menyempurnakan ataupun menggantikan kebijakan pada masa Susi Pudjiastuti.

"Misalnya soal mengurus izin-izin kapal yang rumit, aturan di laut dan di darat kan berbeda. Belum lagi ukuran kapal maupun alat tangkap. Saya tidak mau ada nelayan kecewa dan menjerit, bagaimana kita mengakomodasinya," ucapnya.

Dia berharap, dengan mendengarkan aspirasi para pelaku usaha, manfaat kebijakan bisa terlihat pada awal tahun 2020.

Pun dia meminta maaf jika selama lima tahun belakangan banyak aspirasi yang belum tertampung.

"Yang jelas kita berharap awal tahun itu kelihatan semua. Ini lho hadiahnya dari kami. Kami perlu dukungan para pengusaha. Kami juga mohon maaf kalau lima tahun lalu ada hubungan komunikasi yang kurang baik," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menteri KKP: Saya Merasa 5 Tahun Ini Ada Sesuatu yang Janggal..."

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad